Selasa, 28 Agustus 2012

asuhan keperawatan acne vulgaris


BAB I
PENDAHULUAN
    Kulit                            
Ø  organ tubuh yang paling luas
Ø  alat proteksi utama tubuh
Ø  luas sekitar 15 m2 (dewasa)
Ø  berat sekitar 15%BB
v  halus: daerah muka, telapak tangan
v  kasar : kaki
v  tipis :muka
v  tebal :  tangan
v  berambut kasar : kepala
Pembagian kulit secara garis besar tersusun atas 3 lapisan utama yaitu:
1.       Lapisan epidermis
Lapisan paling luar dari kulit yang terdiri dari
a.       Stratum korneum (lapisan tanduk):lapisan kulit yang paling luar dan terdiri atas beberapa lapis sel-sel gepeng,tidak berinti , terjadi proses pelepasan sel tanduk yang ber langsung setiap hari, tapi tidak Nampak.paling tebal telapak kaki, paling tipis muka dan kelopak mata.
b.      Stratum lusidium : terdiri dari 2-3 lapis , mengandung sel gepeng tidak berinti, mengandung keratohiyalin (yang membarikan minyak pada kulit ),sel mengkilat ,tidak berwarna.
c.       Stratu granulosum:lapisan keratohiyalin/melanosit ,terdiri dari 2-3 lapis sel gepeng dengan sitoplasma berbutir kasar dan terdapat inti di antaranya.
d.      Stratum spinosum (stratum malphigi):memiliki protoplasma yang jernih karena banyak mengandung glikogen dan inti terletak ditengah-tengah
e.      Stratum basale: lapisan epidermis paling dalam ,terdiri atas sel-sel berbentuk kubus yang tersusun vertikel pada perbatasan dermo-epidermal berbaris seperti pagar ,mengandung mitosis dan berfungsi reproduksi kulit.
2.       Lapisan dermis:lapisan dibawah epidermis yang jauh lebih tebal dari pada epidermis ,yang terdiri atas lapisan elastis dan vibrosa padat dengan elemen-elemen selular dan folikel rambut.secara garis besar dibagi menjadi dua bagian :
a.       Pars papilare: bagian yang menonjol ke epidermis , berisi ujung serabut saraf dan pembuluh darah.
b.      Pars retikulare: yaitu bagian bawahnya yang menonjol kearah subkutan , bagian ini terdiri atas serabut-serabut penunjang misalnya : serabut kolagen ,elastin dan retikulin .
3.       Lapisan subkutis : jaringan ikat longgar yang berisi sel-sel adipose ,dimana pada jaringan adipose ini berfungsi sebagai cadangan lemak/makanan .lapisan sub kutis mengandung ujung saraf / pembuluh darah dan pembuluh getah baning.

ADNEKSA KULIT
Adneksa kulit (pelengkap kulit) terdiri atas kelenjar-kelenjar,kulit, rambut dan kuku.
1.       Kelenjar pada kulit
a.       Kelenjar keringat( glandula sudorifera ).ada 2 macam kelenjar keringat       yaitu
Ø  Kelenjar ekrim
-          Terdapat pada seluruh lapisan luar kulit
-          Menghasilkan keringat (air, natrium, plasma darah ) akibat reaksi kenaikan suhu badan
-          Kendalikan oleh saraf simpatis 
Ø  Kelenjart apokrin
-          Terdapat daerah aksila, skrotum, labia mayora,     bermuara pada folikel ranbut
-          Memproduksi keringat
b.      Kelenjar palit (kelenjar subasea)
-          Terdapat diseluruh badan, terutama muka, leher, badan bagian atas dan kepala
-          Berhubungan dengan folikel rambut
-          Secret: sebum
Hiperaktivitas                  sebum meningkat
-          Berkaitan dengan seks hormone
-          Berfungsi
·         Memperkecil evaporasi
·         Meminyaki kulit dan rambut
·         Melindungi dari zat kimia
·         Bakteriostatik


2.       Rambut
Tumbuh dalam epidermis, terdiri atas akar rambut yang terbenam dalam kulit dan batang rambut yang merupakan bagian yang berada diluar kulit. Ada 2 macam tipe
                1. Lanugo
§  merupakan rambut halus
§  tidak mengandung pigmen

                2. Rambut terminal
§  kasar dan banyak pigmen
§  Mempunyai medulla
§  Ada fase siklik yaitu : anagen selama 2-6 tahun kecepatan tumbuh 0,35                    mm perhari, telogen berlangsung selam beberapa bulan
§  Warna rambut dipengaruhi oleh pembuluh darah pada kulit, lemak, pigmen kulit (melanin), ras, hormon, radiasi.

