Rabu, 01 Agustus 2012

ANATOMI SISTEM PENCERNAAN










ANATOMI SISTEM PENCERNAAN

Diuraikan dalam tiga bagian :
1. Cavitas Oris :

Dens
Lingua
Glandula Saliva

2. Tractus Digestivus Tubularis :

Pharynx
Oesophagus
Gaster (Ventriculus)
Intestinum Tenue :
Duodenum
Jejunum
Ileum
Intestinum Crassum :
Caecum, Appendix Vermiformis
Colon Ascendens
Colon Transversum
Colon Descendens
Colon Sigmodeum
Rectum
Canalis Analis
Anus

                        Gaster dan Intestinum termasuk : Tractus Gastrointestinalis

3. Kelenjar Pencernaan :

Pancreas
Hepar
Vesica Fellea










1. CAVITAS ORIS
Organ rongga mulut yang berperan dalam pencernaan adalah : Dentes, Lingua, dan Gandulla Saliva.
DENTES
            Gigi primer atau gigi susu (decidua) pertama erupsi pada umur 6 – 8 bulan dan yang terakhir menjelang 20 – 24 bulan dan terdapat 20 gigi. Gigi dewasa biasanya terdapat 32 gigi, 8 disetiap setengah rahang :
                                3 dens molaris
                        2 dens premolaris
                        1 dens caninus
                        2 dens incisivus
Erupsi lengkap pada umur 18 tahun, kecuali untuk dens molaris III (geraham bungsu atau Wisdom Teeth). Sebuah gigi terdiri dari :
Corona Dentis  menonjol keluar dari gingival
Cervix Dentis     bagian yang terdapat antara corona dan radix
Radix Dentis      tertanam di dalam alveolus dentalis oleh sebuah 
                                                       selaput  jaringan ikat periodontal.
            Komponen gigi terdiri dari :
Dentin yang tertutup oleh enamelum pada corona dentis dan oleh cementum pada radix dentis. Cavitas dentis (pulparis) berisi jaringan ikat pembuluh darah dan saraf.

LINGUA
            Lingua merupakan organ berotot yang dapat bergerak-gerak. Fungsi lingua berhubungan dengan mengunyah, pengecap, menelan, pengucapan (artikulasi) dan pembersihan mulut, tetapi fungsi utamanya ialah mendorong makanan ke dalam pharynx sewaktu menelan dan mengucapkan kata-kata sewaktu berbicara. Lingua terutama terdiri dari otot-otot skelet dan tertutup oleh membrane mukosa. Pada masing-masing belah lingua terdapat empat otot intrinsic dan empat otot ekstrinsik.

Semua otot lingua kecuali musculus palatoglossus dipersarafi oleh nervus hypoglossus (nervus cranialis XII).
            Dosum linguae terbagi oleh sebuah sulcus terminalis yang berupa V, menjadi bagian oral anterior (dua pertiga depan) dan sebuah radix linguae dorsal (sepertiga
posterior). Permukaan membrane mukosa lingua bagian oral bersifat kasar karena adanya papillae linguae





   ● Papilla Vallata yang besar dan permukaan atasnya datar, terdapat di depan sulcus  
       terminalis.
   ● Papilla Foliata adalah lipatam-lipatan lateral kecil pada membrane mukosa.
   ● Papilla Filiformis, panjang dan tersebar luas, berisi ujung-ujung akhir aferen yang   
       peka terhadap sentuhan.
   ● Papilla Fungiformis yang berupa cendawan, tampak seperti titik-titik merah muda 
       atau merah.
       Papilla Valata, Foliata dan Fungiformis terbanyak mengandung reseptor pengecap.


Identifikasi papilla-papilla tersebut pada sediaan lidah.
Tugas : Buatlah table otot-otot intrinsic dan ekstrinsik lingua.

            Persarafan sensoris umum membrane mukosa bagian dua pertiga anterior lingua dikelola oleh nervus lingualis cabang nervus cranialis V3. Fungsi sensoris khusus (pengecapan) bagian lingua ini diurus melalui chorda tympani, cabang nervus cranialis VII, kecuali papilla valata. Membrane mukosa bagian sepertiga posterior lingua dan papilla valata dipersarafi oleh ramus lingualis nervi glossopharyngei (nervus cranialis IX) untuk fungsi sensoris umum dan sensoris khusus (pengecapan).
            Arteri-arteri lingua terutama berasal dari arteri lingualis yang merupakan cabang arteri carotis externa. Cabang utamanya ialah : rami dorsales linguae untuk dorsum linguae, arteri profunda lingua ke apex linguae, arteria sublingualis ke glandula sublingualis dan otot-otot berdekatan. Penyaluran balik darah dari lingua terjadi melalui Venae Dorsales Linguae yang mengikuti arteria lingualis ; Venae Profunda Linguae yang berawal di ujung lidah melintas ke posterior untuk bersatu dengan vena sublingualis. Semua vena ini berakhir langsung atau tidak langsung ke dalam Vena Jugularis Interna.
GLANDULA SALIVA
            Glandula Saliva terdiri atas : glandula parotidea, glandula submandibularis dan glandula sublingualis.
            Glandula Parotidea, kelenjar terbesar antara ketiga kelenjar aliva, terbungkus dalam selubung parotis (parotid sheath). Daerah yang di tempati oleh kelenjar parotis disebut palungan parotis (parotid bed), terletak anterinferior terhadap meatus acusticus extermus, berada di antara ramus mandibulae dan processus mastoideus. Puncak kelenjar terletak di belakang angulus mandibulae, dan alasnya berhubungan dengan angulus zygomaticus. Ductus parotideus melintas horizontal dari tepi anterior kelenjar. Pada tepi anterior musculus masseter ductus parotideus membelok ke medial, menembus musculus buccinators, dan memasuki cavitas oris di seberang dens molaris II permanens maxilla. Sebagian kecil kelenjar terpisah sebagai glandula parotidea accesoria dapat tampak di sebelah superior bagian proximal ductus parotideus.


Dari luar ke dalam terdapat struktur berikut dalam glandula parotidea : nervus facialis dan cabangnya, vena retromandibularis, dan arteri carotis externa. Pada permukaan dan di dalam selubung parotis terdapat nodi lymphoidei parotidei, kemudian limfe in disalurkan ke dalam nodi limphoidei cervicales.
Nervus auriculotemporalis cabang nervus cranialis V3, berhubungan erat dengan glandula parotidea dan melintas di sebelah superior glandula parotidea bersama pembuluh temporalis superficialis. Komponen parasimpatis nervus glossopharyngeus (n.cranialis IX) mengantar serabut sekretoris kepada glandula parotidea yang dibawa melalui nervus auriculotemporalis dari ganglion aticum. Perangsangan serabut ini menghasilkan liur yang encer, menyerupai air. Serabut simpatis berasal dari ganglion cervical melalui plexus carotis externus pada permukaan arteria carotis externa. Serabut diantar ke glandula parotidea melalui nervus auricularis magnus auriculotemporalis.
Glandula Submandibularis terletak sejajar dengan corpus mandibulae, untuk sebagian di atas, dan sebagian di bawah bagian posterior mandibula dan sebagian di sebelah luar musculus mylohyoideus dan untuk sebagian di sebelah dalamnya. Ductus subamndibularis dilepaskan dari bagian kelenjar yang terletak antara musculus mylohyoideus dan musculus hyoglossus. Ductus submandibularis melintas di sebelah dalam nervus lingualis, dan lalu superficialis terhadapnya. Ductus ini bermuara melalui satu sampai tiga lubang yang terdapat pada satu papil kecil di samping frenulum linguae. Muara ini dengan mudah terlihat, bahkan seringkali dapat terlihat liur yang meleleh keluar.
Glandula Sublingualis adalah yang terkecil dan terletak paling dalam. Masing-masing kelenjar terletak di dasar mulut antara mandibula dan musculus genioglossus. Masing-masing kelenjar di sisi kanan dan kiri bersatu untuk membentuk masa kelenjar yang berbentuk ladam kuda sekitar freulum linguae. Banyak ductus sublingualis yang kecil bermuara di dasar mulut.

2. TRACTUS DIGESTIVUS TUBULARIS
PHARYNX
            Pharynx adalah bagian system pencernaan, terletak antara cavitas nasi dan cavitas oris, di belakang larynx. Pharynx berguna untuk menyalurkan makanan ke oesophagus dan udara ke larynx. Dinding pharynx terutama dibentuk oleh dua lapis otot-otot pharynx. Lapis otot sirkular di sebelah luar terdiri dari tiga otot konstriktor. Lapis otot di sebelah dalam yang terutama teratur longitudinal, terdiri dari musculus palatopharyngeus, musculus stylopharyngeus dan musculus salphingopharyngeus. Otot-otot ini berperan mengangkat pharynx dan larynx sewaktu menelan dan berbicara.
Pharynx dapat dibedakan menjadi tiga bagian :
Nasopharynx, bagian di belakang hidung dan di atas palatum molle, mempunyai fungsi      
    respiratorik.
Oropharynx, bagian di belakang mulut, mempunyai fungsi yang berhubungan dengan   
    perncernaan.
Laryngopharynx, bagian di belakang larynx, dari tepi atas epiglottis sampai tepi bawah     
    cartilago cricoidea dan di sini menyempit dan beralih ke dalam oesophagus.

OESOPHAGUS
            Oesophagus berupa pipa muscular dengan panjangnya sekitar 25 cm, membentang dari pharynx ke gaster (ventriculus). Berawal pada bidang median setinggi tepi bawah cartilago cricoidea melintas ke inferior dan menembus diaphragm pada hiatus oesophagus, tepat di sebelah kiri bidang median, setinggi
vertebra T10, kemudian beralih menjadi gaster pada ostium cardiacum setinggi cartilago costalis VII di sebelah kiri Oesophagus terletak antara trachea dan corpora vertebra cervicalis.
Oesophagus mempunyai empat daerah penyempitan yaitu :
1. di regio colli setinggi Vertebra cervical 6 (VC 6), awal oesophagus
2. setinggi VTh 2 – 3 (Vertebra Thoracalis 2 – 3) ia agak didesak oleh arcus aorta  ke kiri.
3. setinggi VTh 4 – 5 di desak oleh bifurcatio trachea.
4. setinggi penembusannya melalui diaphragma (hiatus oesophagus) setinggi VTh 10.

Tempat ini merupakan tempat dimana lumen oesophagus dapat mengalami obstruksi (penyempitan). Tertelannya benda tajam seperti fragmen-fragmen halus tulang, dapat berakibat tersangkutnya benda tersebut pada tempat sempit itu, dan selanjutnya menembus dinding oesophagus.
Dindingnya dari luar ke dalam terdiri atas (mikroskopis) :
                                1. tunica adventitia
                        2. tunica muscularis : stratum longitudinal dan stratum circulare.
                        3. tunica submucosa
                        4. tunica mucosa

GASTER (VENTRICULUS)
            Gaster memiliki :
● Curvatura Gastrica Minor sebagai tepi gaster yang cekung di lateral dextra
● Curvatura Gastrica Major sebagai tepi gaster yang cembung dan lebih panjang
● Sebuah takik tajam kira-kira pada dua pertiga distal jarak curvature gastric minor  
    yang disebut Insicura Angularis sebagai patokan batas antara corpus gastricum 
    dengan pylorus, Insicura Cardiaca, takik di antara oesophagus dan fundus gaster.
● Cardia sekitar muara oesophagus.
● Fundus Gastricus (ventricularis) yakni bagian cranial yang melebar dan berbatas 
    pada kubah diaphragm sebelah kiri.
● Corpus Gastricum (ventriculare) yang terdapat antara fundus dan antrum pyloricum.
● Pars Pylorica, bagian gaster (ventriculus) yang menyerupai corong, bagian yang 
    lebar, yakni antrum pyloricum beralih ke bagian yang sempit yakni canalis
    pyloricus. Daerah sphincter yang menebal di sebelah distal dari antrum pyloricum     
    untuk membentuk musculus sphincter pylori guna mengatur pengosongan isi
    gaster melalui ostium pyloricum ke dalam duodenum.
Gaster tertutup oleh peritoneum, kecuali pada lintasan pembuluh darah sepanjang curvatur gastric dan pada daerah kecil di sebelah dorsal ostium cardiacum. Kedua lembar omentum minus melintas mengelilingi gaster dan melepaskan diri pada curvatura gastrica major sebagai omentum majus. Permukaan ventral gaster bersentuhan dengan :
● Diaphragma
● Lobus Hepatis Sinister
● Dinding Abdomen Ventral
Palungan lambung (stomach bed), tempat rebah gaster pada sikap telentang, dibentuk oleh dinding dorsal bursa omentalis dan struktur yang terdapat antara dinding tersebut dan dinding abdomen dorsal :
● Diaphragma
● Colon Transversum, Mesocolon Transversum, Pancreas, Lien (spleen) dan
    Truncus Coeliacus serta ketiga cabangnya.
● Glandula Suprarenalis Sinistra dan bagian cranial Ren Sinister.
Arteri-arteri gaster berasal dari Truncus Coelicus dan cabangnya :
            ● Arteria Gastrica Sinistra berasal dari Truncus Coeliacus dan melintas dalam
                omentum minus ke cardia, lalu membelok secara tajam untuk mengikuti
    curvature gastric minor dan beranastomosis dengan arteri gastric dexra.

● Arteria Gastrica Dextra dilepaskan dari arteria hepatica dan melintas ke kiri,  
   mengikuti curvature gastric major untuk mengadakan anastomosis dengan
   arteria gastric sinistra.
● Arteria Gastroepiploica Dexra merupakan cabang arteria gastroduodenalis
   dan melintas ke kiri sepanjang curvature gastric major, lalu mengadakan
   anastomosis dengan arteria gastro-omentalis (epiploica) sinistra
● Arteria Gastroepiploica (Gastroomentalis) sinistra berasal dari arteria
   Splenica (Lienalis) dan beranastomosis dengan arteria gastroepiploica
   dextra.
● Arteria Gastrica Breves berasal dari ujung distal arteria splenica (Lienalis)
    dan menuju ke fundus.
            Vena-vena gaster mengikuti arteri-arteri yang sesuai dalam hal letak dan lintasan. Vena gastric dextra dan vena gastric sinistra mencurahkan isinya ke dalam Vena Portae Hepatis, dan venae gastricae breves dan vena gastroepiploica sinistra membawa isinya ke dalam vena splenica (Lienalis) yang bersatu dengan vena mesenterica superior untuk membentuk vena portae hepatis. Vena gastroepiploica dextra bermuara dalam vena mesenterica superior.
            Persarafan gaster parasimpatis berasal dari Truncus Vagalis anterior dan Truncus Vagalis Posterior serta cabangnya. Persarafan simpatis berasal dari segmen medulla spinalis T-6 sampai T-9 melalui Plexus Coeliacus dan disebarkan melalui pleksus sekeliling arteria gastric dan arteria gastroomentalis (epiploica).

INTESTINUM TENUE
            Intestinum tenue terbentang dari pylorus sampai Junctura Ileocaecalis (Ileocecal Junction), tempat ileum bersatu dengan intestinum crassum.
Intestinum Tenue terdiri atas :
                        ● Duodenum
                        ● Jejunum
                        ● Ileum

DUODENUM
            Duodenum merupakan bagian intestinum tenue terpendek, terlebar dan paling terfiksasi kedudukannya. Lintasan merupakan bentuk huruf C yang melingkari caput pancreatis. Duodenum berawal pada pylorus di sebelah kanan dan berakhir pada peralihan duodenojejunal junction di sebelah kiri. Duodenum dibedakan menjadi empat bagian :
            Pars Superior (1) bagian proksimal yang pendek (5 cm), terletak ventrolateral  
    terhadap corpus vertebrae L-1.
Pars Descendens (2) yang lebih panjang (7-10 cm), melintas ke kaudal sejajar
   dengan sisi kanan vertebrae L-1 – L-3.
Pars Horizontalis (3) panjangnya 6-8 cm dan melintas ventral terhadap 
    Vertebrae Lumbal tiga.
Pars Ascendens (4) pendek (5 cm) dan berawal di sebelah kiri vertebra L-3, lalu
   melintas ke cranial sampai setinggi tepi cranial vertebra L-2.
Dua sentimeter pertama duodenum memiliki mesentrium dan dapat bergeser-geser. Para ahli radiology menjulukkan bagian yang bebas ini sebagai tudung duodenal

(duodenal cap). Sisa bagian pertama dan ketiga bagian duodenum lainnya tidak mempunyai mesentrium dan tidak dapat berpindah letak karena berada retroperitoneal.
Ductus Choledochus (ductus biliaris) dan Ductus Pancreaticus memasuki dinding dorsomedial pars descendens duodenum. Kedua saluran tersebut biasanya bersatu, membentuk Ampulla Hepatopancreatica yang bermuara pada puncak Papilla Duodeni Major. Pars ascendens duodenum melengkung ke arah ventral untuk bersatu dengan jejunum pada Flexura Duodenojejunalis, dan pada bagian ini diperkuat oleh sebuah pita fibromuskular yang dikenal sebagai Musculus Suspensorius Duodeni (Ligamentum Treitz). Kontraksi otot ini turut melebarkan sudut flexura dan mempermudah lewatnya isi duodenum.
Arteri-arteri duodenal berasal dari Truncus Coeliacus dan Arteria Mesenterica Superior. Truncus coeliacus melalui arteria gastroduodenalis superior dan cabangnya arteria Pancreaticoduodenalis memasok darah kepada bagian duodenum yang terletak proksimal dari muara ductus choledochus. Arteria mesenterica superior melalui cabangnya yakni tedapat distal terhadap muara ductus choledochus. Vena-vena duodenal mengikuti arteri-arteri dan bermuara dalam vena portae hepatis.
Persarafan duodenum berasal dari nervus vagus (nervus cranial X) dan saraf simpatis melalui pleksus sekitar arteria pancreaticoduodenalis.

JEJUNUM DAN ILEUM
            Awal intestinum jejunum terdapat pada flexura duodenojejunalis, dan intestinum ileum berakhir pada Ileocecal Junction (pertemuan ileum dengan caecum). Panjang jejunum dan ileum bersama adalah 6 – 7 m ; dari panjang ini dua perlima bagian adalah jejunum dan sisanya ileum. Bagian terbesar jejunum terletak di region umbilical, sedangkan ileum terutama terdapat di region suprapubik dan region inguinal kanan. Bagian akhir ileum biasanya terdapat dalam pelvis dan dari sini melintas ke cranial untuk berakhir pada permukaan medial caecum. Meskipun tidak terdapat garis batas yang jelas antara jejunum dan ileum, masing-masing bagian memiliki sifat berbeda yang penting dalam ilmu bedah.

Sifat Pembeda Jejunum dan Ileum
                 Sifat                                   Jejunum                                  Ileum

Warna

Merah tua

Merah muda
Diameter
 2 – 4 cm
2 – 3 cm
Dinding
Tebal dan berat
Tipis dan ringan
Jumlah pembuluh darah
Lebih banyak
Lebih sedikit
Lemak dalam mesenterium
Kurang
Lebih banyak
Plicae circulares
Besar, tinggi dan rapat
Rendah, dan jarang, tidak ada di bagian distal.
Plak-plak limfoid (Peyeri)
Sedikit
Banyak



           
Sebuah mesenterium menghubungkan bagian terbesar intestinum tenue pada dinding abdomen dorsal. Radix Mesenterii panjangnya kira-kira 15 cm, mulai dari sisi kiri vertebra L-2, melintas serong ke kaudal kanan sampai di articulation sacroiliaca dextra.
            Arteria Mesenterica Superior mengantar darah kepada jejunum dan ileum. Pembuluh ini melintas antara lembar-lembar mesenterium dan melepaskan 15 – 18 cabang ke intestinum. Cabang-cabang ini saling berhubungan dengan membentuk anastomosis berupa arcus, dikenal sebagai lengkung-lengkung arterial yang melepaskan vasa recta. Vena Mesenterica Superior membawa balik darah dari jejunum dan ileum. Vena mesenterica superior berakhir dorsal dari collum pancreatis pada persatuannya dengan vena splenica (lienalis) untuk membentuk vena portae hepatis.
            Saraf simpatis untuk jejunum dan ileum berasal dari segmen medulla spinalis T5 sampai T9 dan mencapai plexus coeliacusmelalui kedua truncus sympathycus dan kedua nervus splanchnicus major. Saraf parasimpatis berasal dari truncus vagalis posterior. Serabut simpatis pascaganglion dan serabut parasimpatis praganglion mengadakan sinaps pleksus mienterik dan pleksus submukosa dinding intestinum. Pada umumnya rangsang simpatis menurunkan peristaltik dan sekresi dan berperan sebagai vasokonstriktor, sedangkan rangsang parasimpatis meningkatkan peristaltic dan sekresi. Terdapat pula serabut sensorik. Intestinum tidak peka terhadap rangsang nyeri, seperti sayatan dan pembakaran, tetapi peka terhadap penggembungan yang dirasakan sebagai kolik (kejang).

INTESTINUM CRASSUM
            Intestinum crassum terdiri dari :
                        Caecum dan Appendix Vermiformis
                         Colon
                        Rectum
                        Cabalis Analis
            Intestinum Crassum dapat dibedakan dari intestinum tenue karena adanya :
                        Taenia Coli, terdapat tiga pita otot menebal pada dindingnya
                        Haustra, sakulasi dinding intestinum crassum antara taenia coli
                        Appendices Epiploicae, kantong omentum yang kecil, berisi lemak
            Taenia Coli terdiri atas :
                        Taenia Libera
                        Taenia Mesocolica
                        Taenia Omentalis

CAECUM DAN APPENDIX VERMIFORMIS
            Caecum ialah bagian pertama intestinum crassum, merupakan suatu kantong buntu dan beralih menjadi colon ascendens. Caecum terletak dalam kuadran kanan bawah, yakni dalam fossa iliaca. Biasanya hampir seluruh caecum diliputi peritoneum dan dapat diangkat dengan mudah, tetapi caecum tidak memiliki mesenterium. Ileum memasuki caecum secara miring dan untuk sebagian menyembul ke dalamnya dengan membentuk sebuah labium superius dan sebuah labium inferius pada orificium ileocaecalis yang membentuk Valva Ileocaecalis.
            Appendix Vermiformis berupa pipa buntu yang berbentuk seperti cacing dan berhubungan dengan caecum di sebelah kaudal peralihan ileocaecal (ileocaecal junction). Appendix Vermiformis memiliki meso-appendix yang menggantungnya pada mesenterium bagian akhir ileum. Letak appendix vermiformis berubah-ubah, tetapi
biasanya appendix vermiformis terletak retrosekal. Letak pangkal appendix vermiformis lebih ke dalam dari titik pada batas antara bagian sepertiga lateral dan dua pertiga medial garis miring antara spina iliaca anterior superior (SIAS) dan annulus umbilicalis (titik McBurney).
            Vascularisasi arterial caecum dipasok oleh arteria ileocolica, cabang arteria mesenterica superior, dan appendix vermiformis dipasok oleh arteria appendicularis cabang arteria illeocolica. Vena ileocolica, anak cabang vena mesenterica superior, mengantar balik darah dari caecum dan appendix vermiformis.
            Persarafan caecum dan appendix vermiformis berasal dari saraf simpatis dan parasimpatis dari plexus mesenterica superior. Serabut saraf simpatis berasal dari medulla spinalis torakal bagian kaudal, dan serabut parasimpatis berasal dari nervus vagus. Serabut saraf aferen dari appendix vermiformis mengiringi saraf simpatis ke segmen medulla spinalis T-10.

COLON
            Colon Ascendens melintas dari caecum kea rah cranial pada sisi kanan cavitas abdominalis ke hepar, dan membelok ke kiri sebagai flexura coli dextra. Colon ascendens terletak retroperitoneal sepanjang sisi kanan dinding abdomen dorsal, tetapi di sebelah ventral dan pada sisi-sisinya tertutup oleh peritoneum. Peritoneum di sebelah kanan dan sebelah kiri colon ascendens membentuk fossa paracolica. Colon ascendens biasanya terpisah dari dinding abdomen ventral oleh liku-liku intestinum tenue dan omentum majus.
            Pendarahan colon ascendens dan flexura coli dextra terjadi melalui arteria ileocolica dan arteria colica dextra, cabang arteria mesenterica superior. Vena ileocolica dan vena colica dextra, anak cabang vena mesenterica superior, membawa kembali darah dari colon ascendens.
            Saraf untuk colon  ascendens berasal dari plexus mesenterica superior, seperti diuraikan pada caecum dan appendix vermiformis.
            Colon Transversum adalah bagian intestinum crassum terbesar dan paling mobil. Bagian intestinum crassum ini melintasi abdomen dari flexura coli dextra ke flexura coli sinistra, dan di sini membelok kea rah kaudal menjadi colon desendens. Flexura coli sinistra terletak pada bagian kaudal ren sninster dan dihubungkan pada diaphragm oleh Ligamentum Phrenicocolicum. Mesocolon transversum adalah mesenterium colon transversum yang mobil. Radix mesenterii ini terletak sepanjang tepi kaudal pancreas dan sinambung dengan peritoneum parietale di sebelah dorsal. Karena mesenterium ini demikian mobil, letak colon transversum dapat berubah-ubah. Biasanya colon transversum tergantung ke bawah sampai setinggi annulus umbilicalis. Pada orang yang tinggi dan kurus colon transversum dapat sampai di pelvis.
            Vascularisasi (pendarahan) arterial colon transversum terutama terjadi melalui arteria colica media, cabang arteria mesenterica superior, tetapi memperoleh juga darah melalui arteria colica dextra dan arteria colica sinistra. Vascularisasi venosa colon transversum terjadi melalui vena mesenterica superior.
Inervasi (persarafan) colon transversum berasal dari plexus mesentericus superius dan mengikuti arteria colica dextra dan arteria colica media. Saraf ini membawa serabut saraf simpatis dan parasimpatis (vagus).

           
            Colon Descendens melintas retroperitoneal dari flexura coli sinistra ke fossa iliaca sinistra dan di sini beralih mejadi colon sigmoideum. Peritoneum menutupinya di sebelah ventral dan lateral, dan menetapkannya pada dinding abdomen dorsal. Pada lintasannya ke kaudal colon melewati tepi lateral ren sinister, ventral terhadapnya. Fossa Paracolica dapat ditemukan juga pada colon descendens seperti pada colon ascendens, di sebelah medial dan lateral colon descendens. Pendarahan arterial colon descendens diurus oleh arteria colica sinistra dan arteria sigmoidea superior. Vena mesenterica inferior membawa balik darah dari colon descendens.
Colon Sigmoideum, jerat usus berbentuk S dengan panjang yang bervariasi, menghubungkan colon descendens dengan rectum. Colon sigmoideum meluas dari tepi pelvis sampai segmen ketiga, untuk beralih menjadi rectum. Berakhirnya taenia coli menunjukkan permulaan rectum. Peralihan rectosigmoid (rectosigmoid junction) terletak kira-kira 15 cm dari anus. Colon sigmoideum biasanya memiliki mesenterium yang panjang dan dikenal sebagai mesocolon sigmoideum. Karena mesenterium ini, colon sigmoideum cukup mobil. Radix mesocolon sigmoideum berbentuk huruf V yang di sebelah cranial melintas sejajar dengan pembuluh iliaca externa, dan di sebelah kaudal melintas dari bifurcation pembuluh iliaca communis ke permukaan ventral sacrum. Dorsal dari puncak V mesocolon sigmoideum (artinya retroperitoneal) terdapat ureter kiri dan percabangan arteria iliaca communis sinister. Dalam colon sigmoideum appendices epiploicae berukuran panjang. Pendarahan arterial colon sigmoideum diurus oleh arteria sigmoidea. Arteria sigmoidea cabang arteria mesenterica inferior melintas ke kaudal secara serong ke kanan, lalu bercabang menjadi ramus ascendens dan ramus descendens yang memasok darah kepada colon sigmoideum. Arteria sigmoidea terkranial beranastomosis dengan ramus descendens arteria colica sinistra. Vena mesenterica inferior membawa balik darah dari colon sigmoideum dan colon descendens. Persarafan simpatis colon sigmoideum dan colon descendens berasal dari truncus symphaticus bagiam lumbal dan plexus hypogastricus superior melalui pleksus sepanjang cabang arteria mesenterica inferior. Persarafan parasimpatis berasal dari nervi splanchnici pelvic.

RECTUM
            Rectum berawal ventral dari Vertebra Sacralis III, panjang sekitar 13 cm, mengikuti lengkungan sacrococcygealis dan berakhir kira-kira 2,5 cm di depan ujung bawah os coccygis dengan menembus diaphragma pelvis menjadi canalis analis (saluran anus). Ke arah proximal rectum sinambung dengan colon sigmoideum. Rectum berbentuk S dan memiliki tiga lengkungan yang tajam sewaktu mengikuti lengkungan sacrococcygealis. Bagian rectum yang terletak di atas diaphragma pelvis melebar dan disebut ampulla recti yang berperan menopang dan menyimpan massa tinja sebelum di
keluarkan sewaktu buang air besar. Bagian akhir rectum membelok tajam ke dorsal (lengkung anorectal) untuk beralih menjadi canalis analis. Sebagian musculus levator ani (m. pubo rectalis) membentuk jerat pada batas rectum anus menarik bagian ini ke ventral sehingga terjadi sudut anorectal (angulus anorectalis).
            Pada masing-masing dari ketiga bagian cembung yang terjadi karena lengkung-lengkung yang berbentuk S terdapat pelipatan (plica transversa recti = Valvula Houston) yang terdiri dari lapis mukosa dan sub mukosa dan hampir seluruh otot sirkular dinding rectum. Tunika muscularis rectum terdiri atas : lapisan dalam adalah serabut-serabut sirkular dan lapisan luar adalah serabut-serabut longitudinal. Ketiga teniae coli sigmoideum sesampainya di rectum (rectosigmoid junction) akan berkumpul menjadi dua lapisan yakni satu lapisan lebar didepan dan satu lapisan dibelakang rectum. Plica Transversalis Recti juga disebut Plica Semicircularis yang terdapat dua disebelah kiri satu di sebelah kanan.
            Peritoneum menutupi permukaan ventral dan lateral bagian sepertiga proximal rectum, hanya permukaan ventral pada sepertiga tengah, dan dari bagian sepertiga kaudal tidak ada permukaan yang ditutupi. Pada laki-laki peritoneum menutup balik ke permukaan dorsal vesica urinaria dan dengan demikian membentuk dasar excavation rectovesicalis. Pada wanita peritoneum melipat balik dari rectum ke pars posterior fornicis vaginae dan dengan demikian membentuk dasar excavation recto-uterina. Pada laki-laki dan wanita pelipatan balik peritoneum disebelah lateral bagian sepertiga proksimal rectum membentuk Fossa Pararectalis yang memungkinkan rectum mengembang sewaktu terisi timbunan tinja.
            Ke arah dorsal rectum bersandar pada ketiga vertebra sacralis paling kaudal dan pada os ccocygis, ligamentum anoccocygeum, pembuluh sacralis.
Pada wanita rectum ke arah ventral berhubungan dengan vagina dan terpisah dari pars posterior fornicis vaginae dan cervix uteri oleh excavation recto-uterina. Kaudal terhadap excavatio recto-uterina septum rectovaginale yang lemah, membatasi separoh dari dinding dorsal vagina terhadap rectum.
            Arteri rectalis superior, lanjutan arteria mesenterica inferior memasok darah kepada bagian proximal rectum. Kedua arteria rectalis media mengantar darah ke rectum bagian tengah dan bagian distal, dan arteri rectalis inferior mengatur pendarahan bagian distal rectum. Darah dari rectum disalurkan kembali melalui vena rectalis superior, vena rectalis media dan vena rectalis inferior. Karena vena rectalis superior bermuara ke dalam system vena portal, dan vena rectalis media serta vena rectalis inferior menyalurkan isinya ke dalam system vena sistemik (vena cava inferior), maka hubungan ini merupakan daerah anastomosis porto-caval yang penting Flexus venosus rectalis dalam submukosa mengelilingi rectum dan mengadakan hubungan dengan flexus venosus utero-vaginalis pada wanita. Plexus venosus rectalis terdiri dari dua bagian yaitu Flexus Venosus Rectalis Internus di sebelah dalam epitel rectum, dan Flexus Venosus Rectalis Externus yang terdapat di sebelah luar dinding otot rectum.
            Persarafan rectum berasal dari system simpatis dan parasimpatis. Persarafan simpatis berasal dari truncus symphaticus bagian tumbal dari flexus hypogastricus superior (nervus presacratis) melalui flexus-flexus sekitar cabang arteria mesenterica anterior. Persarafan parasimpatis berasal dari nervi splanchnici pelvic (nervus erigentes). Serabut-serabut saraf ini melintas ke plexus hypogastricus inferior dexter dan plexus hypogastricus inferior sinister untuk mempersarafi rectum. Serabut visero-aferen atau sensoris juga memasuki plexus-plexus ini dan diantar ke medulla spinalis melalui nervi splanchnici pelvic (nervus erigentes) atau nervi splanchnici lumbales.

CANALIS ANALIS
            Canalis analis, bagian terminal intestinum crassum, terletak kaudal dari diaphragm pelvis dan bermuara pada permukaan perineum sebagai anaus. Canalis analis panjangnya 2,5 – 3,5 cm, berawal pada penyempitan ampulla recti setinggi jerat musculus puborectalis yang berbentuk U. canalis analis berakhir pada anus, muara saluran gastrointestinal ke luar. Canalis analis yang dilingkari oleh sphincter ani internus dan sphincter ani externus, menurun ke dorsokaudal antara ligamentum anoccocygeum dan centrum tendineum perinea. Canalis analis merapat, kecuali sewaktu dilewati oleh tinja. Kedua musculus sphincter harus melemas sebelum hajat besar dapat berlangsung.

            Sphincter Ani Externus adalah otot melingkar yang volunter yang membentuk pita yang lebar sekeliling bagian dua pertiga kaudal canalis analis. Ke arah cranial sphincter ini bersatu dengan musculus puborectalis. Sphincter ini terutama dipersarafi oleh nervus sacralis IV melalui nervus rectalis inferior.
            Sphincter Ani Internus adalah sphincter involunter yang melingkari bagian dua pertiga cranial canalis analis. Sphincter ini terjadi dari penebalan lapis otot lingkar usus dan memperoleh persarafan dari nervi splanchnici pelvici (nervi erigentes). Sphincter ini bereaksi terhadap tekanan massa tinja dalam ampulla recti. Di sebelah dalam, membrana mukosa paroh cranial canalis analis ditandai oleh sederet rigi yang membujur, yakni columnae anales. Di dalam columnae anales terdapat cabang-cabang akhir arteria rectalis superior dan vena rectalis superior. Linea anorectalis, yang terletak pada ujung cranial columna anales, merupakan bebas peralihan antara rectum dan canalis analis.
            Arteria rectalis superior memasok darah kepada canalis analis cranial dari linea pectinata. Kedua arteria rectalis inferior mengurus pendarahan arterial bagian kaudal canalis analis, dan juga otot-otot disekitarnya serta kulit perianal. Arteria rectalis media membantu pemasokan darah dengan membentuk anastomosis dengan arteria rectalis superior dan arteria rectalis inferior.
            Setinggi linea pectinata, plexus venosus rectalis inferior menyalurkan darah ke arah cranial dan kaudal. Cranial dari linea pectinata darah plexus venosus rectalis inferior terutama disalurkan ke dalam vena rectalis superior, anak cabang vena mesenterica inferior dan system portal. Caudal dari linea pectinata darah plexus rectalis inferior disalurkan ke dalam vena rectalis inferior sekitar tepi sphincter ani externus dan sebuah anak cabang sistem vena sistemik. Vena Rectalis Media anak cabang vena iliaca interna, terutama menyalurkan darah lapis muskularis externa ampula dan membentuk anastomosis dengan vena rectalis superior dan vena rectalis inferior.
           

3. KELENJAR PENCERNAAN

PANCREAS
            Pancreas merupakan sebuah kelenjar saluran cerna yang berbentuk memanjang dan terletak melintang pada dinding abdomen dorsal, dorsal terhadap gaster (ventriculus). Mesocolon transversum meluas sampai tepi ventral pancreas. Pancreas menghasilkan
sekret eksokrin (getah pancreas) yang dicurahkan ke dalam duodenum melalui ductus 
     Pancreaticus
sekret endokrin (glucagon dan insulin) yang dicurahkan langsung ke dalam darah
            Caput pancreatis terletak  dalam lengkungan duodenum. Caput pancreatis memiliki bagian yang menonjol ke arah cranial kiri, dorsal dari pembuluh mesenterica superior, dan dikenal sebagai processus uncinatus.  Ke arah  dorsal  caput  pancreatis berbatas langsung pada vena cava inferior, arteria renalis dextra dan vena renalis dextra dan vena renalis sinistra.  Ductus  choledochus  yang   melintas   ke duodenum,  terletak dalam alur pada permukaan dorsokranial caput pancreatis.
Corpus pancreatis meluas ke kiri dengan melintasi aorta dan vertebra L-2, dorsal dari bursa omentalis. Corpus pancreatis berhubungan erat dengan pembuluh splenica (lienalis). Permukaan ventral pancreas tertutup oleh peritoneum dan turut membentuk palungan gaster [ventriculus] (stomach bed). Permukaan dorsal pancreas yang sama sekali tidak memiliki lapisan peritoneum, berhubungan dengan aorta, arteria mesenterica superior, glandula suprarenalis sinistra dan ren sinistra serta pembuluh renalis.
           
            Cauda pancreatis terletak antara kedua lembar ligamentum splenorenale [linorenale] bersama pembuluh splenica [lienalis]. Ujung cauda pancreatis biasanya menyentuh hilum splenicum.
            Ductus pancreaticus berawal dalam cauda pancreatis dan melalui massa kelenjar ke caput pancreatis untuk membelok ke kaudal dan mendekati ductus choledochus [biliaris]. Biasanya kedua cincin ini bersatu, membentuk Ampulla Hepatopancreatica, sebuah pelebaran pendek yang bermuara melalui ductus bersama ke dalam duodenum pada puncak Papilla Duodeni Major. Musculus sphincter ductus pancreatici mengitari bagian akhir ductus pancreaticus (ductus Wirsung). Juga terdapat musculus sphincter ampullae hepatopancreaticae (sphincter Oddi) mengitari ampulla hepatopancreatica. Kedua sphincter tersebut mengatur aliran empedu dan getah pancreas ke dalam duodenum.
            Ductus pancreaticus accessories (ductus Santorini) menyalurkan getah pancreas dari processus uncinatus dan bagian kaudal caput pancreatis. Biasanya ductus pancreaticus accessorius berhubungan dengan ductus pancreaticus major, tetapi pada sekitar 9% dari populasi ductus pancreaticus accessories tetap terpisah. Secara khas pipa ini bermuara ke dalam duodenum pada papilla duodeni minor.
            Arteri-arteri pancreas berasal dari arteria pancreaticoduodenalis. Sampai 10 cabang arteria splenica [lienalis] mengantar darah kepada corpus pancreatis dan cauda pancreatis. Arteria pancreaticoduodenalis anterior dan arteria pancreaticoduodenalis posterior, yakni cabang arteria gastroduodenalis, dan ramus anterior arteria pancreaticoduodenalis inferior dan ramus posterior pancreaticoduodenalis inferior, yakni cabang arteria mesenterica superior, mengantar darah kepada caput pancreatis. Vena-vena pancreas menyalurkan darah ke vena portae hepatis, vena splenica [lienalis] dan vena mesenterica superior, tetapi yang terbanyak ke vena splenica [lienalis].
            Pembuluh limfe pancreas mengikuti pembuluh darah. Terbanyak pembuluh ini berakhir pada nodi lymphoidei pancreaticoduodenales sepanjang arteria splenica [lienalis], tetapi beberapa pembuluh berakhir pada nodi lymphoidei pylorici. Pembuluh eferen dari kelenjar-kelenjar itu ditampung oleh nodi lymphoidei coeliaci, nodi lymphoidei hepatici, dan nodi lymphoidei mesenterici superiores. Saraf-saraf pancreas berasal dari nervus vagus dan nervi splanchnici thoracici. Serabut parasimpatis dan simpatis dari plexus coeliacus dan plexus mesentericus superior mencapai pancreas dengan mengikuti arteri-arteri.


HEPAR
            Hepar merupakan kelenjar terbesar dalam tubuh. Selain banyak fungsinya yang berhubungan dengan metabolisme, hepar menyimpan glikogen dan menghasilkan empedu. Empedu dari hepar disalurkan melalui ductus hepaticus dan ductus cysticus ke vesica biliaris [fellea] dan di sini dipekatkan melalui resorpsi air. Hepar memiliki facies diaphragmatica dan facies visceralis (dorsokaudal) yang dibatasi oleh tepi kaudal hepar. Facies diaphragmatica bersifat licin dan berbentuk kubah, sesuai dengan cekungan permukaan kaudal diaphragma, tetapi untuk sebagian besar terpisah dari diaphragma karena recessus subphrenicus cavitas peritonealis. Hepar tertutup oleh peritoneum, kecuali di sebelah dorsal pada area nuda, tempat hepar bersentuhan langsung pada diaphragma. Area nuda hepar ini dibatasi oleh melipatnya peritoneum dari diaphragma ke hepar sebagai lembar ventral (cranial) dan lembar dorsal (kaudal) ligamentum coronarium. Kedua lembar tersebut bertemu di sebelah kanan untuk membentuk ligamentum triangulare. Ke arah kiri lembar-lembar ligamentum coronarium tercerai dan membatasi area nuda hepar yang berbentuk segi tiga. Lembar ventral ligamentum coronarium di sebelah kiri bersinambungan dengan lembar kanan ligamentum falciforme, dan lembar dorsal bersinambungan dengan lembar kanan omentum minus. Lembar kiri ligamentum falciforme dan omentum minus bertemu untuk membentuk ligamentum triangulare sinistrum.
Hepar terbagi menjadi lobus hepatis dexter dan lobus hepatis sinister yang masing-masing berfungsi secara mandiri. Masing-masing lobus memiliki pendarahan sendiri dari arteria hepatica dan vena portae hepatis, dan juga penyaluran darah venosa dan empedu bersifat serupa.
            Lobus hepatis dexter dibatasi terhadap lobus hepatis sinister oleh fossa vesicae biliaris dan sulcus venae cavae pada facies visceralis hepatis, dan oleh sebuah garis khayal pada permukaan diaphragmatik yang melintas dari fundus vesicae biliaris ke vena cava inferior.
Lobus hepatis sinister mencakup lobus caudatus dan hampir seluruh lobus quadratus. Lobus hepatis sinister terpisah dari lobus caudatus dan lobus quadratus oleh fissura ligamenti teretis dan fissura ligamenti venosi pada facies visceralis, oleh perlekatan ligamentum teres hepatis pada facies diaphragmatica.
           

            Ligamentum teres hepatis adalah sisa vena umbilicalis yang mengalami obliterasi, dan semula mengantar darah yang kaya akan oksigen dari plasenta ke janin. Ligamentum venosum adalah sisa ductus venosus fetal yang menjadi jaringan ikat, dan semula memintaskan darah dari vena umbilicalis ke vena cava inferior tanpa melalui hepar.
            Omentum minus yang meliputi Trias Portal (vena portae hepatis, ductus choledochus [biliaris], dan arteria hepatica propria) di porta hepatis, melintas ke curvatura gastrica [ventriculus] minor dan bagian pertama duodenum sepanjang 2 cm. Bagian omentum minus antara hepar dang gaster [ventriculus] disebut ligamentum hepatogastricum, dan bagian antara hepar dan duodenum disebut ligamentum hepatoduodenale. Sisi bebas omentum minus meliputi trias portal, beberapa kelenjar limfe dan pembuluh limfe, dan pleksus saraf hepatik.
            Hepar menerima darah dari dua sumber ; arteria hepatica propria membawa darah yang kaya akan oksigen dari aorta, dan vena portae hepatis mengantar darah yang miskin akan oksigen dari saluran cerna, kecuali dari bagian distal canalis analis. Di porta hepatis arteria hepatica propria dan vena portae hepatis berakhir dengan membentuk ramus dexter dan ramus sinister, masing-masing untuk, lobus hepatis dexter dan lobus hepatis sinister. Lobus-lobus ini berfungsi secara terpisah. Dalam masing-masing lobus cabang primer vena portae hepatis dan arteria hepatica propria teratur secara konsisten untuk membatasi segmen vascular. Bidang horizontal melalui masing-masing lobus membagi hepar menjadi delapan segmen vascular. Antara segmen-segmen terdapat venae hepaticae untuk menyalurkan darah dari segmen-segmen yang bertetangga.
            Venae hepaticae yang terbentuk melalui persatuan vena centralis hepatis, bermuara dalam vena cava inferior, tepat kaudal dari diaphragm. Hubungan vena ini dengan vena cava inferior membantu memantapkan kedudukan hepar.
            Hepar memiliki vas lymphaticum superficial dan vas lymphaticum profundum. Vas lymphaticum superficial terbanyak bergabung dengan pembuluh limfe di porta hepatis dan ditampung oleh nodi lymphoidei hepatici. Nodi lymphoidei profundii juga bertaut ke porta hepatis dan berakhir dalam nodi lymphoidei hepatici yang terserak sepanjang pembuluh hepatica propria dan ductus hepaticus dalam omentum minus. Pembuluh limfe eferen dari nodi lymphoidei hepatici ditampung oleh nodi lymphoidei coeliaci, dan dari nodi lymphoidei coeliaci ini memasuki ductus thoracicus. Beberapa vas limfaticum profundum mengikuti venae hepatica ke foramen venae cavae pada diaphragma dan berakhir dalam nodi lymphoidei phrenici. Pembuluh lymphe dari area nuda melalui foramen venae cavae dari berakhir dalam kelenjar limfe diaphragmatic dan nodi lymphoidei mediastinales. Lymfe dari kelenjar-kelenjar ini disalurkan ke dalam ductus lymphaticus dexter. Dari permukaan dorsal lobus hepatic sinister beberapa pembuluh lymphe melalui hiatus oesophageus diaphragma dan berakhir dalam nodi lymphoidei gatrici sinistri.
            Saraf-saraf hepar berasal dari plexus hepaticus, bagian plexus coeliacus terbesar. plexus hepaticus mengiringi cabang arteria hepatica propria dan vena portae hepatic ke hepar. Plexus hepaticus ini terdiri dari serabut simpatis dan plexus coeliacus dan serabut parasimpatis dari truncus vagalis anterior dan truncus vagalis posterior.

VESICA FELLEA (BILIARIS)
            Empedu disekresi oleh hepar ke dalam ductulus biliaris yang bersatu menjadi ductulus biliaris interlobularis yang bergabung untuk membentuk ductus hepaticus dexter dan  ductus hepaticus sinister.
            Ductus hepaticus dexter menyalurkan empedu dari lobus hepatis dexter, dan ductus hepaticus sinister menyalurkan empedu dari lobus hepaticus sinister, termasuk lobus caudatus dan hampir seluruh lobus quadratus. Setelah sedikit melewati portae hepatis, kedua ductus hepaticus bersatu untuk membentuk ductus hepaticus communis untuk membentuk ductus choledochus (biliaris) yang membawa empedu ke dalam duodenum.
            Ductus choledochus (biliaris) berawal di sisi bebas omentum minus dari persatuan ductus cysticus dan ductus hepaticus communis. Ductus choledochus (biliaris) melintas ke caudal di sebelah dorsal pars superior duodenum dan menempati alur pada permukaan dorsal caput pancreatis. Di sebelah kiri dari bagian duodenum yang menurun, ductus choledochus bersentuhan dengan ductus pancreaticus. Kedua ductus ini melintas miring melalui dinding bagian kedua duodenum, lalu bersatu membentuk ampulla hepatopancreatica. Ujung distal ampulla hepatopancreatica bermuara ke dalam duodenum melalui papilla duodeni major. Otot yang terdapat pada ujung distal ductus choledochus menebal untuk membentuk musculus sphincter ductus choledochi. Jika musculus sphincter ductus choledochi mengerut, empedu tidak dapat memasuki ampulla hepatopancreatica dan/atau duodenum maka empedu terbentuk dan memasuki ductus cysticus ke dalam vesica fellea (biliaris) untuk dipekatkan dan disimpan.
Pendarahan arterial ductus choledochus ialah sebagai berikut :
  bagian proksimal dipasok oleh arteria cystica
 bagian tengah memperoleh darah dari ramus dexter arteria hepatica propria
  bagian retroduodenale dipasok oleh arteria pancreaticoduodenalis superior       
      posterior dan arteria gastroduodenalis
 Vena-vena dari bagian proksimal ductus choledochus dan ductus hepaticus umumnya langsung memasuki hepar. Vena pancreaticoduodenalis superior posterior menyalurkan darah dari bagian distal ductus choledochus dan bermuara ke dalam vena portae hepatis atau salah satu anak cabangnya. Pembuluh lymfe dari ductus choledochus melintas ke nodus cysticus di dekat collum vesicae biliaris, kelenjar foramen omentale dan nodi lymphoidei hepatici. Pembuluh lymfe eferen melintas ke nodi lymphoidei coeliaci.
Vesica fellea (biliaris) terletak dalam fossa vesicae biliaris pada facies visceralis hepar. Permukaan dorsal vesica biliaris yang berbentuk seperti buah pir, tertutup oleh peritoneum visceral, dan permukaan ventral vesica biliaris melekat pada hepar. Peritoneum menyelubungi seluruh fundus dan memantapkan corpus vesicae biliaris dan collum vesicae biliaris pada hepar.
            Pada vesica biliaris dapat dibedakan 3 bagian :
1. Fundus ialah ujungnya yang melebar dan menganjur dari tepi kaudal hepar ; biasanya
    fundus terletak pada ujung cartilago costalis IX pada linea medioclavicularis di sebelah
    kanan.
2. corpus vesicae biliaris bersentuhan dengan facies visceralis hepar, colon transversum
    dan pars superior duodenum.
3. collum vesicae biliaris berbentuk sempit, meruncing dan terarah ke porta hepatis.
Collum vesicae biliaris berkelok menyerupai huruf S dan dilanjutkan sebagai ductus cysticus. Mukosa collum vesicae biliaris berwujud sebagai lipat yang berulir, yakni valvula spiralis yang berguna supaya ductus cysticus tetap terbuka sehingga :
empedu dengan mudah dapat dialihkan ke dalam vesica biliaris, jika ujung distal     
     ductus choledochus tertutup oleh musculus sphincter ductus choledochi dan/atau    
     oleh musculus sphincter ampullae hepatopancreatica, atau
empedu dapat memasuki duodenum sewaktu vesica biliaris berkontraksi.
            Ductus cysticus menghubungkan collum vesicae biliaris dengan ductus hepaticus communis. Ductus cysticus dan ductus hepaticus communis bersatu, membentuk ductus choledochus.
            Arteria cystica mengantar darah kepada ductus choledochus dan ductus cysticus. Arteria cystic biasanya berasal dari ramus dexter arteria hepatica propria di sudut antara ductus hepaticus communis dan ductus cysticus. Vena cystica yang menyalurkan darah dari saluran empedu dan collum vesicae biliaris dapat melintas langsung ke hepar atau memasuki hepar melalui vena portae hepatis. Vena-vena fundus vesicae biliaris dan corpus vesicae biliaris melintas langsung ke dalam facies viscerale hepar.
            Limfe dari vesica biliaris disalurkan ke dalam nodi lymphoidei hepatici, seringkali nodus cysticus yang terdapat di dekat collum vesicae biliaris. Pembuluh lymfe eferen dari kelenjar-kelenjar tersebut melintas ke nodi lymphoidei coeliaci.
            Saraf untuk vesicae biliaris dan ductus cysticus mengikuti arteria cystic dan plexus coeliacus (simpatis), nervus vagus (parasimpatis), dan nervus phrenicus dexter (sensoris).

                       
           

















































































LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN

LINGKARILAH SALAH SATU JAWABAN YANG PALING TEPAT!

01. Organ Tractus Digestivus Tubularis  :
       A. pancreas          
       B. vesica fellea          
       C. Hepar            
       D. Intestinum Tenue          
       E. Dentes
02. Organ-organ ini bukan kelenjar pencernaan :
       A. Pancreas          
       B. Vesica Fellea         
       C. Hepar             
       D. Prostat                             
       E. Saliva
03. Papilla yang terdapat pada lingua yang bentuknya seperti cendawan adalah :
       A. papilla filiformis              
       B. papilla valata             
       C. papilla foliata                    
       D. papilla fungiformis           
       E. papilla mammae
04. Semua otot lingua kecuali musculus palatoglossus dipersarafi oleh  :
        A. Nervus II          
        B. Nervus IV          
        C. Nervus VIII.         
        D. Nervus  X        
        E. Nervus  XII
05. Fungsi sensoris khusus (pengecapan) 2/3 anterior Lingua diurus melalui cabang  :
       A. Nervus I           
       B. Nervus  III        
       C. Nervus  V             
       D. Nervus  VII      
       E. Nervus  XI
06. Pernyataan yang salah tentang oesophagus :
       A. pipa muskular                                                 
       B. membentang dari faring ke gaster                   
       C. panjangnya ± 25 cm                   
       D. tertutup oleh peritoneum                            
       E. Terletak  antara trakea dan korpora vertebra servikalis






07. Batas antara corpus gastricum dan pylorus yang terdapat pada curvatura minor    
       adalah :
        A. anthrum pylorus                
        B. fundus                    
        C. oesophagus              
        D. incissura angularis            
        E. incissura cardiaca
08. Muara dari ampulla hepatopancreatica terletak :
        A. junctura  ileocaecal                          
        B. puncak papilla duodeni major            
        C. flexura duodenojejunalis
        D. vena mesenterica superior             
        E. vena porta hepatis
09. Empedu dipekatkan melalui resorpsi air pada : 
       A. ductus hepaticus               
       B. ductus choledochus             
       C. ductus cysticus                
       D. duodenum                
       E. vesica fellea
10. Organ ini bukan Intestinum Crassum : 
       A. caecum        
       B. colon sigmoideum        
       C. rectum         
       D. ileum           
       E. canalis analis


PETUNJUK  :     A  =  1,2,3  benar     
                            B  =  1,3   benar     
                            C  =  2,4  benar      
                            D  =  hanya  4  benar     
                            E  =  semua  benar

11. Rumusan gigi pada orang dewasa pada setiap kuadran rahang :
       1. 3 dens molaris        
       2. 2 dens premolaris          
       3. 1 dens canicus          
       4. 2 dens incisivus
12. Ciri-ciri Duodenum :   
      1. intestinum tenue terpendek       
      2. intestinum tenue terlebar        
      3. paling terfiksasi        
      4. berbentuk huruf C




13. Ciri-ciri intestinum crassum :    
      1. Taenia coli        
      2. Haustra         
      3. Appendices epiploicae      
      4. tidak tampak kantong-kantong
14. Hepar menerima darah dari sumber :
      1. arteria hepatica propria  
      2. arteria cystica 
      3. vena portae hepatis 
      4. vena cava inferior
15. Daerah penyempitan Oesophagus :
       1. setinggi vertebra cervical 6                          
       2. Desakan oleh arcus aorta    
       3. Didesak oleh bifurcatio trachea                  
       4. Hiatus oesophagus diaphragma
16. Arteri-arteri Gaster berasal dari Truncus Coeliacus dan cabangnya :
       1. Arteria Gastrica Sinistra    
       2. Arteria Gastroepiploica Dextra    
       3. Arteria Gastrica Breves    
       4. Arteri Gastroomentalis Sinistra
17. Umumnya rangsangan simpatis pada intestinum tenue :
       1. peristaltik menurun      
       2. Sekresi menurun      
       3. berperan sebagai vasokonstriktor     
       4. Peristaltik dan sekresi meningkat
18. Intestinum tenue peka terhadap rangsangan sensoris seperti :
       1. nyeri                 
       2. Sayatan               
       3. Pembakaran         
       4. Penggembungan
19. Taenia Coli terdiri atas :
       1. Taenia Libera                
       2. Taenia Mesocolica         
       3. Taenia Omentalis             
       4. Taenia Haustra
20. Valvula Houston Rectum adalah:
       1. Plica Transversalis Recti                   
       2. Terdiri dari lapis mucosa dan submucosa
       3. Plica Semicircularis Recti                 
       4. Terdapat 2 disebelah sinistra dan 1 disebelah dextra





Tidak ada komentar:

Posting Komentar