Jumat, 24 Agustus 2012

ASUHAN KEPERAWATAN


PERICARDITIS


A.   DEFENISI
Pericarditis adalah proses peradangan yang mencakup lapisan parietal dan viseral dari pericardium dan lapisan terluar dari myocardium. Pericarditis terjadi sebagai proses isolasi atau komplikasi dari penyakit sistemik. Pericarditis dikatakan akut atau kronik ditentukan dari serangannya frekuensinya, terjadinya dan gejala-gejalanya. Pericarditis acut dapat terjadi dalam 2 minggu dan hal tersebut bisa mengganggu sampai 6 minggu, disertai dengan effusion atau tamponade, Pericarditis kronis diikuti oleh pericarditis akut dan gejalanya selambat-lambatnya 6 bulan.

B.   ETIOLOGI
Penyebab yang mendasari atau berhubungan dengan perikarditis adalah:
¨     Infeksi bakteri, virus, jamur
¨    Pembedahan jantung
¨    Lupus eritematosus sistemik
¨    Penyakit rematik
¨    Kegagalan ginjal
¨    Cedera
¨    Terapi radiasi
¨    Neoplasma
¨    Trauma/cedera dada

Perikarditis dapat juga disebabkan oleh kelainan jaringan ikat sistemik lupus eritematosus, demam remati, artritis rematik, poliartritis.


C.   PATOFISIOLOGI
Karena dekatnya proximal perikardium dengan beberapa struktur seperti pleura, paru-paru, sternum, diafragma dan miokardium, perikarditis mungkin diakibatkan oleh inflamasi atau proses peradangan / infeksi. Penyebab yang lain yaitu idiophatic, virus dan dapat didiagnosa dengan baik. Adanya agent menyebabkan inflamasi pericardial dan kerjanya meluas sampai terjadi iritasi. Kondisi dibawah normal bila naiknya volume ciaran di atas 50 ml dalam kantong perikardial. Ketika terjadi injury, exudat fibulu, sel darah putih dan endothelial sel dilepaskan untuk menutupi lapisan parietal dan viseral perikardial. Gesekan antara lapisan perikardial menyebabkan iritasi dan inflamasi sekeliling pleura dan jaringan. Exudat fibrin mungkin lokasinya hanya pada satu tempat di jantung atau mengisi ke seluruh tempat. Perikarditis akut dapat menjadi kering atau obstruksi vena-vena jantung dan drainage limpha, menyebabkan rembesan fibrin exudat dan serous cairan di kantong perikardial yang mana dapat menyebabkan terjadinya efusi purulent.

D.   GAMBARAN KLINIS
§  Biasanya perikarditis akut menyebabkan demam dan nyeri dada, yang menjalar kebahu kiri dan kadang kelengan kiri.
§  Nyerinya menyerupai serangan jantung, tetapi pada perikarditis akut nyeri ini cenderung bertambah buruk jika berbaring, batuk atau bernafas dalam.
§  Perikarditis dapat menyebabkan tamponade jantung, suatu keadaan yang bisa berakibat fatal.

E.   KOMPLIKASI
¨    Tamponade jantung, penekanan jantung akibat penimbunan cairan atau darah berlebihan didalam kantung perikardium



F.    PEMERIKSAAN PENUNJANG
*      EKG                     : Di dapatkan adanya elevasi gelombang ST disemua lead
*      Laboratorium    : Di dapatkan peningkatan leukosit, hasil kustur darah
                                      menunjukan hasil positif.
*      Photo Thorax    : Di dapatkan efusi perikard dan peningkatan vaskularisasi
                                      paru
*      Echo                    : Tampak paerikardial efusi di bagian anterior dan posterior

G.  PENATALAKSANAAN
1.  Tirah baring, disertai elevasi bagian kepala tempat tidur untuk perbaiki pernapasan
2.  Terapi oksigen
3.  Pembedahan dengan melakukan perikardiosintesis atau drainase   untuk  mengatasi tamponade
4.  Drainase cairan pericardium atau pengangkatan pericardium
5.  Pemberian antibiotik selama empat sampai enam minggu bila terjadi pada perikarditis purulen.
6.  Pemberian kortikosteroid pada pasien dengan gagal jantung atau post perikardioektomi syndrome

H. PROSES KEPERAWATAN
1.   Pengkajian
a.    Keluhan : Sejarah dari viral syndrome, demam, malaise, myalgis, fatique, pericardial chest pain.
b.    Pemeriksaan fisik : tachikardi, leher : lymphadenopathy, palpasi : dorongan LV, perikardial sukar bergesek. Tanda dan gejala dari gagal jantung – bunyi napas crickles, bunyi jantung SIII, peripheral atau dependent udeme.




2.   Diagnosa Keperawatan
a.    Nyeri b.d inflamasi miokard atau pericardium, efek-efek sistemik dari infeksi, iskemia jaringan (miokardium)
Kriteria Hasil
o   Nyeri hilang atau terkontrol
o   Mendemonstrasikan teknik relaksasi sesuai indikasi
Intervensi
1)    Selidiki keluhan nyeri dada,faktor pencetus
Rasional
Untuk membedakan nyeri perikarditis dengan nyeri infark dimana nyeri dirasakan pada subternal dan dapat menyebar ke leher dan punggung dan memburuk pada inspirasi dalam, gerakan/berbaring dan hilang dengan duduk tegak/membungkuk
2)    Berikan tindakan kenyamanan dengan gosokan punggung, penggunaan kompres dingin/panas
Rasional

Untuk menurunkan ketidaknyamanan fisik dan emosional pasien
3)    Berikan aktivitas hiburan yang tepat
Rasional
Memberikan distraksi dalam tingkat aktivitas individu
Kolaborasi
1)    Berikan obat Agen nonsteroid (aspirin)
Rasional
Unutk menghilangkan nyeri, menurunkan respon inflamasi
2)    Berikan obat antipiretik
Rasional
Menurunkan demam dan meningkatkan kenyamanan
3)    Berikan oksigen
Rasional
Memaksimalkan ketersediaan oksigen sehingga menurunkan beban kerja jantung

b.    Risiko penurunan CO b/d akumulasi cairan dalam kantung perikard, stenosis/infusiensi katup,penurunan/konstriksi ventrikel, degenerasi otot jantung
Kriteria Hasil :
o      Penurunan Dispnea, angina dan disritmia
o      Mengidentifikasi perilaku untuk menurunkan bebam kerja jantung
Intervensi :
1)    Pantau frekuensi/irama jantung
Rasional
Untuk mengetahui adanya takikardi dan disritmia dimana dapat terjadi saat jantung berupaya untuk meningkatkan curahnya dan berespon pada demam, hipoksia,dan asidosis karena iskemia
2)        Auskultasi bunyi jantung
Rasional
Memberikan deteksi dini terjadinya komplikasi
3)        Anjurkan tirah baring dengan posisi semi fowler
Rasional
Menurunkan beban kerja jantung, memaksimalkan curah jantung
4)        Berikan tindakan kenyamanan misalnya, gosokan punggung dan perubahab posisi, dan aktivitas hiburan dalam toleransi jantung
Rasional
Meningkatkan relaksasi
5)        Ajarkan penggunaan teknih manajemen stres misalnya, latihan pernapasan
Rasional
Untuk mengontrol ansietas, meningkatkan relaksasi dan menurunkan beban kerja jantung
6)        Observasi adanya nadi cepat, hipotensi, penyempitan tekanan nadi, peningkatan CVP/DVJ, perubahan tingkat kesadaran
Rasional
Untuk mengetahui adanya akumulasi cairan dalam kantung perikardia
Kolaborasi
1)    Berikan oksigen
Rasional
Meningkatkan ketersediaan oksigen untuk fungsi miokard dan menurunkan efek metabolisme anaerob
2)        Berikan obat digitalis dan diuretik
Rasional
Untuk menigkatkan kontraktilitas miokard dan menurunkan beban kerja jantung

3)        Berikan antibiotik
Rasional
Untuk mengatasi patogen yang teridentifikasi dan mencegah kerusakan jantung lebih lanjut

c.    Intoleransi Aktivitas b.d inflamasi dan degenerasi sel-sel miokard, penurunan curah jantung
Kriteria Hasil :
·         Menunjukkan peningkatan yang dapat diukur dalam toleransi aktivitas
·         Mendemonstrasikan penurunan tanda fisiologis intoleransi
·         Mengungkapkan pemahaman tentang pembatasan terapeutik
Intervensi
1)    Kaji respon pasien terhadap aktivitas
Rasional
Untuk mengetahui batas roleransi pasien
2)    Pantau frekuensi/irama jantung, TD pernapasan sebelum/setelah aktivitas
Rasional
Membantu menentukan derajat dekompensasi jantumg dan pulmonal
3)    Pertahankan tirah baring selama periode demam sesuai indikasi
Rasional
Meningkatkan resolusi inflamasi selama fase akut
4)    Bantu pasien dalam program latihan secara bertahap
Rasional
Meminimalkan kekurangan oksigen pada miokard

d.    Risiko perubahan perfusi jaringan b.d embolisasi trombus/vegetasi katup sekunder terhadap endokarditis
Kriteria Hasil
·         Perfusi jaringan adekuat
·         Tanda vital stabil
·         Kulit hangat dab kering
·         Nadi perifer adekuat
·         Masukan/haluaran seimbang
Intervensi
1)    Evaluasi statul mental, perhatikan terjadinya hemiparlisis, afasia, kejang, mnutah, peningkatan TD
Rasional
Indikator yang menunjukkan embolisme sistemik pada otak
2)    Observasi ekstremitas terhadap edema eritema dan nyeri tekan
Rasional
Untuk mengetahui adanya pembentukan trombosis vena
3)    Observasi adanya hematuria disertai nyeri pinggang, oliguria
Rasional
Untuk mengetahui adanya emboli ginjal
4)    Tingkatkan tirah baring dengan tepat
Rasional
Mencegah pembentukan atau migrasi emboli
5)    Anjurkan latihan rentang gerak aktif/pasif sesuai toleransi
Rasional
Meningkatkan sirkulasi perifer dan aliran balik vena, sehingga menurunkan resiko pembentukan trombus

e.    Kurang pengetahuan tentang kondisi/pengobatan b.d kurang informasi tentang proses penyakit
Kriteria hasil
·         Menyatakan pemahaman tentang proses inflamasi, kebutuhan pengobatan dan komplikasi
·         Melakukan perubahan perilaku  untuk mencegah terulangnya komplikasi
Intervensi
1)    Jelaskan efek inflamasi pada jantung, dan ajarkan cara melihat gejala adanya komplikasi/gejala berulang
Rasional
Agar pasien dapat mengetahui penyakitnya dan menghindari komplikasi yang lebih lanjut
2)    Ajarkan orang terdekat untuk mengetahui tentang dosis, tujuan adan efek samping obat
Rasional
Untuk meningkatkan perawatan diri,keterlibatan pada program terapi dan mencegah komplikasi
3)    Anjurkan untuk mengkonsumsi makanan yang bergizi




































Tidak ada komentar:

Posting Komentar