3.       Kuku
- Bagian terminal lapisan tanduk
- Bagian yang terbenam disebut akar kuku  (nail root), bagian terbuka di                atas jaringan lunak kulit pada ujung jari disebut badan kuku (nail plate), paling ujung disebut kuku bebas
                - Kecepatan tumbuh kuku 1 mm perminggu

4.       Otot
-          Otot jantung
-          Otot rangka
-          Otot polos

5.       Pembuluh darah
-          Terdapat pada lapisan dermis (stratum papilarfis dan stratum retikularis )
-          Jumlah darah yang bersirkulasi lewat kulitdalam kondisi normal: 450 ml/menit
-          Peningkatan sirkulasi darah ke kulit           panas meningkat ke kulit                kehilangan panas dari tubuh meningkat  pula

6.       Pembulu saraf
-          Ujung syaraf motorik untuk menggerakkan  sel otot yang terdapat pada kulit
-          Syaraf sensorik berguna untuk menerima rangsang dari luar








FUNGSI KULIT
a.       Proteksi
Menjaga bagian dalam tubuh terhadap gangguan fisis dan mekanik.

b.      Absorpsi
-          Untuk respirasi
-          Absorpsi dipengaruhi oleh tebal kulit,  kelembaban, metabolisme.

c.       Ekskresi
Mengeluarkan sisa metabolism

d.      Persepsi
Mengandung ujung ujung saraf sensorik didermis dan subkutis

e.      Pengaturan suhu tubuh
Mengeluarkan keringat dan mengerutkan pembuluh darah

f.        Pembentukan pigmen
Melanosit

g.       Keratinisasi
Mengandung: kertinosit, sel langerhans, melanosit

h.      Pembentukan vit. D

i.         Tempat penyimpanan air











BAB II
KONSEP MEDIK
A.      PENGERTIAN
 Acne vulgaris (jerawat) adalah penyakit kulit yang terjadi akibat peningkatan produksi  sebum oleh folikel subasea ( folikel rambut) yang rentan dan paling sering ditemukan di daerah muka leher serta badan bagian atas.
  Acne vulgaris merupakan penyakit kulit yang paling sering ditemukan pada remaja dan usia mudah diantara usia 12 dan 35 tahun karena pada umur tersebut merupakan masa puncak pertumbuhan dan fungsi kelenjar endocrine tertentu yang mempengaruhi sekresi kelenjar subasea mencapai aktivitas puncaknya .

B.      ETIOLOGI
      Meskipun etiologi yang pasti penyakit ini belum diketahui, namun ada berbagai  factor yang berkaitan dengan pathogenesis penyakit:
1.       Perubahan pola keratinisasi dalam folikel. Keratinisasi dalam folikel yang biasanya berlangsung longgar berubah menjadi padat sehingga sukar lepas dari saluran folikel tsb.
2.       Produksi sebum yang meningkat yang menyebabkan peningkatan unsure komedogenik dan inflatogenik penyebab terjadinya lesi akne.
3.       Terbentuknya fraksi asam lemak bebas penyebab terjadinya proses inflamasi folikel dalam sebum dan kekentalan sebum yang penting pada patogenesis penyakit.
4.       Peningkatan kadar hormone androgen anabolic, kortikosteroid, gonadotropin serta ACTN (adrenocoticotropic hormone) .
5.       Terjadi stress yang dapat memicu kegiatan klenjar subasea , baik secara langsung atau melalui rangsangan terhadap kelenjar hipofisis.
6.       Peninkatan jumlah plora folikel (propionibakterium acnes,dulu:corynebakterium acnes,pityrosporum ovale dan staphylococcus epidermidis) yang berperan pada proses kemotaktik inflamasi serta pembentukan enzim lipolitik pengubah fraksi lipid sebum.













C.      MANIFESTASI KLINIK
Tempat predileksi akne vulgaris adalah di muka , bahu,dada bagian atas dan punggung bagian atas gejala predominan salah satunya ,komedo, papul yang tidak meradang dan pustule ‘ nodus dan kista yang meradang, isi komedo adalah sebum yang kental atau  padat. Isi kista biasanya pus atau darah .
Dapat disertai rasa gatal ,namun umumnya keluhan penderita adalah keluhan estetis 







acne di klasifikasikan atas:
Ø  Jerawat klasik (jerawat biasa): tampilannya mudah dikenali yaitu tonjolan kecil berwarna pink atau kemerahan , kulit memproduksi minyak yang menjadi tempat berkembang biaknya bakteri akibatnya pori-pori tersumbat karena terinfeksi oleh bakteri.
Ø  Cystic acne (jerawat batu) Bentuknya besar dengan tonjolan yang meradang hebat, berkumpul hampir diseluruh area wajah , ini terjadi karena kelenjar minyak yang over aktif yang membanjiri pori-pori dengan minyak  dan terjadi penyumbatan pada duktus pilosebaseus yang menyalurkan  sebum.
Ø  Komedo
Terdiri atas 2 jenis:
·         Komedo yang terbuka (blookhead) terlihat seperti pori-pori yang membesar dan menghitam (yang berwarna hitam tersebut adalah penyumbatan pori-pori yang berubah warna karena akumulasi lipid, bakteri serta debris epitel )
·         Komedo yang tertutup (whitehead) :adanya  penumpukan sebum dibawah kulit sehingga terlihat seperti tonjolan putih kecil
Acne dibagi menjadi beberapa derajat :
ü  Derajat I: memiliki komedo , papula atau pustula  yang kurang  dari 10 buah pada salah satu sisi wajah.
ü  Derajat II: 10 hingga 20 buah komedo, papula atau pustula.
ü  Derajat III:25 hingga 5
ü  Derajat IV:lebih dari 50





D.      PATOFISIOLOGI



Factor penyebab 

Pembesaran kelenjar subasea                                                      pengeluaran sebum ke kulit

    Paningkatan sebum                                                                           asam lemak bebas


       Komedogonik                                                                           bercampur dengan squalon


                      Obstruksi sal.pilosubasea               komedo


Acne vulgaris            

Kolonisasi bakteri dalam saluran pilosubasea
 


Peradangan yang membentuk papula, postula, nodulas,kista


Acne vulgaris +peradangan













E.       PENATALAKSANAAN
                  Tujuan penatalaksanaan acne adalah untuk mengurangi koloni bakteri, menurunkan aktivitas kelenjar subasea , mencegah agar folikel tidak tersumbat , mengurangi inflamasi, memerangi infeksi sekunder, meminimalkan pembentukan jaringan parut dan mengeliminasi factor-faktor  predisposisi terjafinya acne. Program terapiter tergantung pada tipe lesi.
                     Pengobatan acne meliputi penghentian pemakaian make-up dan crim pelembab yang terbuat dari minyak .terapi diet:pembatasan makanan yang dapat maningkatkan intensitas akne. Higiene kulit:menggunakan pembersi muka seperti sabun larva,dial atau netrogena
            Adapun pengobatan lain seperti:
1.       Farmacoterapi topical
·         Benzoil peroksida
·         Asam vitamin A
·         Antibiotic topikal
2.       Terapi sistemik
·         Antibiotic sistamik :tetrasiklin
·         Retinoid oral
·         Terapi hormon
3.       Terapi bedah
·         Ekstraksi isi komedo
·         Drainase pustule dan kista
·         Eksisi saluran sinus dan kista
·         Penyuntikan kortikosteroid intra lesi




















BAB II
KONSEP KEPERAWATAN
A.      Pengkajian
v  Aktivitas istirahat
Tanda: perasaan klien gelisa akan keadaan kulitnya
v  Integritas ego
Gejala: ansietas , emosi , kesal,factor stress
Tanda: menolak perhatian  terhadap sekitarnya ,Depresi karena memikirkan akan proses penyembuhan
v  Makanan
Pembatasan makanan sepert icoklat, yang berkola dan makanan yang dihasilkan dari susu serta mengandung yodium karena dapat  memicu peningkatan intensitas acne semakin parah
v  Neurosensori
Gejala: dapat meningkatkan emosional seperti rasa tidak nyaman ,dan gatal
Tanda: perubahan diri,orientasi dan prilaku ,
v  Nyeri
Tanda : klien mengeluh nyeri pada akne
v  Interaksi social
Gejala: hubungan dengan orang lain kurang terbina
Tanda: adanya lesi pada kulit,kemerahan dan edema























B.      penyimpangan  KDM



acne vulgaris

pembentukan lesi pada kulit

gangguan kosmetik pada wajah              peradangan                          perubahan status kesehatan
                                                                                                                                                            
penampilan terganggu                           pelepasan mediator kimia                kuran g terpajang
                                                                                                                          infermasi tentang penyakit
                                                          histamine
                                                          prostaglandin
                                                          bradikinin                                       tidak tahu tentang
                                                                                                            pengobatan/perawatannya
      malu                           reseptor nyeri pada ujung saraf               kurang  pengetahuan
gangguan citra tubuh                  medulla spinalis                                  
                                                       cortec cerebri                                     kecemasan
                                                         nyeri/gatal                                           ansietas
                                                                                                                
       







C.      diagnose keperawatan intervensi
diagnose kepertawatan yang bias muncul dari acne vulgaris
1.       nyeri dan rasa gatal b/d adanya lesi kulit
2.       gangguan citra tubuh b/d rasa malu dan frustasi terhadap tampilan dirinya
3.       kurang pengetahuan b/d tidak mengetahui tentang pengobatan penyakitnya
4.       ansietas b/d tidak tahu tentang pengobatan/perawatannya

D.      intervensi
1.       nyeri dan rasa gatal b/d adanya lesi kulit
Ø  kaji keluhan nyeri , perhatikan lokasi / karakter dan intensitas
R: nyeri hamper selalu ada pada beberapa derajat beratnya kerusakan , perubahan    lokasi, nyeri dapat mengidentifikasikan terjadinya komplikasi
Ø  libatkan pasien dalam penentuan jadwal aktifitas, pengobatan dan pemberian obat
               R: meningkatkan rasa control pasien dan kekuatan mekanisme
Ø  jelaskan preosedur/ berikan informasi seiring dengan tepet, khususnya selama debridemen luka
R: dukungan empati dapat membantu menghilangkan nyeri / meningkatkan   relaksasi , memberikan kesempatan pada pasien untuk menyiapkan diri dan meningkatkan rasa kontrol
Ø  barikan aktifitas terpeutik   
R: membantu mengurangi konsentrasi nyeri yang dialami  dan memfokuskan  perhatian

2.       gangguan citra tubuh b/d rasa malu dan frustasi terhadap tampilan dirinya
Ø  kaji makna kehilangan pada pasien/orang terdekat
R: episode traumatikyang mengakibatkan perubahan tiba-tiba, tidak di antisipasi, membuat perasaan kehilangan sehingga ia memerlukan dukungan dalam perbaikan optimal.
Ø  terima dan akui ekspresi frustasi, ketergantungan, marah,perhatian , perilaku menarik  diri dan penggunaan penyangkalan
R: penerimaan persaan sebagai respon normal terhadap apa yang terjadi membantu perbaikan namun ini akan gagal apabila pasien belum siap menerima situasi tersebut
Ø  bersikap realistis dan positif selama pengobatan pada penyuluhan kesehatan dan menyusun tujuan dalam keterbatasan
R: meningkatkan kepercayaan dan mengadakan hubungan antara pasien dan perawat
Ø  berikan dorongan  positif terhadap kemajuan dan dorongan usaha untuk mengikuti tujuan realitas
R: dorongan positif dapat mendukung terjadinya perilaku koping positif
Ø  dorong interaksi keluarga
R: mempertahankan komunikasi dan memberikan dukungan terus menerus pada pasien dan keluarga


3.       kurang pengetahuan b/d tidak mengetahui tentang pengobatan penyakitnya 
Ø  diskusikan harapan pasien untuk kembali kerumah, bekerja dan aktifitas normal
R: pasien seringkali mengalami kesulitan memutuskan pulang , masih sering terjadi yang mempengaruhi keberhasilan menilai suatu tindakan
Ø  tekankan pentingnya melanjutkan pemasukan diet TKTP
R: nutrisi optimal meningkatkan regenerasi jaringan dan penyembuhan
Ø  kaji ulang pengobatan , termasuk tujuan , dosis, rute dan efek samping  yang diharapkan
R: pengulangan kemungkinanmemberi kesempatan untuk bertanya dan mnyakinkan pemahaman yang akurat.
4.       Ansietas b/d tidak tahu tentang pengobatan/perawatannya
Ø  Berikan penjelasan dengan sering dan informasi tentang prosedur perawatan
R/ pengetahuan apa yang diharapkan menurunkan ketakutan dan ansietas memperjelas tentang konsep penyakit dan meningkatkan kerja sama
Ø  Tunjukkan keinginan untuk mendengarkandan barbicara pada pasien bila prosedur bebas nyeri
R/ memberi dorongan dan dukungan dalam proses penyembuhannya
Ø  libatkan pasien/orang terdekat dalam proses pengambilan keputusan kapan pun
R/meningkatkan rasa control dan kerja sama , menurunkan rasa tak berdaya /putus asa
Ø  kaji status mental , termasuk suasana hati dan isi pikiran
R/beberapa pasien menunjukkan tindakan tenang dan status mental dan waspada ,menunjukkan disosiasi kenyataan yang juga merupakan mekanisme perlindungan 
Ø  berikan orientasi konstan dan konsisten
R/membantu pasien tetap berhubungan dengan lingkungandan realitas
E.       EVALUASI
1.       Nyeri/rasa gatal berkurang
2.       Menyatakan penerimaan situasi diri
3.       Menyatakan pemahaman kondisi ,prognosis dan pengobatan dan melakukan dengan benar tindakan pengobatannya dan menjelaskan  alas an tindakan
4.       Menyatakan kesadaran perasaan dan menerimanya dengan sehat,mengatakan ansietas menurun sampai tingkatdapat ditangani
DAFTAR PUSTAKA
Adi Djuanda; Hamzah,Mochtar;Aisah Siti:ilmu penyakit kulit dan kelamin .edisi IV . FKUI.Jakarta .2005.
Brunner & Suddart.buku ajar keperawatan medical bedah.edisi 8, vol 3.EGC.Jakarta .2001
D
http_luskiewnik_strefa_pl_user_image_acne_vulgaris 400_jpg_files.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar