Minggu, 02 September 2012

asuhan keperawatan natal care


KLASIFIKASI DATA

 

Data Subyektif

1.      Klien mengatakan kurang nafsu makan, 
2.      Klien mengeluh sering BAK

Data Obyektif

1.      G. III, P,II, A,O.
2.      Usia kehamilan  32 – 34 minggu.
3.      Tinggi fundus uteri  ½  pusat PX ( Leopold 1 )
4.      Leopold II Punggung kiri.
5.      Leopold  III kepala belum turun.
6.      HB 10,8 gram %
7.      Tafsiran partus 24 juli 2002.

ANALISA DATA

DATA

ETIOLOGI
MASALAH

DS : Ibu mengatakan kurang nafsu makan.
       -  Ibu mengatakan makan 3 kali sehari.
 
DO : Umur kehamilan 32-34 minggu,
        -T.Fut ½ pusat PX
        - L II Puki.
        - L.III Kepala belum turun.
        - HB  10,8 gram %

Ibu  hamil

Produksi progesteron meningkat.
           
Pergerakan gastro intestinal menurun .


 


Relaksasi spinter  cardiac meningkat. 
 

Lambung terdesak oleh uterus. 

Perubahan Nutrisi kurang dari kebutuhan


DS : Klien mengeluh sering BAK
DO : Umur kehamilan 32-34 minggu 
        - T.Fut ½ pusat PX.
        - Lp. II  Puki.
        - LP III  Kepala belum turun.




Kehamilan trimester III

Pembesaran uterus dan abdomen
           

Kandung kemih mengalami penekanan


 


Sering kencing. 
 

Gangguan pola eliminasii BAK.  


Perubahan pola eliminasi urin / BAK
Diagnosa   keperawatan

  1. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan  intake yang tidak adekuat.

  1. Gangguan pola eliminasi BAK sering kencing berhubungan dengan penekanan kandung kencing olleh uterus yang membesar.








ASUHAN KEPERAWATAN
1

Hari/Tgl
2
Diagnosa Keperawatan
3

Tujuan
4

Intervensi
5

Rasional
6

Implementasi
7
Evaluasi
Kamis, 23/5/02
1.   Nutrisi > dari kebutuhan b.d asupan makanan yang mengandung Zat besi kurang dikomsumsi
DS  :  Klien mengeluh sering pusing
DO  :  Kon-jungtiva nampak pucat     HB : 10gr%
Pusing berkurang atau hilang dengan kriteria :
-    Klien Tidak mengeluh pusing
-    Konjungtiva merah muda
-    Hb : 112 -     14 gr%
1.   Kaji pola diet saat ini dan masa lalu






2.   Anjurkan makan sayuran hijau dan kacang-kacangan, protein hewani ikan, daging, telur, protein nabati tempe 
3.   Anjurkan minum susu ibu hamil



4.   Anjurkan untuk kontrol Hb tiap minggu atau bila masih ada keluhan.
5.   Kolaborasi dengan tim medis untuk pemberian makanan suplemen atau obat-obatan.
1. Memastikan status nutrisi sebelum kosepsi adalah penting untuk menjamin perkembangan organ yang tepat

2. Banyak mengandung vitamin dan zat besi


3. Banyak mengandung zat besi, nilai gizi cukup


4. Untuk mengetahui kadar Hb normal

5. Memenuhi kebutuhan gizi dan zat besi dalam tubuh. 
Jam. 09.30
1.    Mengkaji pola diet : Ibu tidak suka makan sayuran daun hijau, makan ibu biasa-biasa saja, minum susu tidak rutin
2.    Menganjurkan makan sayuran hijau (bayam, daun singkong, dan kacang hijau).
3.    Menganjurkan minum susu ibu hamil misalnya : prenagen, lavtamil dan sejenisnya.
S :  Klien bersedia akan makan sayuran hijau, minum susu ibu hamil, dan chek up Hb.
O :  Memper-hatikan  dan mendengarkan perawat sambil mengangguk-kan kepala.
A :  Klien mau melaksanakan apa yang telah dianjurkan
P  :  Lanjutkan intervensi  dan tingkatan




88
 
 
Sambungan
1
2
3
4
5
6
7

2.   Perubahan pola eliminasi BAK b/d penekanan kandung kemih oleh pembesaran uterus ditandai :
 DS :  Klien mengeluh sering BAK (>12 kali sehari)
 DO : Umur kehamilan 34-36 minggu
Klien mengungkapkan pemahaman tentang perubahan yang terjadi dalam eliminasi urine dengan  kriteria : 
-    Ibu bisa menyesuai-kan dengan perubahan yang terjadi
-    Klien dapat memahami perubahan yang terjadi pada perubahan eliminasi urine
1.      Berikan informasi tentang perubahan perkemihan dengan trimester ketiga.



2.      Anjurkan ibu untuk menahan keinginan untuk berkemih

3.      Anjurkan ibu minum lebih banyak pada siang hari

4.      Anjurkan ibu mengurangi minum pada malam hari
5.      Hindari minum yang mengandung kafein
1.     Membantu klien memahami alasan fisiologis dari frekuensi berkemih dan nokturia pembesaran uterus menurunkan kapasitas kandung kemih, mengakibatkan sering berkemih.

2.     Mencegah tidak ISK, kandung kemih yang penuh sebagai media tumbuh bagi mikro-organisme
3.     Pola berkemih pada ibu lebih banyak pada siang hari, meningkatkan istirahat ibu pada malam hari
4.     Agar ibu bisa beristirahat, sehingga tidur malam cukup

5.     Kafein mempunyai sifat diuretic yang dapat memperberat masalah frekuensi berkemih.
Jam. 09.30
1.   Memberikan informasi tentang perubahan fisiologis yang terjadi “Bu, kehamilan yang semakin besar, akan semakin menekan kandungan kemih, sehingga daya tampungnya menurun, akibatnya kita selalu berkeinginan untuk kencing.
2.   Menganjurkan ibu tidak menahan keinginan untuk berkemih


3.   Menganjurkan ibu minum lebih banyak pada siang hari ± 6-8 gelas / hari


4.   Menganjurkan mengurangi minum minimal ± 1-2 gelas  menjelang tidur

5.   Menghindarkan minum teh atau kopi  
Jam 10.00
S: - Ibu mengatakan akan melaksanakan semua yang dianjurkan
    - Ibu mengatakan telah mengerti mengapa ibu hamil tua selalu ingin berkemih
O :  Ibu nampak mengerti dan pulang sambil menganggukkan kepala.
A :  Ibu mulai mengerti perubahan yang terjadi dalam eliminasi urine.
P  :  Lanjutkan dan tingkatan intervensi  
9
 
Sambungan
1
2
3
4
5
6
7

3.   Perubahan pola seksualitas b/d pembesaran abdomen ditandai :
 DS :  Klien mengeluh ada hasrat sek-sual, ke-tidak nyamanan, perasaan takut 
 DO : -
Klien dapat melakukan hubungan seksual dengan kepuasan bersama pasangan :
-    Pasangan akan mendiskusikan masalah yang berhubungan dengan isu-isu seksual pada trimester III
-    Pasangan akan mengekspresikan kepuasaan  bersama dalam  hubungan seksual
1.   Mulai pengkajian seksual, cari perubahan pada pola dari timester I dan II

2.   Kaji persepsi pasangan terhadap hubungan. Seksual



3.   Anjurkan pasangan untuk berdiskusi secara terpisah, beri informasi tentang kenormalan perubahan
4.   Beri informasi tentang metode-metode alternatif untuk mencapai kepuasan seksual

1. Penurunan minat pada aktivitas seksual sering terjadi pada trimester III, karena perubahan/ ketidak-nyamanan fisiologis

2. Kemampuan pasangan untuk mengidentifikasi menerima perubahan seksual pada trimester I dapat mempengaruhi hubungan dan kemampuan mereka untuk mendukung satu sama lain.
3. Komunikasi antar pasangan adalah penting untuk pemecahan masalah




4. Kebutuhan seksual dapat dipenuhi melalui martubasi, kemesraan membelai dan sebagainya. Bila secara bersama dilakukan dapat diterima klien dapat menemukan orgasme melalui martubasi.
1.  Mengkaji perubahan pola seksual pada trimester I dan II Klien mengatakan :
“waktu kehamilan muda hubungan seksual tidak merasa terganggu.
2.  -







3.  Menganjurkan untuk berkomunikasi dengan suami dan katakan : perubahan ini hanya sementara dan normal


4.  Memberi informasi tentang metode-metode alternatif : bisa dipenuhi melalui bermesraan, ciuman, atau martubasi.
S: - Klien mengatakan mulai mengerti mengapa ia tidak nyaman dalam berhubungan seks dengan suami.
    - Klien mengatakan akan mendiskusikan dengan suami mengenai tehnik-tehnik alternatif.
O :  Klien nampak legah dan sekali-sekali tersenyum.
A :  Ibu mulai mengerti perubahan seksual yang terjadi pada dirinya.
P  :  Lanjutkan dan tingkatan intervensi 



ASUHAN KEPERAWATAN PADA  ANTE NATAL CARE.

N0
DIAGNOSA KEPERAWATAN

 
TUJUAN
INTERVENSI
RASIONAL

1






















2.

Perubahan  nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh B/D intake yang tidak  adekuat ditandai dengan :
DS :
v  Ibu mengatakan nafsu makan kurang
v  Ibu mengatakan makan 3 kali sehari.
DO :
v  Umur kehamilan 32-34 minggu.
v  Leopold I T,Fut ½ pusat PX.
v  Leopold II PUKI.
v  Leopold III Kepala belum turun.
v  HB  10,8 gram %.







Gangguan pola eliminasi  BAK berhubungan dengan  adanya penekanan  pada kandung kemih  oleh uterus yang membesar ditandai dengan :
DS :
v  Ibu mengatakan sering BAK.
DO :
v  Umur kehamilan 32-34 minggu.
v  T. Fut ½ pusat PX.
v  Leopold II PUKI.
v  Leopol III kepala belum turun.

Kebutuhan nutrisi ibu hamil terpenuhi selama proses kehamilan dan persalinan, kriteria :
v  Ibu mengatakan nafsu makan baik.
v  Ibu mengatakan sehari makan 4 - 5 kali.














Gangguan pola eliminasi BAK teratasi selama kehamilan dengan kriteria
v  Ibu mengatakan BAK tidak terlalu sering.
v  Ibu mengatakan BAK  sehari 5-6  kali .

1. Jelaskan penyebab klien kurang nafsu makan.



2. Anjurkan ibu untuk makan     sedikit demi sedikit tapi sering.

3. Beritahukan ibu tentang pentingnya nutrisi bagi ibu dan janin.



4. Anjurkan pada ibu untuk makan makanan yang bergizi dan bervariasi.


5. Timbang BB ibu setiap kali kunjungan.


1. Beritahu ibu  penyebab BAK yang terlalu sering.




2. Anjurkan ibu untuk tiodak menahan keinginan untuk BAK dan memberitahu akibat menahan BAK.


3. Anjurkan pada ibu untuk banyak minum pada siang hari dan mengurangi minum pada malam hari.






4. Anjurkan ibu untuk selalu menjaga kebersihan daerah genetalia akibat sering BAK.

1. Untuk menambah pemahaman ibu tentang penyebab kurang nafsu makan.

2. Untuk memenuhi kebutuhan nutrisi yang kurang.

3. Untuk meningkatkan kesadaran dan  pentingnya nutrisi bagi ibu dan perkembangan janin yang dikandungnya.

4. Makanan yang bergizi membantu perkembangan janin dan untuk ibu.


5. Untuk memantau perkembangan nutrisi pada ibu dan janin.

1. Untuk menambah pengetahuan  ibu tentang penyebab sering BAK  sehingga dapat mengurangi kecemasan.

2. Manahan BAK dapat meningkatkan ketidak nyamanan  dan komplikasi yang lain  seperti ISK,batu ginjal dll.

3. Banyak minum pada siang hari  untuk menggan ti cairan akibat sering BAK, mengurangi minum pada

malam hari mencagah sering BAK  yang dapat mengganggu istirahat tidur malam.

4. Untuk mencegah perkembangan mikroorganisme penyebab infeksi.













IMPLEMENTASI DAN EVALUASI.

NO DX
TANGGAL
JAM
TINDAKAN DAN RESPON KLIEN/HASIL
PARAF NAMA
JAM
PERKEMBANGAN ( S O A P )
PARAF NAMA

1


















2

18/06/02


















18/06/02



1. Menjelaskan kepada ibu  penyebab nafsu makannya kurang
hasilnya :
v  Ibu mengatakan sudah mengetahui penyebab nafsu makan  kurang.

2. Menganjurkan kepada ibu untuk makan sedikit  demi sedikit tapi sering.

3. Memberitahu kepada ibu  tentang pentingnya  nutrisi bagi ibu dan janin.

4. Menganjurkan pada ibu untuk makan makanan yang bergizi.

1. Memberitahu ibu penyebab sering BAK, ibu menyatakan  sudah mengerti mengapa sering BAK.

2. Menganjurkan untuk tidak menahan keinginan  BAK dan memberitahukan akibat bila  manahan BAK.

3. Menganjurkan ibu untuk banyak minum pada siang hari dan mengurangi minum pada malam hari.

4. Menganjurkan ibu untuk selalu menjaga kebersihan pada daerah genetalia.



S : - Ibu mengatakan mengerti atas semua yang telah  dijelaskan.
-  Ibu mengatakan akan melakukan anjuran yang diberikan.

O :- Ibu tampak mengerti apa yang telah dijelaskan.

A : - masalah belum dapat dievaluasi pada saat sekarang.

P : - Intervensi dilanjutkan pada kunjungan berikutnya.





S : - Ibu mengatakan sudah mengerti  penyebab BAK.
     -  Ibu mengatakan akan melakukan anjuran perawat.

O :- Ibu mengungkpkan apa yang telah dijelaskan.

A :- Masalah belum dapat dievaluasi pada saat sekarang.

P  :- Intervensi dilanjutkan pada kunjungan berikutnya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar