Sabtu, 01 September 2012

PENATALAKSANAAN KEPERAWATANDIAGNOSA & INTERVENSI KEPERAWATAN trauma abdomen




1.      Kekurangan volume cairan yang kehilangan aktif sekunder akibat perdarahan.
         Intervensi Kep :
a).  Pantau tanda vital setiap jam
R/:  Perubahan tanda vital dapat digunakan untuk perkiraan kasar kehilangan darah.
   b). Catat karakteristik muntah atau drainase
         R/:       Membantu dalam membedakan penyebab distress gaster
   c). Catat respron fisiologi individu pasien terhadap perdarahan
             Mis: Perubahan  mental, kelemahan, gelisah, ansietas, pucat berkeringat, takipnea, peningkatan suhu
      d).  Ukur CVP  bila  ada
             R/   Menunjukkan volume sirkulasi dan respon jantung terhadap perdarahan dan penggantian cairan
      e).  Awasi masukan dan keluaran dan hubungkan dengan perubahan berat badan
             R/:  Memberikan pedoman untuk penggantian cairan
2.   Nyeri  b/d  iritasi yang disebabkan oleh darah intraperitonial
      Intervensi :    a).  Cetak keluhan nyeri, termasuk lokasi, lamanya intensitas (skala 1 – 10) R/ Nyeri tidak selalu ada tetapi bila ada harus dibandingkan dengan gejala nyeri pasien sebelumnya dimana dapat membantu diagnosa ekologi perdarahan.
b).  Kaji ulang faktor yang meningkatkan atau menurunkan nyeri .
      R/   Membantu dalam membuat diagnosa dan kebutuhan terapi
c).  Berikan analgesik narkotik dan analgesik lainnya sesuai program.
      R/   Dapat menghilangkan nyeri akut / hebat dan meningkatkan kenyamanan dan istirahat.
3.   Resiko infeksi b/d ketidakadekuatan  pertahanan primer sekunder akibat gangguang  G I.
Intervensi      a).  Pertahanan teknik aseptic pada penggantian balutan dan prosedur invasif.
                      R/   Menurunkan resiko infeksi nosokomial
b).  Lihat insisi bedah / sisi invasif untuk eritema drainase purulen.
      R/   Detek sidini terjadinya infeksi memberikan pencegahan komplikasi lebih serius.
c).  Berikan perawatan kateter rutin / dorong perawatan peritoreal untuk mencegah naiknya infeksi kandung kemih.
d).  Observasi untuk melaporkan nyeri tak normal peningkatan suhu tubuh, peningkatan jumlah leukosit.
      R/   Diduga kemungkinan terjadi peritonitis
e).  Beri antibiotika IV sesuai indikasi
      R/   Program antibiotika profilaksis untuk menurunkan resiko kontaminasi peritonitis.
4.          Pola napas tidak efektif b/d  peningkatan tekanan diafragmatik
Intervensi      a).  Awasi kedalaman pernapasan, auskultasi bunyi napas
                      R/   Pernapasan mengorok dapat mengakibatkan hipoksia
b).  Tinggikan kepala tempat tidur 30 derajat
      R/   Mendorong pengembangan diafragma sehingga ekspansi  paru lebih maksimal.
c).  Berikan suplemen O2  sesuai indikasi
      R/   Memaksimalkan sediaan O2 untuk pertukaran dan penurunan kerja pernapasan.
5.          Perubahan perfusi jaringan GI b/d  Hipovolemi
Intervensi      a).  Awasi tanda vital palpasi nadi perifer secara rutin evaluasi pengisian kapiler dan perubahan mental
      R/   Indikator  keadekuatan sirkulasi
b).  Dorong latihan rentang gerak sering untuk kaki dan tumit
      R/   Merangsang sirkulasi pada ekstremitas bawah, menurunkan stasis vena.
c).  Awasi Hb  dan pemeriksaan koagulasi
      R/   Memberikan informasi tentang volume sirkulasi / gangguan koagulasi dan menunjukkan terapi / keefektifan.
6.          Kerusakan integritas kulit b/d  luka terbuka
Intervensi :    a).  Sokong insisi bila mengubah posisi, batuk, napas dalam dan ambulasi
      R/   Menurunkan kemungkinan               dan herniasi insisi lanjut
b).  Observasi insisi secara periodic, catat penyambungan tepi luka, pembetukan hematoma, penyembuhan, perdarahan / drainase
      R/   Mempengaruhi pilihan intervensi
c).  Berikan perawatan insisi rutin, pertahankan balutan kering & steril
      R/   Meningkatkan penyembuhan
7.          Perubahan  nutrisi / kurang dari kebutuhan tubuh b/d  intake kurang
Intervensi : a).    Buat  jadwal intake tiap jam
      R/   Setelah ada jadwal, kapasitas gaster ± 50 ml, sehingga perlu makan  sedikit & sering.
b).  Timbang BB  tiap  hari
      R/   Pengawasan kehilangan dan alat pengkajian kebutuhan nutrisi / keefektifan terapi
c).  Beri diet cair, TKTP
      R/   Memberikan  nutrisi tanpa menambah kalori





DAFTAR  PUSTAKA

Doengoes,     Marilynn. E. Rencana asuhan keperawatan ; Pedoman untuk perencanaan perawatan pasien, Jakarta EGC, 1999.

Ester, Monica.     Keperawatan medical-bedah : Pendekatan Sistem gastrointestinal / monica  Ester. Jakarta : EGC,  2001.

Sistem  penanggulangan  penderita  gawat  darurat  secara  terpadu.
                      Ambulan gawat darurat 118 Jakarta.

Smeltzer, Susanne. C, Buku  ajar  keperawatan  medical  bedah  Vol 2.
                      Brunner & Suddarth Ed 8  jakarta EGC, 2001.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar