PERICARDITIS
A.
DEFENISI
Pericarditis adalah proses peradangan
yang mencakup lapisan parietal dan viseral dari pericardium dan lapisan terluar
dari myocardium. Pericarditis terjadi sebagai proses isolasi atau komplikasi
dari penyakit sistemik. Pericarditis dikatakan akut atau kronik ditentukan dari
serangannya frekuensinya, terjadinya dan gejala-gejalanya. Pericarditis acut
dapat terjadi dalam 2 minggu dan hal tersebut bisa mengganggu sampai 6 minggu,
disertai dengan effusion atau tamponade, Pericarditis kronis diikuti oleh
pericarditis akut dan gejalanya selambat-lambatnya 6 bulan.
B.
ETIOLOGI
Penyebab
yang mendasari atau berhubungan dengan perikarditis adalah:
¨
Infeksi bakteri, virus, jamur
¨
Pembedahan
jantung
¨
Lupus
eritematosus sistemik
¨
Penyakit
rematik
¨
Kegagalan
ginjal
¨
Cedera
¨
Terapi
radiasi
¨
Neoplasma
¨
Trauma/cedera
dada
Perikarditis dapat juga disebabkan oleh
kelainan jaringan ikat sistemik lupus eritematosus, demam remati, artritis
rematik, poliartritis.
C.
PATOFISIOLOGI
Karena dekatnya proximal perikardium
dengan beberapa struktur seperti pleura, paru-paru, sternum, diafragma dan
miokardium, perikarditis mungkin diakibatkan oleh inflamasi atau proses
peradangan / infeksi. Penyebab yang lain yaitu idiophatic, virus dan dapat
didiagnosa dengan baik. Adanya agent menyebabkan inflamasi pericardial dan
kerjanya meluas sampai terjadi iritasi. Kondisi dibawah normal bila naiknya volume ciaran di
atas 50 ml dalam kantong perikardial. Ketika terjadi injury, exudat fibulu, sel
darah putih dan endothelial sel dilepaskan untuk menutupi lapisan parietal dan
viseral perikardial. Gesekan antara lapisan perikardial menyebabkan iritasi dan
inflamasi sekeliling pleura dan jaringan. Exudat fibrin mungkin lokasinya hanya
pada satu tempat di jantung atau mengisi ke seluruh tempat. Perikarditis akut
dapat menjadi kering atau obstruksi vena-vena jantung dan drainage limpha,
menyebabkan rembesan fibrin exudat dan serous cairan di kantong perikardial
yang mana dapat menyebabkan terjadinya efusi purulent.
D.
GAMBARAN KLINIS
§ Biasanya perikarditis akut menyebabkan
demam dan nyeri dada, yang menjalar kebahu kiri dan kadang kelengan kiri.
§ Nyerinya menyerupai serangan jantung,
tetapi pada perikarditis akut nyeri ini cenderung bertambah buruk jika berbaring,
batuk atau bernafas dalam.
§ Perikarditis dapat menyebabkan tamponade
jantung, suatu keadaan yang bisa berakibat fatal.
E.
KOMPLIKASI
¨ Tamponade jantung, penekanan jantung
akibat penimbunan cairan atau darah berlebihan didalam kantung perikardium
F.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
EKG : Di dapatkan adanya elevasi gelombang ST disemua lead
Laboratorium : Di dapatkan peningkatan leukosit, hasil kustur darah
menunjukan hasil positif.
Photo Thorax : Di dapatkan efusi perikard dan peningkatan vaskularisasi
paru
Echo : Tampak paerikardial efusi di bagian
anterior dan posterior
G. PENATALAKSANAAN
1.
Tirah
baring, disertai elevasi bagian kepala tempat tidur untuk perbaiki pernapasan
2.
Terapi
oksigen
3.
Pembedahan
dengan melakukan perikardiosintesis atau drainase untuk
mengatasi tamponade
4.
Drainase
cairan pericardium atau pengangkatan pericardium
5.
Pemberian
antibiotik selama empat sampai enam minggu bila terjadi pada perikarditis
purulen.
6.
Pemberian
kortikosteroid pada pasien dengan gagal jantung atau post perikardioektomi syndrome
H. PROSES
KEPERAWATAN
1. Pengkajian
a. Keluhan : Sejarah
dari viral syndrome, demam, malaise, myalgis, fatique, pericardial chest pain.
b. Pemeriksaan fisik
: tachikardi, leher : lymphadenopathy, palpasi : dorongan LV, perikardial sukar
bergesek. Tanda dan gejala dari gagal jantung – bunyi napas crickles, bunyi
jantung SIII, peripheral atau dependent udeme.
2. Diagnosa Keperawatan
a.
Nyeri
b.d inflamasi miokard atau pericardium, efek-efek sistemik dari infeksi,
iskemia jaringan (miokardium)
Kriteria Hasil
o
Nyeri hilang atau terkontrol
o
Mendemonstrasikan teknik relaksasi sesuai indikasi
Intervensi
1)
Selidiki keluhan nyeri dada,faktor pencetus
Rasional
Untuk membedakan nyeri perikarditis dengan nyeri infark
dimana nyeri dirasakan pada subternal dan dapat menyebar ke leher dan punggung
dan memburuk pada inspirasi dalam, gerakan/berbaring dan hilang dengan duduk
tegak/membungkuk
2)
Berikan tindakan kenyamanan dengan gosokan punggung,
penggunaan kompres dingin/panas
Rasional
Untuk menurunkan ketidaknyamanan fisik dan emosional
pasien
3)
Berikan aktivitas hiburan yang tepat
Rasional
Memberikan distraksi dalam
tingkat aktivitas individu
Kolaborasi
1)
Berikan obat Agen nonsteroid (aspirin)
Rasional
Unutk menghilangkan nyeri, menurunkan respon inflamasi
2)
Berikan obat antipiretik
Rasional
Menurunkan demam dan meningkatkan kenyamanan
3)
Berikan oksigen
Rasional
Memaksimalkan ketersediaan oksigen sehingga menurunkan
beban kerja jantung
b.
Risiko penurunan CO b/d akumulasi cairan dalam kantung
perikard, stenosis/infusiensi katup,penurunan/konstriksi ventrikel, degenerasi
otot jantung
Kriteria Hasil :
o
Penurunan
Dispnea, angina dan disritmia
o
Mengidentifikasi perilaku untuk menurunkan bebam kerja
jantung
Intervensi :
1) Pantau frekuensi/irama
jantung
Rasional
Untuk mengetahui adanya takikardi dan disritmia dimana
dapat terjadi saat jantung berupaya untuk meningkatkan curahnya dan berespon
pada demam, hipoksia,dan asidosis karena iskemia
2)
Auskultasi bunyi jantung
Rasional
Memberikan deteksi dini terjadinya komplikasi
3)
Anjurkan tirah baring dengan posisi semi fowler
Rasional
Menurunkan beban kerja jantung, memaksimalkan curah
jantung
4)
Berikan tindakan kenyamanan misalnya, gosokan punggung dan
perubahab posisi, dan aktivitas hiburan dalam toleransi jantung
Rasional
Meningkatkan relaksasi
5)
Ajarkan penggunaan teknih manajemen stres misalnya, latihan
pernapasan
Rasional
Untuk mengontrol ansietas,
meningkatkan relaksasi dan menurunkan beban kerja jantung
6)
Observasi adanya nadi cepat, hipotensi, penyempitan tekanan
nadi, peningkatan CVP/DVJ, perubahan tingkat kesadaran
Rasional
Untuk mengetahui adanya
akumulasi cairan dalam kantung perikardia
Kolaborasi
1) Berikan oksigen
Rasional
Meningkatkan ketersediaan
oksigen untuk fungsi miokard dan menurunkan efek metabolisme anaerob
2)
Berikan obat digitalis dan diuretik
Rasional
Untuk menigkatkan kontraktilitas miokard dan menurunkan
beban kerja jantung
3)
Berikan antibiotik
Rasional
Untuk mengatasi patogen yang teridentifikasi dan
mencegah kerusakan jantung lebih lanjut
c. Intoleransi Aktivitas
b.d inflamasi dan degenerasi sel-sel miokard, penurunan curah jantung
Kriteria Hasil :
·
Menunjukkan peningkatan yang dapat diukur dalam toleransi
aktivitas
·
Mendemonstrasikan penurunan tanda fisiologis intoleransi
·
Mengungkapkan pemahaman tentang pembatasan terapeutik
Intervensi
1)
Kaji respon pasien terhadap aktivitas
Rasional
Untuk mengetahui batas roleransi pasien
2)
Pantau frekuensi/irama jantung, TD pernapasan
sebelum/setelah aktivitas
Rasional
Membantu menentukan derajat dekompensasi jantumg dan
pulmonal
3)
Pertahankan tirah baring selama periode demam sesuai
indikasi
Rasional
Meningkatkan resolusi inflamasi selama fase akut
4)
Bantu pasien dalam program latihan secara bertahap
Rasional
Meminimalkan kekurangan oksigen pada miokard
d. Risiko perubahan
perfusi jaringan b.d embolisasi trombus/vegetasi katup sekunder terhadap endokarditis
Kriteria Hasil
·
Perfusi jaringan adekuat
·
Tanda vital stabil
·
Kulit hangat dab kering
·
Nadi perifer adekuat
·
Masukan/haluaran seimbang
Intervensi
1)
Evaluasi statul mental, perhatikan terjadinya hemiparlisis,
afasia, kejang, mnutah, peningkatan TD
Rasional
Indikator yang menunjukkan embolisme sistemik pada otak
2)
Observasi ekstremitas terhadap edema eritema dan nyeri
tekan
Rasional
Untuk mengetahui adanya pembentukan trombosis vena
3)
Observasi adanya hematuria disertai nyeri pinggang,
oliguria
Rasional
Untuk mengetahui adanya emboli ginjal
4)
Tingkatkan tirah baring dengan tepat
Rasional
Mencegah pembentukan atau migrasi emboli
5)
Anjurkan latihan rentang gerak aktif/pasif sesuai toleransi
Rasional
Meningkatkan sirkulasi perifer dan aliran balik vena,
sehingga menurunkan resiko pembentukan trombus
e. Kurang pengetahuan
tentang kondisi/pengobatan b.d kurang informasi tentang proses penyakit
Kriteria hasil
·
Menyatakan pemahaman tentang proses inflamasi, kebutuhan
pengobatan dan komplikasi
·
Melakukan perubahan perilaku untuk mencegah terulangnya komplikasi
Intervensi
1) Jelaskan efek inflamasi
pada jantung, dan ajarkan cara melihat gejala adanya komplikasi/gejala berulang
Rasional
Agar pasien dapat mengetahui
penyakitnya dan menghindari komplikasi yang lebih lanjut
2) Ajarkan orang terdekat
untuk mengetahui tentang dosis, tujuan adan efek samping obat
Rasional
Untuk meningkatkan perawatan
diri,keterlibatan pada program terapi dan mencegah komplikasi
3) Anjurkan untuk
mengkonsumsi makanan yang bergizi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar