ASUHAN
KEPERAWATAN
DENGAN
KARSINOMA LARING DI RUANGAN PERAWATAN THT
I.
IDENTITAS
Nama : Tn. Meseri
Umur :
48 tahun
Jenis
Kelamin : Laki-laki
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Agama :
Islam
Pekerjaan : Wiraswasta
Pendidikan : SMA
Alamat : Jl. Pandean II no. 379/Sidoarjo
MRS : 24 Maret 2002
No. Register : 10145532
Tempat/tanggal
pengkajian: Ruangan THT, 1 April 2002 jam 07.00
Alasan
dirawat : Sesak tiga minggu sebelumnya didahului
serak dua tahun yang lalu dan
semakin memberat.
Keluhan utama sebelumnya
: sesak,tenggorokan sakit dan tersedak
waktu makan.
Upaya yang telah dilakukan :ke dokter praktek
Terapi/operasi :
ke dokter praktek dicurigai astma dan diberikan obat oral astma dan operasi
belum perna di lakukan.
II.
RIWAYAT KEPERAWATAN ( NURSING
HISTORY )
2.1
Riwayat penyakit sebelumnya
Pasien pernah
menderita TBC paru lima tahun yang lalu. Dari hasil foto thorax ( medik ) di
identifikasi bekas KP non aktif.
2.2
Riwayat penyakit sekarang
Pasien sesak dan
parau saat di rumah dan dibawa kedokter oleh istrinya. Di curigai pasien astma
dan dokter memberikan obat oral astma, ternyata tidak ada perubahan dan
bertambah sesak kemudian pasien dibawah ke rumah sakit umum sidoarjo dan
kemudian di rujuk ke RSUD Dr. Soetomo surabaya tanggal 24 maret 2002 jam 17.00.
Setelah di kaji
pasien sesak,stridor positip,foto servikal : soft tissu mass colli dengan
penyempitan trakea. Foto thorax : bekas KP dan Bronchitis.Diagnosa medik
sementara diduga kanker laring. Klien langsung dipersiapkan untuk tracheostomi
untuk mengatasi sumbatan jalan napas, sekaligus dilakukan biopsi untuk
pemeriksaan PA.Informed consend ditanda tangani oleh istri Tn. Meseri.Tindakan
dilakukan jam 18.00 dan selesai 18.15. Post trecheostomi pasien tidak sesak,
batuk tidak ada, terpasang kanule logam pada cincin trakea 3-4, sadar
baik,terpasang infus RL 1000 cc/24 jam dan D 5% 1500 cc/24 jam,terpasang 02
masker 6 liter.
2.3
Riwayat Kesehatan Keluarga
Kakek,nenek,saudara
kandung ibu/bapak,saudara kandung pasien tidak ada yang sakit. Demikian juga
dengan penyakit keturunan. Keluarga yang meninggal adalah kakek dan nenek
karena usia tua.
GENOGRAM :
Keterangan :
:
Laki-laki
:
Perempuan
: Tinggal
serumah
2.4
Keadaan
kesehatan lingkungan
Tinggal di lingkungan yang cukup bersih. Ada tempat
pembuangan sampah. Tidak ada penumpukan sampah disembarang tempat.
III.
OBSERVASI
DAN PEMERIKSAAN FISIK
1.
Keadaan
umum
Pasien kanker laring post trakeostomi dan biopsi tanggal 24
maret 2002 dan tanggal 1 april 2002 keadaan umum tidak sesak, tidak nyeri,tidak
batuk,suara hilang,berkomunikasi dengan bahasa isyarat,terpasang kanule logam
pada stoma yang dibuat pada trakea.
2.
Tanda-tanda
vital
Suhu 36 derajad / axilla,nadi 88X /menit teratur, tensi
130/70 mmHg lengan kiri posisi berbaring,respirasi rate 20 X menit normal.
3.
Body system
3.1
Pernapasan
( B 1 : Breathing )
Pernapasan melalui trakea yang dibuat lubang ( trakeostomi
). Bentuk dada simetris,lendir ada dan dilakukan nebuliser dan suktion oleh
perawat ruangan.
3.2
Cardiovaskuler
( B2 : Bleeding )
Tidak ada nyeri dada, palpitasi tidak ada, tidak ada
pusing,udema tidak ada, dan tidak ada udema.
3.3
Persyarafan
( B3 : Brain )
Composmentis,GCS : 15, Eye : 4, Verbal : 5, Motorik : 6.
Kepala dan wajah tidak ada cedera, Mata dan sklera normal,conjuntiva merah
muda,pupil isokor dan normal. Leher ada pembesaran kelenjar limfe,ada stoma
pada leher ( trakeostomi ) untuk mengatasi sumbatan jalan napas atas.Reflek
patela normal. Persepsi sensori pendengaran kiri-kanan normal,penglihatan
normal,perabaan normal.
3.4
Perkemihan-Eliminasi
Uri ( B4 : Bladder )
Produksi urin kurang lebih 1500-1800 cc/24 jam.Kadang jika
banyak minum maka kencing banyak,warna kuning tua dan bau normal. Tidak ada
masalah dalam perkemihan.
3.5
Pencernaan-Eliminasi
Alvi ( B5 : Bowel )
Oral higiene baik,mulut bersih,tidak ada ulkus atau
tumor,tenggorok normal,abdomen tidak ada pembesaran hepar dan limpa,bunyi
perkusi timpani atau normal,bunyi peristaltik normal,BAB 1-2X/hari konsistensi
padat-lunak. Tidak ada masalah dengan BAB. Tidak menggunakan obat pencahar.
3.6
Tulang-Otot-Integumen
( B6 : Bone )
Kemampuan pergerakan sendi bebas, tidak ada parese,paralise
dan hemiparese. Extremitas atas dan bawah tidak ada kelainan. Tulang belakang
tidak ada ceera. Warna kulit sawo matang,akral hangat.Tidak ada masalah pada
warna kulit dan turgor baik.
3.7
Sistem
Endokrin
Tidak mendapat atau menggunakan terapi hormon,goiter tidak
ada,tidak ada polidipsi,poliphagi dan poliuri. Tidak ada exopthalmus.
IV.
SOSIAL
/INTERAKSI DAN PSIKOLOGI.
Hubungan klien dengan istri dan anak-anak baik. Hubungan
dengan keluarga lain baik. Dukungan keluarga aktif baik psikologis support dan
finansial. Kontak mata saat interaksi,tidak bisa berbicara atau mengucapkan
kata-kata tetapi mengerti apa yang dikatakan orang lain,suara hilang akibat kanker
laring kususnya pada pita suara.Klien berbicara dengan bahasa isyarat dan
tulisan.Melalui tulisan klien mengatakan apakah ada alternatif lain selain
operasi.Klien mengatakan takut setelah operasi tidak bisa berbicara atau hilang
suara selamanya,serta tidak mengerti persiapan yang dilakukan sebelum dan
sesudah operasi. Klien menolak
operasi.Melalui tulisan klien mengatakan malu tidak bisa berbicara seperti dulu
dan malu dengan stoma/logam trakeostomi yang ada dileher.Klien meminta kalau
nebuliser dan suction dilakukan pada malam hari atau saat sepi.
V.
SPIRITUAL
Pasien beragama islam dan kegiatan ibadah yang dilakukan
adalah sholat. Klien sangat percaya akan pertolongan ALLAH dalam penyakit yang
dihadapinya.
VI.
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
Foto servikal : soft tissu mass colli dengan penyimpitan
trakea, foto thorax : bekas KP dan bronchitis, laring biopsi : epidermoid
carsinoma poorly diferentiated, laboratorium : darah lengkap.
VII Therapy
Amox
3x500mg,asam mefenamad 3x500 mg,diit TKTP,nebuliser dan suction.
ANALISA DATA
1.
Data subyektif : melalui metoda
tulisan klien mengatakan apakah ada cara lain selain operasi,takut tidak bisa
berbicara atau mengucapkan kata-kata dan kehilangan suara setelah
operasi,kurang mengerti persiapan sebelum dan setelah operasi dan menolak
operasi.
Data obyektif :
kekuatiran meningkat,tampak wajah tegang.
Masalah :
Kecemasan
Etiologi : Takut akan kecacatan fungsi bicara
2.
Data subyektif : melalui metode
tulisan klien mengatakan sulit untuk mengucapkan kata-kata tetapi mengerti apa
yang dikatakan orang lain.
Data
obyektif : klien berkomunikasi
dengan bahasa isyarat dan menggunakan metode tulisan setelah disarankan oleh
perawat dengan tujuan agar mudah dimengerti oleh orang lain,klien kehilangan
kemampuan mengucapkan kata-kata tetapi mengerti apa yang dikatakan oleh
perawat, terpasang kanule logam pada trakeostomi.
Masalah :
Kerusakan komunikasi verbal
Etiologi : CA pada pita suara dan hambatan fisik (
selang trakeostomi ) pada kemampuan bicara.
3.
Data subyektif : Melalui metode
tulisan klien mengatakan malu tidak bisa berbicara seperti dulu,malu dengan
logam kanule/stoma pada leher.
Data obyektif :
Tampak wajah tegang saat berinteraksi dengan perawat,kekuatiran
meningkat,kehilangan kemampuan untuk mengucapkan kata-kata walaupun klien mengerti
apa yang dikatakan perawat,suara hilang,ingin nebuliser dan suktion pada malam
hari saja.
Masalah :
Gangguan citra diri
Etiologi :
Kehilangan kemampuan untuk mengucapkan kata-kata atau bicara.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1.Kerusakan komunikasi verbal berhubungan dengan CA pada pita suara
dan hambatan fisik ( selang trakeostomi ) terhadap kemampuan mengucapkan
kata-kata.
2. Gangguan citra diri berhubungan dengan kehilangan kemampuan
mengucapkan kata-kata atau bicara.
3.Kecemasan berhubungan dengan takut akan
kecacatan fungsi bicara.
PLANING : di buat tanggal 1 april 2002
1.
Diagnosa keperawatan 1.
Goal : Klien
akan mempertahankan komunikasi yang efektif.
Kriteria hasil :
Mengidentifikasi dan merencanakan pilihan metode berbicara,memperlihatkan
kemampuan untuk mengekspresikan diri.
Intervensi :
- Kaji apakah klien mempunyai gangguan
komunikasi lain.
-
Diskusikan dengan pasien
mengapa kemampuan mengucapka kata-kata atau bicara hilang.
-
Anjurkan metode komunikasi
alternatif.
-
Yakinkan bahwa kemampuan bicara
akan kembali.
-
Jika tidak, jelaskan alternatif
metode komunikasi yang tersedia.
2.
Diagnosa keperawatan 2.
Goal : Klien akan mengidentifikasi perasaan dan
metode koping untuk persepsi negatif pada diri sendiri.
Kriteria hasil : interaksi dengan orang lain lebih meningkat, kontak
mata dengan ekspresi yang rileks,tidak cemas,mengatakan melalui metode tulisan
dan partisipasi aktif dalam perawatan diri.
Intervensi :
-
Ciptakan hubungan saling
percaya perawat-klien.
-
Diskusikan arti kehilangan
fungsi bicara dan identifikasi persepsi atau harapan yang akan datang.
-
Catat reaksi emosi klien dan
tetap berinteraksi dengan klien.
-
Ajarkan klien dan ikut sertakan
keluarga dalam perawatan kanule trakeostomi,suction dan nebulizer.
3.
Diagnosa keperawatan 3.
Goal : Kecemasan berkurang atau hilang.
Kriteria hasil : Melalui metode tulisan klien mengungkapkan pikiran
dan perasaannya secara terbuka,melaporkan berkurangnya cemas,berkurangnya
takut,berkurang atau tidak tegang,berdiskusi dan berinteraksi dengan orang lain
dan mampu memecahkan masalah.
Intervensi :
-
Kaji faktor penyebab kecemasan.
-
Monitor tingkat kecemasan klien
dan tanda vital.
-
Jelaskan apa yang terjadi
selama periode pre dan paska operasi.
-
Yakinkan klien bahwa kemampuan
bicara akan kembali.
IMPLEMENTASI
DAN EVALUASI
NO
|
DX
Kep.
|
Hari/tgl/jam
|
IMPLEMENTASI
|
EVALUASI
|
1
2
3
|
1
2
3
|
2/4-2002
08.00
08.30
09.00
10.00
|
-Mengkaji
apakah ada gangguan penglihatan dan
pendengaran.Klien tidak mengalami gangguan penglihatan dan dapat mendengarkan
dan berespon sesuai dengan apa yang ditanyakan perawat.Tes pendengaran dengan
alat belum dilakuakan.
-
Mendiskusikan dengan pasien bahwa bicara tidak bisa karena pita suara tidak
bisa menutup dan terpasang selang trakeostomi dengan menunjukkan gambar.
-Menjelaskan
banyak metode alternatif untuk bicara mis.bahasa isyarat dan tulisan dengan
menyiapkan kertas dan pensil.
-Meyakinkan
kemampuan mengucapkan kata-kata akan kembali dan jika tidak ada alternatif
pemecahan masalahnya dengan terapi wicara dengan bicara esofageal atau
isyarat.
Meningkatkan
hubungan saling percaya.Mendiskusihkan bahwa kehilangan bicara bukan berarti
klien dikucilkan dan dianggap tidak berarti tetapi tetap diperlakukan dan
dihargai sebagai individu yang utuh secara biopsikososio dan spiritual.Klien
tampak saat berinteraksi cemas,kuatir dan ekpresi wajah tidak rileks.Tiap jam
06.00 pagi pasien dinebuliser dan disuction oleh perawat jaga malam.
Mengkaji
faktor penyebab kecemasan dan klien mengatakan melalui tulisan dengan operasi
saya takut kehilangan kemampuan bicara.Memonitor tanda vital klien T : 130/70
mmHg,S : 36,5 derajat celsius, N : 88x/menit.Menjelaskan pada klien jika
setuju dioperasi maka ada persiapan pre operasi, misalnya puasa dan post
operasi mungkin dirawat diruang UPI(Unit Perawatan Intensif ).
|
Jam
10.30
S :
Keluaga dan klien (lewat anggukan ) mengatakan mengerti.
O :
Anggukan kepala,klien menulis pesan,kadang menggunakan bahasa isyarat untuk
menyampaikan kebutuhannya.
A :
Klien dapat berkomunikasi verbal lewat tulisan untuk menyampaikan
kebutuhannya dan mengerti apa yang dikatakan perawat.
P : Intervensi dihentikan.
Jam :
11.00
S :
Dengan metode tulisan klien mengatakan lebih suka dinebulizer dan suction
pada malam hari.
O :
Ada kontak mata,klien tampak cemas,kuatir dan tegang.
A : Masalah belum teratasi.
P : Intervensi dipertahankan.
Jam :
11.00
S : Klien menulis tetap menolak operasi dan
minta pulang paksa.
O:
Tidak mau dioperasi dan memilih alternatif lain misalnya radioterapi dan
kemoterapi yang tidak menghilangkan kemampuan untuk berbicara.Tampak kuatir
dan tegang.
A :
Masalah belum teratasi
P :
Intervensi dipertahankan tetapi pada jam 12.00 klien pulang dan diberikan
pendidikan kesehatan tentang cara suction dan mencairkan lendir dengan uap
air oleh perawat ruangan.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar