A. Latar Belakang
Suatu karakteristik neonatus yang penting adalah
mestabilitas berbagai sistem pengaturan hormonal dan neurogenik. Keadaan ini
sebagian disebabkan oleh perkembangan imatur organ-organ tubuh yang berbeda dan
sebagian berdasarkan kenyataan bahwa sistem pengaturan belum selesai dengan
cara hidup yang baru.
Salah satu penyebab morbiditas dan mortilitas bayi baru
lahir adalah infeksi serta komplikasi hiportemi. Hiportemi ini dapat
menimbulkan penyakit infeksi gagal ginjal serangan apnu yang mengakibatkan
kematian.
Meskipun secara keseluruhan masalah perinatal masih
tinggi lebih mengingatkan kepada kita betapa pentingnya perawatan sehingga
dapat memperkecil angka kematian. Perwat dapat membantu mengajarkan kepada
masyarakat mengenal betapa pentingnya memperoleh perawatan secara dini dan
teratur selama kehamilan, persalinan dan kelahiran.
B. Tujuan
a. Untuk mengembangkan
ilmu pengetahuan melalui penyusunan makalah.
b. Dapat memberikan
pelayanan yang berkualitas kepada bayi baru lahir.
c. Untuk
mempelajari konsep dasar tentang bayi baru lahir.
d. Untuk
menjelaskan pengkajian askep bayi baru lahir.
C. Manfaat
Makalah ini diharapkan dapat
memberikan informasi dan sebagai bahan bacaan dalam pengembangan ilmu
pengetahuan dan keterampilan di bidang perawatan kebidanan.
BAB II
LANDASAN TEORI
KONSEP DASAR
Perawatan janin merupakan bagian
perawatan maternal, karena janin melewati jalan lahir bagaimanapun bayi akan
menjadi orang yang berdiri sendiri, membutuhkan perhatian dan supervisi
individual.
Waktu kelahiaran sempurna adalah
segera ketika bayi terpisah dari ibunya, tali pusat dan placenta tidak
berhubungan dengan bagian tubuh bayi
sehingga posisinya tidak mempengaruhi waktu persalinan.
PENGERTIAN
Neonatus atau Bayi Baru Lahir (BBL) adalah bayi baru
lahir dari usia 0-28 hari, lahir biasanya dengan usia gestasi 38 minggu sampai
42 minggu.
Askep Neonatus atau
BBL : asuhan yang diberikan pada bayi tersebut selama jam pertama
setelah kelahiran sebagian besar bayi yang baru lahir akan menunjukkan usaha
spontan dengan sedikit bantuan aspek-aspek penting dari asuhan segera bayi yang
baru lahir.
PENANGANAN BAYI SEGERA SETELAH LAHIR
-
Secara cepat menilai
pernapasannya letakkan bayi dengan handuk di atas perut ibu.
Kain bersih dan kering atau kasa
lap darah atau lendir dari wajah bayi untuk mencegah jalan udaranya terhalang.
Periksa ulang pernapasan bayi.
Keringkan badan bayi dan cairan
ketuban dengan handuk atau kain yang halus dan lembut . Bila bayi tersebut
menangis atau bernapas biarkan bayi tersebut dengan ibunya.
-
Bila bayi tersebut tidak
benapas 30 detik segera lakukan bantuan resusitasi.
-
Menilai apgar 1 menit pertama untuk
menentukan ada tidaknya asfiksia.
-
Pertolongan tali pusat klem dan potong tali pusat. Klemlah tali
pusat dengan dua buah klem, pada titik kira-kira 2 dan 3 cm dari pangkal pusat
bayi (tinggalkan kira-kira satu cm di antara klem-klem tersebut). Potonglah
tali pusat di antara kedua klem sambil melindungi bayi dari gunting dengan
tangan kiri anda. Pertahankan kebersihan pada saat memotong tali pusat. Ganti sarung tangan anda bila
ternyata sudah kotor. Potonglah tali pusatnya dengan pisau atau gunting yang
steril atau disinfeksi tingkat tinggi (DTT). Periksa tali pusat setiap 15
menit. Apabila masih terjadi perdarahan, lakukan pengikatan ulang yang lebih
ketat.
-
Sambil menunggu penilaian apgar 5 menit
berikut lakukan pemeriksaan ada tidaknya cacat bawaan atau trauma lahir.
-
Bila nilai apgar 5 menit sama
atau lebih besar bayi dapat direncanakan untuk rawat gabung.
-
Bungkus bayi dengan kain
termasuk kepalanya.
PENATALAKSANAAN BAYI BARU LAHIR
Pemeriksaan Fisik
Niai Apgar :
Tanda
|
0
|
1
|
2
|
Appereance Warna Kulit
|
Biru, Pucat
|
Badan Merah ,
Ekst. Biru
|
Semua Merah
|
Pulse Denyut Jantung
|
Tidak ada
|
< 100
|
> 100
|
Grimace refleks
|
Tidak ada
|
Sedikit gerakan mimik
|
Menangis kuat
|
Activity tonus otot
|
Lemas
|
Ada refleksi Ekstremitas
|
Gerakan aktif
|
Respiration effort usaha napas
|
Tidak ada
|
Lambat/ tidak teratur
|
Baik/ menangis
|
Penilaiannya :
v Asfiksia berat (nilai apgar 0 – 3)
Memerlukan
resusitasi segera secara aktif, dan pemberian oksigen terkendali
v Asfiksia ringan/ sedang ( nilai apgar 4 – 6 ).
Memerlukan resusitasi dan pemberian oksigen sampai bayi
dapat bernafas normal kembali.
v Bayi normal (nilai apgar 7 –
10).
♦ Berat Lahir :
2.500 – 4.000 gram
♦ Kepala : - ukuran lingkar kepala 31 – 35
cm
- terdapat kaput suksedaneum
♦ Mata : - tertutup rapat
- bila
terbuka mungkin agak juling
♦ Hidung :
batang hidung menonjol
♦ Mulut : - refleks mengisap sudah baik
-
memalingkan kepala jika pipi disentuh
♦ Leher :
bayi tidak dapat mengangkat kepalanya
♦ Dada :
- dada bergerak simetris
-
bentuk
-
putting
-
bunyi nafas
-
bunyi jantung
♦ Perut : - ukuran
lingkar perut lebih besar sedikit dari lingkar dada
- perut
lembek dan bundar
♦
Pemeriksaan Refleks :
-
Refleks morro : bila posisi
bayi dirubah secara tiba-tiba atau mendengar suara yang keras, maka bayi akan
menarik kedua tangan dan kedua kaki mendekat ke tubuhnya serta ibu jari dan
telunjuk akan membentuk huruf C kemudian kembali lagi seperti semula.
Refleksinya berkurang usia 4 bulan dan menghilang pada usia 6 bulan.
-
Refleks rooting dan sucking :
bila pipi dan sudut mulut bayi disentuh dengan ujung jari atau putting susu,
bayi akan menoleh kearah sentuhan, lalu membuka mulut dan mulai mengisap.
Refleks ini berkurang pada usia 6 bulan dan hilang pada usia 1 tahun.
-
Swallowing : beri cairan atau
basahi lidah maka bayi akan menelang
sambil menghisap. Refleks ini selalu ada dan tidak hilang.
-
Stepping : bila bayi
diberdirikan dengan bantuan dan telapak kakinya didatarkan maka secara otomatis
bayi akan melangkah. Refleks ini hilang pada usia 1 sampai 2 bulan.
-
Palmar Graps : diletakkan jari
pada telapak tangan bayi, maka bayi akan menggenggan dengan kuat. Refleks ini
akan berkurang pada usia 4 bulan.
-
Babinski : Refleks babinski
akan hilang pada usia 1 tahun.
♦ Alat Kelamin : - pada bayi laki teraba buah zakar
- testis
berada dalam skrotum
- penis
berlubang
- pada bayi
perempuan hymen sering tertutup
- uretra
berlubang
- labia
minor dan labia mayor
♦ Dubur :
dubur berlubang
♦ Anggota
Gerak : - semua anggota gerak dapat
bergerak bebas
-
gerakan normal
-
jumlah jari
♦ Kulit : -
verniks
-
warna
-
pembengkakan atau bercak-bercak
hitam
-
tanda-tanda lahir
♦ Mekonium :
keluar dalam 24 jam pertama. Hari I : bergumpal seperti lendir kental keabu-abuan sepanjang 2-5 cm,
frekuensi = 1-2 kali.
PERAWATAN BAYI BARU LAHIR
a. Perawatan 1 jam Bayi Baru Lahir :
Memantau tanda vital bayi baru lahir dengan jantung,
frekuensi pernapasan, suhu tubuh.
Melaksanakan rawat gabung
Mempertahankan suhu tubuh optimal
(36-370 C)
Memberikan kolostrum dan ASI :
-
Menggunakan kedua payudara
(kiri dan kanan) secara bergantian
-
ASI diberikan menurut kebutuhan
bayi (ondemand)
-
Memeperhatikan ibu tentang
keadaan umum bagi bayi lahir : kesadaran bayi, warna kulit dan tinja.
Mekonium :
-
Hari 1-3 : kental, hitam,
melekar seperti : air frekuensi 4-5 kali.
-
Hari 3-5 : agak encer (seperti
ingus) dengan sedikit makanan yang tidak dicerna, warna hijau-sawo matang
frekuensi 1-6 kali.
-
Hari 4-5 : warna merah kuning
seperti emas lemas seperti tepung (bila minum asi).
b.
Perawatan setelah 24 jam
●
lakukan perawatan tali pusat :
-
Pertahankan sisi tali pusat
dalam keadaan terbuka gar terkena udara dan tutupi dengan kain bersih secara
longgar;
-
Lipatlah popok di bawah sisa
tali pusat;
-
Jika tali pusat terkena kotoran
atau tinja, cuci dengan sabun dan air bersih, dan keringkan betu-betul.
● Dalam waktu 24 jam dan sebelum ibu
dan bayi dipulangkan ke rumah, berikan imunisasi – BCG, polio oral, dan
hepatitis B.
● Ajarkan tanda-tanda bahaya bayi
pada orang tua dan beritahu orang tua agar merujuk bayi segera untuk perawatan
lebih lanjut, jika ditemui tanda-tanda tersebut.
● Ajarkan pada orang tua cara merawat
bayi mereka dan perawatan harian untuk bayi baru lahir :
-
Beri ASI sesuai dengan
kebutuhan setiap 2-3 jam (paling sedikit
setiap 4 jam), mulai dari hari pertama.
-
Pertahankan agar bayi selalu
denga ibu.
-
Jaga bayi dalam keadaan bersih,
hangat dan kering, dengan mengganti popok dan selimut sesuai dengan keperluan.
Pastikan bayi tidak terlalu panas dan terlalu dingin (dapat menyebabkan
dehidrasi. Ingat bahwa kemampuan pengaturan suhu bayi masih dalam
perkembangan). Apa saja yang dimasukkan ke dalam mulut bayi harus bersih.
-
Jaga tali pusat dalam keadaan
bersih dan kering.
-
Peganglah, sayangi dan nikmati
kehidupan bersama bayi.
-
Awasi masalah dan kesulitan
pada bayi dan minta bantuan jika perlu.
-
Jaga keamanan bayi terhadap
trauma dan penyakit / infeksi.
-
Ukur suhu tubuh bayi jika
tampak sakit atau menyusu kurang baik.
-
Berikan vitamin K
Untuk mencegah terjadinya perdarahan karena defisiensi vitamin K pada
bayi baru lahir, lakukan hal-hal berikut :
-
semua bayi baru lahir normal
dan cukup bulan perlu diberi vitamin K peroral 1 mg/hari selam tiga hari,
-
bayi resiko tinggi diberi
vitamin K parenteral dengan dosis 0,5 – 1 mg I.M.
F. IDENTIFIKASI
BAYI
Alat pengenal untuk memudahkan
identifikasi bayi perlu dipasang segera pascapersalinan. Alat pengenal yang
efektif harus diberikan kepada setiap bayi baru lahir dan harus tetap di
tempatnya sampai waktu bayi dipulangkan.
● Alat
yang digunakan, hendaknya kebal air, dengan tepi yang halus tidak mudah
melukai, tidak mudah sobek, dan tidak mudah lepas.
● Pada
alat / gelang identifikasi harus tercantum :
-
nama (bayi, ibunya),
-
tanggal lahir,
-
nomor bayi,
-
jenis kelamin,
-
unit.
● Di
setiap tempat tidur harus diberi tanda dengan mencantumkan nama, tanggal lahir,
nomor identifikasi.
● Sidik
telapak kaki bayi dan sidik jari ibu harus dicetak di catatan yang tidak mudah
hilang. Ukurlah berat lahir, panjang bayi, lingkar kepala, lingkar perut dan
catat dalam rekam medis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar