ASUHAN KEPERAWATAN
PADA KLIEN KB SUNTIK DI POLI KB DI RUMAH SAKIT BERSALIN SITI FATIMAH
1. Initial Klien : Ny. A
2.
Umur :
26 tahun.
3.
Status perkawinan :
Kawin 1 tahun
4.
Tanggal Pengkajian :
Kamis, 23 Mei 2002
5.
Jumlah anak : 1 orang
No
|
Tgl. Lahir / Umur
|
Tipe Persalinan
|
Keadaan Sekarang
|
Ket
|
1
|
30 hari
|
Spontan
|
Sehat
|
Laki-laki
|
6.
Alasan datang ke klinik : ingin menjarangkan anak
7.
Yang mengajak : Klien sendiri
8.
Menstruasi terakhir : post partum hari ke 30
9.
Lama perkawinan : 1 tahun
10. Masalah untuk
hamil : Tidak ada
11. Masalah dalam
kehamilan : tidak ada
12. Masalah setelah
melahirkan : ingin menjarangkan anak/menunda kehamilan
13. Apakah sudah
pernah memakai alat kontrasepsi sebelumnya ? belum pernah
14. Adakah masalah
dengan menggunakan metode tersebut ? tidak ada
15. Riwayat sosial
hubungan dengan tetangga baik
·
Apakah ibu merokok :
tidak
·
Apakah ibu minum alkohol : tidak
16. Riwayat
kesehatan :
·
Masalah kesehatan lainnya : tidak ada
·
Apakah dalam pengobatan : tidak ada
·
Pernahkah menderita infeksi pada vagina/panggul ?
tidak pernah
PASIEN
RESUME
Ny. A. umur 26
tahun, datang ke poli KB Tgl. 23 Mei 2002 post partum hari ke 30. Alasan datang
ke klinik adalah ingin menjarangkan anak, datang sendiri, lama perkawinan 1 tahun. Saat pengkajian ibu mengatakan
belum pernah memakai alat kontrasepsi sebelumnya. Ibu mengatakan tidak mengerti
tentang KB, Ibu tidak ada masalah kesehatan, Ibu tidak merokok, Ibu tidak minum
alkohol, Ibu sering menanyakan tentang efek dari KB jenis suntik, cara
penanggulangan serta manfaat, apakah tidak beresiko terhadap ASI/ada pengaruh
terhadap ASI, karena klien ingin memakai cara KB suntik. Pendidikan Ibu SMA
tamat.
KLASIFIKASI
DATA
Data Subyektif
-
Ibu mengatakan tidak mengerti
tentang KB
-
Ibu mengatakan belum pernah
memakai alat kontrasepsi sebelumnya
-
Ibu sering menanyakan tentang
manfaat, keuntungan dan efek dari KB jenis suntik.
Data Obyektif
-
Klien umur 26 tahun
-
Post partum hari ke- 30
-
Pendidikan klien SMA
-
Klien baru pertama kali ber –
KB
ANALISA DATA
DATA |
PENYEBAB
|
MASALAH
|
|||
DS :
-
Ibu mengatakan tidak mengerti
tentang KB
-
Ibu mengatakan belum pernah
memakai alat kontrasepsi sebelumnya
-
Ibu sering menanyakan tentang
manfaat, keuntungan, dan efek dari KB suntik.
DO :
-
Klien umur 26 tahun
-
Post portum hari ke- 30
-
Pendidikan klien SMA
- Klien baru pertama kali ber- KB.
|
Post partum
Kurang
informasi tentang KB suntik
Tidak mengerti tentang KB suntik
Kurang pengetahuan
|
Kurang pengetahuan
|
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Kurang pengetahuan
tentang KB berhubungan dengan kurangnya informasi tentang cara ber-KB
Hari/ Tgl
|
DIAGNOSA KEPERAWATAN
|
TUJUAN
|
INTERVENSI
|
RASIONAL
|
IMPLEMENTASI
|
EVALUASI
|
Kamis,
23/5-02
|
Kurang
pengetahuan tentang KB suntik berhubungan dengan kurangnya informasi tentang
cara ber-KB ditandai :
DS :
-
Ibu mengatakan tidak mengerti
tentang KB suntik
-
Ibu mengatakan belum pernah
memakai alat kontrasepsi sebelumnya.
-
Ibu sering menanyakan tentang
manfaat, keuntungan, dan kerugian dari KB suntik
DO :
-
Umur 26 tahun
-
Post Partum hari ke 30
-
Pendidikan SMA
- Baru pertama kali ber – KB
|
Ibu akan
mengerti tentang KB setelah diberi informasi dan kriteria :
-
Ibu mengerti tentang KB suntik
- Ibu memakai KB suntik sesuai yang diinginkan.
|
1. Kaji pengetahuan Ibu tentang KB suntik
2.
Beri penjelasan tentang metode
KB, keuntungan serta kerugiannya.
3.
Biarkan Ibu untuk memilih cara
ber KB yang diinginkan
4. Jelaskan pada Ibu tentang keuntungan kontra indikasi, kerugian, serta
cara penanggulangan akibat samping penggunaan KB suntik.
|
1. Dasar / pedoman dalam ketakutan intervensi selanjutnya
2.
Dengan menjelaskan tentang metode
KB Ibu bisa mengerti tentang KB, sehingga ibu bisa memilih cara KB yang
diinginkan
3.
Ibu merasa dihargai tentang
pendapatnya, dan tidak ada pernafasan dipaksa untuk memilih metode KB yang
diinginkan.
4. Ibu mengerti tentang metode KB suntik dan membuat ibu semakin mantap
untuk memilih metode tersebut.
|
0900
1. Mengkaji pengetahuan Ibu tentang.
Ibu
mengatakan kalau pakai KB suntik biasa membuat badan gemuk.
Kalau KB
susuk tidak bisa kerja berat.
2.
0910
Menjelaskan
tentang metode KB antara lain: Metode sederhana, metode efektif, mekanisme KB
darurat dan menjelaskan tentang keuntungan dan efek samping atau ke
usia.
Hasil : Ibu
mengerti
3.
0930
Menjelaskan
kepada Ibu tentang keuntungan, kontra indikasi, kerugian – serta cara penanggulangan akibat samping penggunaan KB
suntik.
Keuntungan :
-
Pemberian sederhana 8-12 mgg
-
Tingkat efektivitas tinggi
-
Hubungan seks dengan suntikan KB
bebas
-
Pengawasan medis yang ringan
-
Dapat dipakai, diberikan pasca
persalinan, pasca keguguran, atau pasca menstruasi.
-
Tidak mengganggu pengeluaran
laktasi dan tumbuh kembang bayi
-
Untuk suntikan KB Cyclofen
diberikan setiap bulan peserta KB akan mendapat menstruasi.
Kerugian
:
-
Perdarahan tidak menentu (bercak-bercak darah)
-
Terjadi amenore (tidak datang
bulan)
-
Masih terjadi kemungkinan hamil
-
Berat badan bertambah
-
Perasaan lesu
-
Timbul jerawat
-
Menurunkan libido (nafsu seks)
Kontra
indikasi :
Adanya
tumor, varices hipertensi, penyakit jantung, penyakit hati.
Cara
penanggulangan :
-
Jika perdarahan tidak teratur
(bercak-bercak darah) berikan pil KB kombinasi 3 tablet 3-5 hari atau ganti
pil estrogen dosis rendah.
-
Jika berat badan bertambah,
anjurkan Ibu diet.
-
Jika libido menurun ganti cara
dengan kontrasepsi non hormonal.
-
Jika timbul jerawat berlebihan
ganti cara kontrasepsi non-hormonal
- Bila berlanjut terus anjurkan Ibu untuk memeriksakan ke Rumah Sakit/
Puskesmas terdekat.
|
1000
S: Ibu mengatakan mengerti
tentang KB terutama KB suntik
O: Ibu ikut KB metode suntik
A: Masalah teratasi
|
ASUHAN
KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CA CERVIX
DI RUANG GINEKOLOGI
RS PERJAN WAHIDIN SUDIROHUSODO
By. NINIK
SULISTYANINGSIH.
I.
BIODATA
A.
Indentitas Ibu/Suami :
1. Initial : Ny. J / Tn. A
2. Umur : 60 Tahun / 54 Tahun
3. Suku : Jawa / jawa
4. Agama : Islam / Islam
5. Pendidikan : SD /
SD
6. Pekerjaan : URT / Buruh
7. Lamanya
menikah :
37 Tahun / 37 Tahun
8. Alamat : Jl. Motioni / 122. / Jl.Motioni 122
Tgl. MRS : 9 Juni 2002
Tgl Pengkajian : 1 Juni 2002
B.
Data Biologis / Fisiologis
1. Keluhan Utama :
Nyeri daerah pinggang menjalar kebokong.
2.
Riwayat Keluhan Utama :
1.
Mulai timbulnya : dirasakan
sejak bulan maret 2002.
2.
Sifat keluhan : nyeri timbul
terus menerus.
3.
Lokasi keluhan daerah pinggang menyebar kepinggang.
4.
Faktor pencetus : tidak ada.
5.
Keluhan lain : pengeluaran
darah sedikit – sedikit, nafsu makan kurang.
6.
Pengaruh keluhan terhadap
aktifitas/fungsi tubuh : kurang melakukan aktifitas..
7.
Usaha klien untuk mengatasi
keluhan : dengan menggosok badan pada
daerah pinggang.
C.
Riwayat Kesehatan Lalu :
1.
Penyakit yang pernah diderita :
tidak ada
2.
Riwayat opname (kapan/alasan) :
tidak ada
3.
Riwayat trauma (kapan/alasan) :
tidak ada.
4.
Riwayat operasi (kapan/alasan) :
a.
Uterus : tidak pernah
b.
Abdominal : tidak pernah
5.
Riwayat transfusi darah
(kapan/alasan) : tidak ada
6.
Riwayat alergi
(makanan/obat/dan lain-lain) : tidak ada
7.
Riwayat indikasi
(obat/rokok/alkohol) : tidak ada
8.
Kebiasaan spesifik
(makanan/minuman) : tidak ada
1.
Riwayat Keluarga :
1.
Riwayat penyakit menular :
tidak ada
2.
Riwayat penyakit keturunan :
(lampiran genogram)
3.
Pengaruh lingkungan psikososial
serumah :
2.
Riwayat Reproduksi :
1.
Riwayat Haid :
a.
Menarche : 17 tahun
b.
Siklus haid : 28 – 30 hari
c.
Durasi Haid : 5 – 7 hari.
d.
Perlangsungan Haid : 3 hari
·
Dismenore : tidak ada
·
Polimenore : tidak ada
·
Oligomenore : tidak ada
·
Menometroragia : tidak ada
·
Amenore : 3 bulan
Haid terakhir 23/3 - 02
2.
Riwayat Obstetric
a.
Kehamilan, persalinan dan nifas
lalu
Kehamilan
|
Persalinan
|
Nifas
|
|||||||
Ke
|
Thn
|
Umur (mg)
|
Jenis Pers.
|
Peno long
|
Perlang sungan
|
BB Bayi
|
Keadaan Ibu/By
|
Perlang sungan
|
Lamanya Menyusui
|
1
2
3
4
5
|
1972
1978
1980
1982
1984
|
42 mg
42 mg
42 mg
42 mg
42 mg
|
LBK
LBK
LBK
LBK
LBK
|
Bidan
Bidan
Bidan
Bidan
Dokter
|
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
|
3,300
3,200
3,300
3,350
4,000
|
Sehat
Sehat
Sehat
Sehat
Sehat
|
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
|
2 tahun
2 tahun
2 tahun
2 tahun
2 tahun
|
b.
Riwayat Genekologi : tidak ada
c.
Riwayat Keluarga Berencana :
PIL 1984.
3.
Riwayat Aktivitas Sehari-hari :
1.
Kebutuhan Nutrisi :
Kebiasaan : Nafsu makan menurun
a.
Pola makan ibu : nasi, ikan,
sayur, buah.
b.
Frekuensi makan : 3 x/hari
c.
Kebutuhan minum/cairan : 1000 –
1500 cc/hr
Setelah MRS/operasi :
1.
Konsumsi perhari makanan sumber
:
·
Karbohidrat : nasi
·
Protein : tahu, tempe,
ikan, daging, telur.
·
Lemak : ---
·
Besi/Asam folat : sayur.
·
Kalsium : ---
·
Lodine : tidak ada
2.
Nafsu makan : menurun.
3.
Masalah dengan gigi/mengunyah :
tidak ada
4.
Makanan yang disenangi : tidak ada
5.
Makanan pantangan : tidak ada
6.
Kebutuhan minum/cairan : 1000 –
1500 / hr
7.
Perubahan lain : tidak ada
2.
Kebutuhan Eliminasi :
Kebiasaan :
1.
Frekuensi BAK : lancar, 6 – 7
x/hr
2.
Warna/bau khas : kuning, bau amoniak.
3.
Gangguan eliminasi BAK : tidak ada
4.
Frekuensi BAB : 1 – 2 x/hr
5.
Warna/konsistensi : kuning
kecoklatan/ lunak berbentuk.
6.
Gangguan eliminasi BAB : tidak ada.
Setelah MRS/operasi :
1.
Poliuri :
2.
Inkontinensia uri : tidak ada
3.
Dysuri : tidak ada
4.
Hemoroid : tidak ada
5.
Keadaan kandung kencing : tidak
ada kelainan
6.
Perubahan lain : tidak ada
3.
Kebutuhan Kebersihan Diri
Sendiri :
Kebiasaan :
1. Kebersihan rambut : bersih, seminggu 2 x keramas
2. Kebersihan badan : bersih
2 x sehari
3. Kebersihan gigi/mulut :
bersih, sikat gigi pagi/sore
4. Kebersihan genitalia/anus :
bersih
5. Kebersihan kuku tangan/kaki :
bersih.
6. Kebersihan pakaian :
bersih, ganti pagi/sore
7. Perubahan setelah MRS/operasi : ----
4.
Kebutuhan Istirahat/tidur :
Kebiasaan :
1.
Istirahat/tidur siang : 1 jam/hr
2.
Istirahat/tidur malam : 8 jam (jam 10.00 – jam 06.00)
3.
Pekerjaan RT dilakukan : secara rutin.
4.
Merawat anak dilakukan : sendiri.
Setelah MRS/operasi :
1.
Perubahan
Klien mengatakan kurang tidur.
2.
Peranan keluarga dalam membantu
ibu istirahat : baik.
4.
Pemeriksaan Fisik
1.
Pemeriksaan fisik umum
1.
Penampilan ibu : sesuai
2.
Kesadaran : compos mentis
3.
Tinggi/berat badan : 155 cm / 37 kg
4.
Tanda vital :
·
Tekanan darah : 140 /100 mmHg
·
Denyut jantung : 84 x/menit
·
Temperatur : 36, ° C
·
Respirasi : 24 x/menit
5.
Kepala dan rambut :
·
Keadaan rambut : penyebaran merata, warna hitam
·
Kebersihan rambut : bersih
6.
Wajah/muka :
·
Edema wajah/muka : tidak ada
·
Ekspresi wajah :
murung, meringis bila nyeri timbul.
7.
Mata :
·
Kebersihan : bersih
·
Sekret hidung : ---
·
Sclera : merah muda.
8.
Hidung :
·
Kesimetrisan : simetris
·
Sekret hidung : tidak ada
9.
Mulut :
·
Mukosa bibir : lembab
·
Lidah : bersih
·
Karies : ada
10.
Inspeksi telinga :
·
Kebersihan telinga : bersih
·
Sekret telinga : tidak ada
·
Keadaan telinga luar : bersih
11.
Leher
·
Pembesaran kelenjar gondok : tidak ada
·
Pembesaran vena jugularis : tidak ada
·
Pembesaran arteri karotis : tidak ada
12.
Dada/perut :
·
Payudara
Ø Kesimetrisan buah dada :
simetris
Ø Bentuk buah dada :
tergantung.
Ø Ukuran buah dada : -
Ø Kesimetrisan putting : simetris
Ø Retraksi putting :---
Ø Nyeri tekan :
tidak ada
·
Jantung :
Ø Letus cordis : tidak ada
kelainan
Ø Bunyi tambahan :
tidak ada
·
Paru :
Ø Bunyi pernapasan :
normal
Ø Bunyi tambahan :
tidak ada
·
Abdomen :
Ø Pembesaran : tidak ada
Ø Bentuk : datar
ikut gerak nafas.
Ø Massa : tidak ada
à Nyeri tekan : tidak ada
à Konsistensi : tidak ada.
à Batas pinggir :
tidak ada
Ø Striae/scar : tidak
ada
Ø Dilatasi vena : tidak ada
13.
Panggul/vagina/serviks :
·
Dengan inspekulo :
Ø Keadaan dinding vagina : teraba benjolan kreas dan berdarah.
Ø Prolapsus uterus :
tidak ada
Ø Keadaan serviks :
teraba benjolan dan rapuh.
14.
Genitalia (vulva/anus)
·
Kebersihan : --
·
Fluor Albus : tidak ada
·
Varises : tidak ada
·
Kondilomata : tidak ada
15.
Pemeriksaan rectal :
·
Massa antara
rectum/vagina : tidak ada
·
Lesi antara rectum/vagina : tidak ada
16.
Tungkai bawah :
·
Kesimetrisan : simetris kiri/kanan
·
Edema pretibial : tidak ada
·
Varises : tidak ada
17.
Pemeriksaan laboratorium
(hasil. Tgl) :
·
USG : kesan Hidroureter, Hidronefrosis kiri.
D.
Data Psikologi/Sosiologis
1. Reaksi emosional
setelah diagnose penyakit diketahui :
1.
Respon ibu : ibu nampak cemas dan takut
dengan penyakitnya dan bertanya-tanya
tentang penyakitnya.
2.
Respon suami : cemas melihat keadaan istrinya
3.
Respon anak : baik dalam bekerja sama.
2.
Peranan ibu dalam keluarga :
a.
Pengambilan keputusan : suami.
b.
Konsultasi kesehatan : aktif jika ada masalah kesehatan.
c.
Penentuan diet dan makan
pantang : tidak ada
E.
Data Spiritual
1. Usaha ibu
berdoa terhadap penyakitnya : rajin sholat jika tidak ada pendaarahan.
2.
Pantangan menurut keyakinan ibu
selama di RS : tidak ada
3.
Keharusan menurut keyakinan ibu
selama di RS : tidak ada
KLASIFIKASI
DATA.
DATA SUBJEKTIF.
- Klien mengatakan nyeri daerah pinggul.
- Klien mengatakan nyeri dirasakan sejak bulan maret 2002.
- Klien merasakan nyerinya terus menerus.
- Klien mengatakan kurang nafsu makan
- Klien mengatakan kurang tidur.
- Klien bertanya tentang penyakitnya.
DATA OBJEKTIF.
- Expresi wajah murung, kadang meringis bila nyeri timbul.
- Porsi makan tidak dihabiskan 1/3 dimakan.
- Tekanan darah 140 /100 mmhg
- Pernafasan 24 x / menit.
- Nadi 84 x/ menit.
- Suhu 36 0 c
- BB 50 Kg. Sebelum sakit 65 kg
- Pendidikan SD
- Pengeluaran darah sedikit – sedikit.
ANALISA DATA
DATA |
ETIOLOGI
|
MASALAH
|
|||
DS :
-
Klien mengeluh sakit daerah
panggul menjalar kebokong.
-
Klien mengeluh nyeri
dirasakan sejak bulan maret 2002.
-
Klien mengatakan nyeri terus
menerus.
DO :
-
Expresi wajah meringis.
-
Tekanan darah 140/100 mmhg.
-
Pernafasan 24 x/ mnt
-
Nadi 84 x/menit.
-
Suhu 36 0c
DS :
-
Klien mengatakan nafsu maskan
kurang.
-
Klien mengatakan sebelumnya BB
65 Kg.
DO :
-
Porsi makan tidak dihabiskan
1/3
-
dimakan.
-
BB 50 Kg.
-
Keluar darah dari jalan lahir
-
Klien istirahat di tempat
tidur
DS:
- Klien
bertanya tentang proses penyakitnya.
- Klien
mengatakan pasrah dengan keadaannya.
DO;
- Expresi wajah murung.
|
CA Cervix
Terjadi penyebaran
sel
Penekanan syaraf
piseral
Nosiseptor
Kornu dorsalis
medula spinalis
Serabut perifer
Cortex cerebri
Nyeri dipersepsikan.
CA Cervix.
Penurunan enzim
pencernaan.
Abnormalitas metabolisme glukosa dan
trigliserida
Stimulus reseptor
volume lambung berkepanjangan.
Nafsu makan kurang.
Ca CERVIX
Perubahan status
kesehatan
Kurang pengetahuan
Beban psikologis
meningkat
Kecemasan.
|
Nyeri
Pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan.
Kecemasan.
|
ASUHAN
KEPERAWATAN PADA KASUS CA
SERVIX.
NO
|
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
|
TUJUAN
|
RENCANA
TINDAKAN
|
RASIONAL
|
1
2
3
|
Nyeri B/d proses penyakitnya ditandai dengan :
DS:
-
Klien mengatakan nyeri
daerah panggul menjalar kebokong.
-
Klien mengatakan nyeri
dirasakan sejak bulan maret 2002.
-
Klien mengatakan nyeri
terus menerus
DO:
-
Expresi wajah meringis
-
TD 140/100 mmhg
-
P 24 x/ mnt
-
Nadi 84 x/mnt
-
SB 36 0 c
Nutrisi
kurang dari kebutuhan B/D in take yang tidak adekuat ditandai dengan :
DS;
-
Klien mengatakan nafsu
makan kurang.
-
Klien mengatakan sebelum
sakit BB 65 Kg
DO:
-
Porsi makan tidak
-
dihabiskan 1/3 yang
dimakan.
-
BB 50 Kg.
Kecemasan
B/d penyakit yang sdang dialami ditandai dengan :
DS:
-
Klien bertanya tentang
penyakitnya.
-
Klien mengatakan kurang
tidur
DO :
-
Expresi wajah murung
-
Pengeluaran darah sedikit
-
Pendidikan SD
|
Nyeri
berkurang atau teratasi dengan kriteria :
-
Nyeri (-)
-
Expresi wajah tidak
meringis
-
TD 120 / 80 mmhg
-
Ndi 80 – 100 x/mnt
-
Pernafasan 18 – 20 x/mnt
-
SB 36 – 37 0c
Nutrisi
terpenuhi dengan kriteria :
-
Nafsu makan baik.
-
Porsi makan dihabiskan.
Kecemasan
berkurang dengan kriteria :
-
Klien tidak bertanya
tentang penyakitnya.
-
Expresi wajah tenang.
|
1. Kaji
tingkat nyeri.
2. Catat
lokasi nyeri
3. Jelaskan
penyebab nyeri
4.
Observasi vital sign
5. Anjurkan tehnik relaksasi bila
nyeri.
6. Kolaborasi pemberian analgetik
1. Kaji pola makan.
2. Anjurkan makan porsi kecil tapi
sering.
3. Ciptakan suasana makan yang rileks.
4. Jelaskan pentingnya nutrisi yang cukup /
adekuat.
1. Kaji tingkat kecemasan
2. Kaji pengetahuan klien tentang
penyakitnya.
3. Jelaskan tentang penyakitnya pada klien dan keluarga.
4. Anjurkan klien dan keluarga ber Doa
menurut agamanya.
5. Dengarkan keluhan klien / berikan
kesempatan klien mengungkapkan perasaannya.
|
1. Mengetahui tingkat nyeri sehingga
mempermudah intervensi selanjutnya.
2. Mengetahui sejauhmana lokasi nyeri
yang dirasakan klien.
3. Meningkatkan pengetahuan klien sehingga dapat bekerja sama dengan
perawat.
4. Vital sign sebagai indikator untuk
mengetahui keadaan penyakitnya.
5. Meningkatkan pasien untuk
berpartisipasi secara aktif dan
meningkatkan rasa kontrol.
6. Untuk mengurangi ambang nyeri.
1. Untuk mengetahui jumlah makanan yang
dikonsumsi
2. Makanan yang disajikan dengan porsi
kecil akan merangsang nafsu makan sehingga klien akan menghabiskan porsi yang
disajikan.
3. Makanan dalam suasana yang tegang
dapat menghilangkan
nafsu makan.
4. Makanan yang bernilai gizi tinggi
dapat meningkatkan daya tahan tubuh.
1. Mengetahui tingkat kecemasan yang
dirasakan klien sehingga dapat memberikan informasi yang sesuai.
2. Pengetahuan yang kurang tentang
penyakitnya pencetus timbulnya kcemasan.
3. Meningkatkan kemampuan klien sehingga dapat kooperatif, keluarga
dapat menerima
keadaan dan dapat membantu dalam terapi.
4. BerDo,a akan mendekatkan diri pada Tuhan dapat menenangkan sehingga kecemasan berkurang.
5. Klien merasa diperhatikan sehingga klien
akan kooperatif dengan rencana terapi.
|
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI.
NO DX
|
TANGGAL |
JAM
|
IMPLEMENTAS
|
EVALUASI
|
2
3
1
2
3
1
2
|
8 – 7 – 02
8 – 7 – 02
8 – 7 – 02
9 – 7 – 02
9 – 7 – 02
9 – 7 – 02
10 – 7 – 02
10 – 7 – 02
|
11.00
11.05
11.15
11.30
11.35
11.40
12.00
12.10
12.15
12.25
12.30
12.35
12.45
12.55
08,30
08.40
08.45
09.00
09.10
09.30
08.30
08.45
08.55
12.00
09.00
|
. Mengkaji
tingkat nyeri, hasilnya nyeri sedang.
2. Menentukan karakteristik nyeri, hasilnya nyeri yang
dirasakan terus menerus didaerah
pinggang menjalar kebokong.
3. Menjelaskan penyebab nyeri , disebabkan oleh proses
penyakitnya. Hasilnya klien mengerti penyebabnya nyeri.
4. Mengajarkan tehnik relaksasi . cara – cara untuk mengurangi nyeri atau mengalihkan rasa nyeri dengan cara
menarik nafas melalui hidung kemudian dihembuskan melalui mulut atau dengan masasge pada
dawerah pinggang. Hasilnya klien dan keluarga dapat melakukannya.
5. Vital Sign : TD 130/90 mmhg. P 24 x/mnt. SB 36 0c
nadi 84 x/mnt.
6. Analgetik belum diberikan.
1. Mengkaji pola makan , sebelum sakit pola makan klien
baik BB 65 Kg, setelah sakit nafsu makan kurang , porsi makan tidak
dihabiskan.
2. Menganjurkan pada klien makan porsi kecil tapi sering, hasilnya
klien mengerti dan akan melakukannya.
3. Menjelaskan pentingnya nutrisi yang cukup , gizi
tinggi dapat meningkatkan daya tahan tubuh . hasilnya klienmengerti
bahwa gizi yang tinggi meningkatkan daya tahan tubuh.
1. Mengkaji tinkat kecemasan klien. Hasilnya klien berada pada tingkat kecemasan sedang berfokus pada dirinya,
menurunnya perhatian pada lingkungan
sekitar ruangan.
2. Mengakji pengetahuan ibu tentang penyakitnya , pengetahuan ibu
kurang tentang penyakitnya.
3. Menjelaskan tentang penyakitnya yang diderita klien adalah kanker rahim yang tidak diketahui
penyebabnya dan berada pada
stadium III dan pengobatannya
hanya dapat dilakukan pengobatan melalui infus dan sinar.
4. menganjurkan pada
klien dan keluarga untuk berdoa menurut agama islam , klien dan
keluarga pasrah pada Tuhan.
5. Memberikan kesempatan pada klien dan keluarga untuk mengungkapkan perasaannya : klien mengatakan ingin sekali sembuh dari penyakitnya dan menerima terapi yang
dianjurkan. Dan perawat mendengar dengan sikap empati.
1. Vital Sign : TD 160/120 mmhg. P 24 x/mnt. SB 36 0c
nadi 88 x/mnt.
2. Mengkaji tingkat nyeri, hasilnya nyeri sedang skala
4.
3. Mencatat lokasi nyeri, hasilnya nyeri pinggul
menjalar kedaerah bokong.
1. Mengkaji pola makan klien, hasilnya klien
mengatakan malas makan dan nafsu makan
kurang.
2. Menganjurkan pada klien makan porsi kecil tapi
sering. Hasilnya
klien
mengatakan telah melakukannya.
3. Menjelaskan pentingnya makan seimbang. Hasilnya
klien mengatakan mengerti pentingnya
makan seimbang untuk meningkatkan daya
tahan tubuh.
1. Mengkaji tingkat kecemasan klien. Hasilnya klien
berada pada kecemasan sedang.
2. Menganjurkan pada klien dan keluarga untuk berdoa.
3. Memberikan kesempatan pada klien dan keluarga untuk
mengungkapkan perasaan.
1. Observasi vital sign : Tekanan darah 120/90 mmhg.
Nadi 84 x/mnt. Pernafasan 24 x/mnt. SB. 36.3 0c
2. Mengkaji tingkat nyeri klien. Hasilnya nyeri masih
ada, nyeri tingkat sedang.
3. Mencatat lokasi nyeri hasilnya nyeri pinggul
menjalar kedaerah bokong.
4. Pemberian obat sitostatika seri ,I.
1. Mengkaji pola makan klien hasilnya. Klien
mengatakan malas makan dan nafsu makan
menurun.
2. Menganjurkan pada klien makan porsi kecil sering.
Hasilnya kklien mengatakan telah
melakukan.
|
Jam ; 13 .45
Data Subjektif.
-
Klien mengeluh daerah pinggul
terasa nyeri.
-
Klien mengatakan nyeri hilang
timbul
-
Klien mengatakan nyeri
bertambah bila banyak aktivitas.
Data objektif.
-
Klien meringis menahan
kesakitan
-
TD 130 mmhg
-
Pernafasan 24 x/mnt
-
Nadi 84 x/mnt
-
SB 360c
Asesment.
-
Masalah belum teratasi
Planing
-
Lanjutkan intervensi 1,2,4.
Data Subjek .
-
Klien mengatakan nafsyu makan
kurang.
Data Objektif.
-
Porsi makan tidak dihaiskan
1/3 yang dimakan.
Asessment
-
Masalah belum teratasi.
Plening.
-
Intervensi dilanjutkan 1,2,3.
Jam 13.55.
Data Subjektif.
-
Klien bertanya tentang
proses penyakitnya.
Data objektif.
-
Expresi wajah murung.
Asessment.
-
Masalah belum teratasi.
Plening.
-
Lanjutkan intervensi 1,2,3.
Subjektif.
-
Klien mengeluh nyeri daerah
pinggul.
-
Klien mengatakan nyeri hilang
timbul.
-
Klien mengatakan nyeri
bertambah bila banyak aktivitas.
Objektif.
-
Klien menangis menahan sakit
-
Tekanan darah 160/110 mmhg,
pernafasan 24 x/mnt, Nadi 88 x/mnt, SB 36 0 c
Asessment.
-
Masalah belum teratasi.
Plening.
-
Lanjutkan intervensi.
Jam. 13.45.
Subjektif.
-
Klien mengatakan nafsu makan
kurang.
-
Klien malas makan.
Objektif.
-
Porsi makan tidak dihabiskan
1/3 dimakan.
Asessment.
-
Masalah belum teratasi.
Plening.
-
Intervensi dilanjutkan 1,2,3.
Jam 13.45
Subjektif.
-
Klien tidak bertanya tentang
proses penyakitnya.
-
Klien mengatakan pasrah
dengan keadaannya.
Objektif.
-
Expresi wajah tenang.
Aseseement.
-
Masalah teratasi.
Subjektif.
-
Klien mengatakan nyeri berkurang.
Objektif.
-
Expresi wajah tenang.
-
TD 100/70 mmhg. P 20
x/mnt,Nadi 80 x/mnt. SB 36 0c
Asessment.
-
Masalah telah teratasi.
|
RENCANA KEPERAWATAN
(CP 3)
NAMA PASIEN : Ny. Y NAMA MAH : Suradi Efendi
NO. REKAMAN MEDIK :
00 17 89 N I M : C. 120 01 016
RUANG RAWAT :
Poliklinik KIA RSIA ST.
Fatimah
TGL
|
NDx DAN DATA PENUNJANG
|
TUJUAN
|
RENCANA TINDAKAN
|
RASIONAL
|
24 April 2003
2.
3.
|
Gangguan
pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d intake per oral yang kurang
ditandai dengan :
DS :
Nafsu makan
dan frekuensi makan ibu tetap seperti sebelum hamil
DO :
BB sebelum hamil :Tidak diketahui oleh
ibu; BB sekarang : 86 kg : TB:150 cm, LLA: 14 cm, BB tgl 25 Maret 90 kg
Cemas b/d
Perubahan bentuk fisik, fungsi tubuh dan psikologis pada ibu. Kondisi bayi.
Kelainan bayi berupa letak lintang dan rencana proses kelahiran akan datang
(anjuran SC) ditandai dengan:
DS :
- Klien sering bertanya tentang keadaan
kehamilannya, keadaan bayi yang dikandungnya dan bagaimana proses kelahiran
bayinya.
- Klien mengatakan cemas akan keadaan anaknya.
DO :
Wajah ibu
nampak tegang.
Resiko injuri
maternal pada ibu dan bayi dalam proses persalinan b/d adanya penyulit persalinan ( letak
patologis = letak lintang )
|
Klien akan menampakkan kebutuhan
nutrisinya terpenuhi dengan kriteria :
- Nafsu makan dan frekuensi
makan ibu meningkat.
- Porsi makan ibu meningkat.
- BB ibu dipertahankan
Cemas hilang/berkurang setelah
diberikan tindakan keperawatan ,
Dengan
Kriteria :
- Ekspresi klien
tampak tenang,
- Keluhan
secara
verbal berkurang
Injuri pada ibu dan bayi dapat
diminimalkan dengan kriteria :
- Tidak terjadi robekan uterus.
- Bayi dan ibu terhindar dari bahaya
kematian.
|
1. Kaji ulang status nutrisi
klien tentang :
-
pemasukan
-
kemampuan/ketidakmampuan
menelan
-
riwayat mual, muntah
2. Observasi indikator
terpenuhinya kebutuhan nutrisi tiap minggu berupa :
-
Berat badan
-
LLA
Dengan menganjurkan ibu untuk menimbang berat badanya setiap
minggu.
3.
Dorong makan sedikit tapi sering dengan makanan tinggi protein dan
karbohidrat.
4. Jelaskan rasional pemberian
diet khusus, manfaatnya dan hubungan
dengan kondisi klien.
5. Anjurakan/jelaskan kepada
keluarga (suami) untuk menciptakan lingkungan yang menyenangkan selama waktu
makan
1.
Kaji ulang tingkat kecemasan
yang dialami klien
2.
Anjurkan kepada ibu untuk
melakukan pemeriksaan kehamilan secara teratur khususnya saat menjelang
persalinan sekali seminggu.
3.
Perhatikan keluhan klien
dengan mendengarkan segala keluhan yang dirasakan dan beri kesempatan untuk
menyampaikan atau bertanya tentang kehamilannya.
4.
Sampaikan/informasikan kepada
klien tentang keadaan anaknya berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan.
5.
Berikan penjelasan tentang
proses kehamilan dan persalinan yang akan dialami oleh klien terutama
menyangkut adanya kelainan berupa letak lintang janin yang dikandungnya.
6.
Ajarkan kepada keluarga untuk
selalu memberikan dukungan support mental dari kepada klien.
1.
Kaji/observasi secara
kontinyu keadaan kehamilan ibu dengan melakukan pemeriksaan secara benar dan
spesifik mengenai kelainan letak janin.
2.
Anjurkan ibu untuk
kontrol minimal 1 kali/minggu secara
rutin
3.
Anjurkan/informasikan pada
ibu untuk segera mendatangi petugas kesehatan apabila dirasakan adanya
perubahan yang tidak diinginkan seperti : adanya perdarahan, tidak adanya
gerakan bayi, dll.
4.
Kolaborasi dengan tim medis
untuk melakukan tindakan versi luar
|
1. Pengkajian merupakan dasar dan
data dasar berkelanjutan untuk memantau perubahan dan mengevaluasi
intervensi.serta berguna dalam mengidentifikasi derajat/luasnya masalah.
2. Memantau sejauhmana terapi nutrisi yang
diberikan memenuhi kebutuhan nutrisi klien dan mengatasi masalah nutrisi yang
dialami klien.
3. Memaksimalkan masukan nutrisi
tanpa kelemahan yang tak perlu/kebutuhan energi dari makan makanan banyak dan
menurunkan iritasi gaster.
4. Meningkatkan pemahaman klien tentang hubungan
antara diet yang diberikan dengankondisi klien.
5. Faktor yang tidak menyenangkan
yang berperan dalam menimbulkan berkurangnya nafsu makan dihilangkan.
1.
Mendapatkan data akurat dan
menentukan tindakan selanjutnya
2.
Perkembangan bayi dapat
dipantau dan perubahan-perubahan selama kehamilan dapat diketahui secara
berkala dan dapat menentukan adanya kelainan/perubahan lain pada masa
kehamilan secara dini.
3.
Klien akan merasa
diperhatikan oleh perawat dan meningkatkan harga diri dan mengurangi beban yang dirasakan oleh
klien.
4.
Klien akan tenang jika
mengetahui kondisi anaknya terutama jika anaknya dalam keadaan sehat.
5.
Meningkatkan pengetahuan sehingga kecemasan berkurang, dan klien
dapat mempersiapkan diri untukproses persalinan yang akan dihadapinya.
6.
Klien akan merasa diperhatikan oleh keluarga sehingga
membantu klien dalam menguirangi kecemasan yang dirasakan.
1. Mendapatkan data akurat dan
menentukan tindakan selanjutnya
Memastikan
letak posisi bayi terhadap ibu.
2.
Menjaga dan menghindari
komplikasi lebih lanjut yang dapat
menambah sulitnya proses persalinan.
3.
Menghindari resiko yang tidak
diinginkan yang sewaktu-waktu dapat terjadi pada ibu dan janinnya dan dapat
dilakukan pertolongan segera.
4. Tindakan yang dilakukan berguna untuk usaha mengubah posisi
bayi dari posisi lintang menjadi presentasi kepala, dan dapat berguna untuk
mengambil tindakan keperawatan berikutnya
|
RESUME KEPARAWATAN
(CP 6)
NAMA PASIEN : Ny. Y NAMA MAH : Suradi Efendi
NO. REKAMAN MEDIK :
00 17 89 N I M :
C. 120 01 016
RUANG RAWAT : Poliklinik KIA RSIA ST. Fatimah
1.
Masalah keperawatan pada saat
pasien dirawat
a.
Gangguan pemenuhan nutrisi
kurang dari kebutuhan tubuh b/d intake per oral yang kurang
b.
Cemas b/d Perubahan bentuk
fisik, fungsi tubuh dan psikologis pada ibu. Kondisi bayi. Kelainan bayi berupa
letak lintang dan rencana proses kelahiran akan datang (anjuran SC).
c.
Resiko injuri maternal pada ibu dan bayi dalam proses persalinan b/d adanya penyulit persalinan ( letak
patologis = letak lintang ).
2.
Tindakan keperawatan selama
dirawat
a. 1). Mengkaji ulang status
nutrisi klien tentang :
-
Pemasukan
-
Kemampuan/ketidakmampuan
menelan
-
Riwayat mual, muntah
2). Melakukan observasi indikator terpenuhinya kebutuhan nutrisi tiap
minggu berupa :
-
Berat badan
-
LLA
Dengan menganjurkan ibu untuk menimbang
berat badanya setiap minggu.
3). Memberi KIE kepada klien tentang cara meningkatkan masukan peroral
dan memenuhi kebutuhan asupan makanan dengan makan sedikit tapi sering dengan
makanan tinggi protein dan karbohidrat.
4). Memberi penjelaskan
kepada klien tentang rasional pemberian diet khusus, manfaatnya dan hubungan dengan kondisi klien.
5). Memberikan anjuran/penjelasan
kepada keluarga (suami) untuk menciptakan lingkungan yang menyenangkan selama
waktu makan.
b.
1). Mengkaji ulang tingkat
kecemasan yang dialami klien hasilnya klien berada dalam tingkat kecemasan sedang.
2). Menganjurkan kepada ibu untuk
melakukan pemeriksaan kehamilan secara teratur khususnya saat menjelang
persalinan sekali seminggu hasilnya ibu mengatakan akan berusaha melakukan
anjuran tersebut.
3). Memperhatikan keluhan klien
dengan mendengarkan segala keluhan yang dirasakan dan beri kesempatan untuk
menyampaikan atau bertanya tentang kehamilannya hasilnya ibu merasa senang dan
puas kepada perawat karena merasa dirinya diperhatikan hal ini dapat dilihat
dari ekspresi non verbal klien berupa ekspresi wajah ibu yang nampak senang.
4). Mernyampaikan kepada klien
tentang keadaan anaknya berdasarkan hasil periksaan yang dilakukan hasilnya ibu
merasa puas bahwa kondisi bayinya sehat walaupun ibu mengetahui bahwa letak
dari janinnya tidak normal hal inilah yang masih menyebabkan ibu masih terlihat
cemas dan ekspresi wajah yang nampak sedikit tegang.
5). Memberikan penjelasaan tentang proses
kehamilan dan persalinan hasilnya ibu mengatakan mengerti akan penjelasan yang
diberikan dan merasa siap untuk menghadapi proses persalinannya yang sudah
dekat.
6). Mengajarkan kepada keluarga untuk selalu
memberikan dukungan support mental dari kepada klien hasilnya keluarga
mengatakan siap untuk membantu klien dan memberi support dalam menghadapi
persalinannya.
c.
1). Mengkaji/observasi secara
kontinyu keadaan kehamilan ibu dengan melakukan pemeriksaan secara benar dan
spesifik mengenai kelainan letak janin hasilnya benar adanya bahwa keadaan janin adalah dalam letak lintang didukung
oleh pemeriksaan oleh tim medis dan usia kehamilan yang tidak sesuai dengan keadaan
TFU
2). Memberi anjuran kepada ibu
untuk mengontrol kehamilannya minimal 1
kali/minggu secara rutin. Hasilnya ibu mengatakan akan berusaha melakukan
anjuran tersebut.
3).
Menganjur/menginformasikan pada ibu untuk segera mendatangi petugas kesehatan apabila
dirasakan adanya perubahan yang tidak diinginkan seperti : adanya perdarahan,
tidak adanya gerakan bayi, dll. Hasilnya ibu mengerti akan informasi tersebut
dan akan melaksanakannya jika memang terjadi perubahan seperti yang dijelaskan
oleh perawat.
4). Mengkolaborasikan klien
dengan tim medis untuk dilakukan tindakan versi luar. Hasilnyan tindakan
versi luar yang diharapkan belum dilakukan oleh tim medis.
3.
Evaluasi
a. Gangguan pemenuhan
nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh belum dapat dipantau perubahannya.
b. Cemas b/d Perubahan bentuk fisik, fungsi tubuh dan psikologis pada
ibu. Kondisi bayi. Kelainan
bayi berupa letak lintang dan rencana
proses kelahiran akan datang (anjuran SC) sedikit berkurang
c. Resiko injuri
maternal pada proses persalinan b/d
adanya penyulit persalin ( letak patologis = letak
lintang ), belum
berubah menjadi diagnosa yang bersifat aktual.
4.
Nasehat pada waktu pasien
pulang :
Menganjurkan pada ibu untuk memeriksakan diri secara rutin khusunya
selama trimester terakhir masa kehamilan terlebih lagi setelah mengetahui janin
dalam posisi letak lintang, dapat meningkatkan/menambah konsumsi nutrisi yang
ada sehingga dapat memenuhi kebutuhan nutrisi yang seharusnya, kembali kontrol 1 minggu dari pemeriksaan
sekarang walaupun tidak menutup kemungkinan ibu datang memeriksakan
kehamilannya kapan saja jika sewaktu-waktu ada kelainan yang dirasakan, kurangi
aktivitas yang terlalu berat dan banyak beristirahat, menjaga kebersihan diri
dan segera ke petugas kesehatan bila terjadi sesuatu/ keluhan tentang kehamilannya.
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
( CP 3 )
NO
|
DIAGNOSA KEPERAWATAN
|
TUJUAN
|
INTERVENSI
|
RASIONAL
|
1
|
Perubahan perfusi jaringan : cerebral B/D infeksi pada jaringan otak, ditandai
dengan :
DS : Keluarga mengatakan, kesadaran klien mulai menurun
sehari sebelum masuk rumah sakit sampai sekarang
DO:
-
KU : sakit berat
-
Kesadaran menurun
-
GCS : 5
-
Refleks bisep, trisep, patella
menurun
-
Kaku kuduk +,
-
Kernig sign +, Babinski +
-
Urine keluar tanpa disadari
-
Refleks pupil terhadap cahaya,
lambat, ukuran 2-3 mm
-
Fungsi motorik menurun
-
WBC : 16.500 / ml
|
Klien akan menunjukkan perfuysi
cerebral yang adekuat, dengan criteria :
-
Kesadaran baik
-
GCS normal (13-15)
-
Fungsi motorik / sensasi baik
-
TTV dalam batas normal :
TD : 115/60 mmHg
N : 65 x/m
R : 15 – 24 x/m
S : 36,4 – 37,6o C
-
Refleks pupil baik
-
Refleks patologis negatif
-
Gerakan bola mata baik
|
1.
Pantau dan catat status
neurologist setiap 6 jam
2.
Pantau TTV tekanan darah &
nadi dan suhu tiap 4 jam
3.
Kaji adanya rigiditas, gelisah
yang meningkat, atau kejang tiap 6 jam
4.
Pertahankan tirah baring, kepala
lebih tinggi sekitar 14-30 derajat sesuai toleransi klien
5.
Anjurkan keluarga untuk bebricara dengan klien sesering mungkin
6.
Pertahankan pemberian oksigen 1
liter / menit
7.
Berikan obat yang telah
diprogramkan - Dexamethasone 3x5
mg/iv/8 jam
-
Ampicilin 4 x 500 mg/iv/6 jam
-
Clhorbiotik 4 x 400 mg/6 jam
-
Ulsikur 3 x ½ Ampl/IV/8 jam
|
Perubahan status neurologist,
dapat menggambarkan kondisi penyakit, sehingga mempermudah dalam
pemberian tindakan selanjutnya
Normalnya, autoregulasi mampu
mempertahankan aliran darah cerebral dengan konstan, sehingga dampak adanya
fluktuasi tekanan darah sistemik, bersamaan dengan penurunan TD diastolic
Merupakan indikasi adanya iritasi meningeal
Peningkatan aliran darah vena dari kepala akan menurunkan TIK
Mendengarkan suara yang menyenangkan dari keluarga, dapat menimbulkan
pengaruh relaksasi pada beberapa penyakit dan mungkin bisa dapat menurunkan
TIK
Terjadinya asidosis dapat menghambat masuknay oksigen pada tingkat
seluler yangf memperburuk iskemic cerebral
Dexamethasone, dapat menurunkan
permeabilitas kafiler untuk menurunkan terbentuknya edema cerebral.
Antibiotik dapat menghambat atau membunuh bakteri pathogen penyebab infeksi
Ulsikur mengurngi produksi asam lambung.
|
2
|
Perubahan volume cairan tubuh kurang dari kebutuhan B/D intake cairan
kurang, ditandai dengan :
DS : Keluarga mengatakan, sejak
MRS klien belum diberi minum lewat NGT, karena ada darah keluar di NGT
DO :
-
Deficit cairan 765 cc/hari
-
Mulut sangat kering
-
Turgor kulit kurang / kulit
kering, Mata agak cekung
-
TD : 100/70 mmHg P: 42
ND : 100 x/m S :36,8 C
|
Klien akan menunjukkan, volume cairan tubuh terpenuhi dengan criteria :
-
Turgor kulit normal
-
Membrane mukosa lembab
-
TTV dalam batas normal
TD : 115/60 mmHg
N : 65 x/m
R : 15 – 24 x/m
S : 36,4 – 37,6o C
-
Intake dan out put seimbang
-
KU baik
-
Mata tidak cekung
|
1.
Pantau adanya tanda-tanda
dehidrasi setiap 4 jam
2.
Monitor TTV setiap 4 jam
3.
Berikan cairan per–enteral &
parenteral yang adekuat (1300 – 1400 cc/hari) atau 50-60 cc/kgbb/hari
4.
Pertahankan intake cairan
parenteral / pantau kepatenan atau kelancaran infuse setiap 4 jam
5.
Ukur iantake dan out put cairan
tiap 6 jam (out put urine 1-2 cc/kk/BB/jam)
6.
Kolaborasi pemasangan kateter
|
Dehdirasi biasanya berhubungan dengan kekurangan volume cairan tubuh
Dehdirasi dapat menimbulkan
perubahan TTv terutamaTD dan ND
Memenuhi kebutuhan cairan tubuh sesuai BB dan usia klien
Intake cairan parenteral dapat memenuhi kebutuhan tubuh secara sistemik
/ sirkulasi darah
Untuk mengetahui keseimbangan cairan tubuh
Untuk memudahkan pemantauan pengeluaran urine
|
3
|
Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan B/D intake yang tidak adekuat,
ditandai dengan ;
DS : Keluarga mengatakan, intake lewat NGT dihentikan
karena ada darah keluar di NGT
DO:
-
BB : 23 kg (saat MRS)
-
PB : 146 cm
-
Status nutrisi : gizi buruk
-
Klien tampak sangat kurus
-
Muka seperti orang tua
-
Tulang – tulang sangat jelas
-
Respon mengunyah / menelan
menurun
-
Bentuk abdomen skipoid, otot-otot
diafragma sangat jelas
-
Massa otot atropi
-
Rambut kasar / kering
|
Klien akan menunjukkan kebutuhan nutrisis terpenuhi, dengan criteria;
-
Kebutuhan kalori terpenuhi (50
Kkal / kgbb / hari s/d 300 Kkal / kgbb / hari)
-
Kebutuhan protein terpenuhi (1 gr
/ kg bb / hari s/d 5 gr / kg /bb/hari)
-
BB naik 0,5 kg/minggu
-
Kulit tidak kering, elastis
-
Bibir lembab
|
1.
kaji status nutrisi / gizi klien
2.
catat intake kalori, protein
setiap hari
3.
Pantau perubahan ontropometri
(terutama LLA, LP)
4.
Tinggikan kepala klien (15-30
derajat) selama pemberian makanan melalui NGT.
5.
Berikan diet TETP, 8 x 90 cc/hari
Susu formula (Dancow/entrasol) atau bubur saring
|
Untuk mengathui status gizi klien, sehingga dapat ditentukan peenuhan
kalori berdasarkan tingkat / derajat status gizi klien
Menidentifikasi kekurangan kalori , protein yang dibtuhkan klien
Lingkar lengan atas, salah satu indicator dalam menentukan perubahan
status gizi. Status gizi yang semakin parah, akan berdampak pada LLA
Mencegah timbulnya regurgitasi dana aspirasi
Tinggi energi tinggi protein yang cukup, dapat memenuhi kebutuhan asam
amino esensial sebagai unsur penting dalam perbaikan seluler
|
4
|
Risiko tinggi gangguan integritas kulit B/D beedrest / penekanan daerah
yang menonjol, ditandai dengan :
DS :
DO :
-
Klien beed rest selama 4 hari
-
Kesadaran menurun
-
GCS : 5
-
Kulit kering/kasar, terutama pada
daerah belakang
-
Urinasi tidak disadari ditempat
tidur dan membasahi alat tenun
|
Klien akan mempertahankan , tidak terjadi gangguan integritas kulit,
dengan criteria;
-
Permukaan kulit tidak lembab,
terutama yang tertekan
-
Tidak ada lesi / eritema
-
Elastisitas kulit / turgor kulit
normal
|
1.
Kaji integritas kulit, catat
perubahan warna, turgor serta adanya lesi pada daerah yang tertekan, setiap 6
jam.
2.
Rubah posisi dan lakukan massase
ringan setiap 2 jam
3.
Pertahanakan permukaan kulit
tetap kering dan bersih, ganti alat tenun yang kotor dan basah, serta alat
tenun bebas dari lipatan.
4.
Beri penjelasan keluarga, tentang
dampak yang timbul akibat immobilisasi / beedrest, libatkan keluarga setiap
tindakan yang dilakukan
|
Menidentifikasi adanya perubahan integritas kulit akibat immobilisasi /
beedrest yang lama, sehingga dapat diberikan tindakan pencegahan.
Meningkatkan sirkulasi ke jaringan, dan mencegah terjadinya iskemic
yang dapat menimbulkan hipoksia seluler
Arae yang lembab / basah merupakan media yang baik pertumbuhan
mikroorganisme patogenik
Menambah pengetahuan keluarga, sehingga dapat bertindak mandiri,
mengurangi ketergantungan keluarga terhadap perawat.
|
5
|
Hambatan mobilitas fisik B/D kerusakan neuromuskuler, ditandai dengan :
DS :
DO :Massa
otot atropi
-
Tonus otot menurun
-
Kekuatan otot : 0
-
Kesadaran menurun,
-
GCS : 5
-
Klien beed rest sejak 4 hari yang
lalu
|
Klien akan menunjukkan mobilitas fisik secara bertahap sesuai
toleransinya, dengan criteria;
-
Kekuatan dan fungsi motorik akan
meningkat
-
Tidak ada kontraktur sendi dan
foot drop
|
1.
kaji derajat mobilisasi klein
dengan menggunakan skala ketergantungan (0-4) setiap hari
2.
Berikan latihan rentang gerak
pasif setiap 6 jam
3. Observasi adanya tand kontraktur pada sendi
/ foot drop
|
0 : mampu mandiri
1 : memerlukan bantuan/peralatan yang minimal
2 : bantaun sedang dengan pengawasan
3 : bantuan, peralatan yang terus menerus
4 : ketergantungan total
Mempertahankan mobilisasi dan fungsi sendi/posisi normal esktremitas
dan menurunkan terjadinya statis vena
Salah satu komplikasi yang mungkin timbul akibat Tirah baring lama,
kontraktur sendi atau foot drop. Mobilisasi secara bertahap dan teratur dapat
mencegah terjadinya kontraktur
|
6
|
Self care deficit (beathing, dressing, toileting, eating, hygiene B/D
penurunan kesadaran, ditandai dengan :
DS ; keluarga mengatakan seluruh kebutuhan dilayani
ditempat tidur
DO :
-
Cuci rambut belum pernah
-
Kesadaran menurun
-
Oral hygiene belum pernah
-
Kebersihan rambut kurang
-
Kebersihan kuku kurang, kuku
sedikit panjang
|
Klien akan menunjukkan perawatan diri terpenuhi, dengan criteria ;
-
Mandi setiap hari
-
Oral hygiene setiap hari
-
BAB dipenuhi ditempat tidur
-
Kebutuhan makan terpenuhi
|
1.
Identifikasi kebutuhan akan
perawatan diri (mandi, oral hygien, pakaian, makan)
2.
Bantu dalam memenuhi perawatn
diri klien (mandi, makan, oral hygiene, pakaian, Bak/Bab)
3.
Ajarkan / libatkan keluarga dalam
memenuhi kebutuhan perawatan diri klien
|
Untuk mengetahui kebutuhan perawatan diri yang harus dipenuhi /
dibantu, oleh perawat
Agar kebutuhan klien dapat
terpenuhi, memberikan rasa nyaman bagi klien, keluarga dan perawat, serta
mencegah terjadinya komplikasi lainnya
Keluarga dapat bertindak secara mandiri, dan mengurangi ketergantungan
keluarga terhadap perawat
|
7
|
Kurang pengetahuan keluarga tentang penyakit anaknya (penyebab, gejala,
pengobatan dan prognosis) B/D kurang informasi, ditandai dengan :
DS : Keluarga mengatakan, dokter pernah memberi tahukan
kepada keluarga tentang penyakit anaknya, tapi keluarga belum mengerti.
Keluarga bertanya beberapa kali kepada perawat, kenapa
anaknya tidak sadar dan sampai kapan anaknya tidak sadar
DO :
|
Keluarga dapat bertambah pengetahuan tentang penyakit anaknya, dengan
criteria:
-
menjelaskan kembali penyebab
penyakit anaknya
-
menjelaskan gejala penyakit
anaknya
-
menjelaskan pengobatan penyakit
anaknya
-
Mendemonstrasikan perawatan
anaknya
|
1.
kaji pemhaman keluarga tentang
penyakit anaknya
2.
Berikan penjelasan kepada
keluarga tentang penyakit yang diderita anaknya
3.
Ajarkan keluarga tentang
perawatan yang dapat dibeikan kepada anaknya, seperti personal hygiene,
pengaturan posisi
|
Menentukan tingakt pengetahuan keluarga tentang penyakit anaknya
terhadap keterlibatan keluarga dalam memberikan perawatan
Menambah pengetahuan keluarga tenatng penyakit anaknya, sehingg dapat
menurunkan rasa cemas bagi keluarga
Diharapkan keluarga dapat berpartisipasi dalam memberikan perawatan
kepada klien
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar