ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN
TUMOR ABDOMEN
PENGERTIAN
Tumor abdomen merupakan massa yang padat dengan
ketebalan yang berbeda-beda, yang
mungkin membungkus pembuluh darah besar dan ureter. Secara patologi kelainan
ini mudah terkelupas dan dapat meluas ke retroperitonium, dapat terjadi
obstruksi ureter atau vena kava inferior. Massa jaringan fibrosis mengelilingi dan menentukan
struktur yang di bungkusnya tetapi tidak menginvasinya.
PENYEBAB
Penyabab langsung dari tumor sebenarnya belum di
ketahui namun ada beberapa hasil kajian penelitian menunjukkan bahwa :
-
Kelebihan nutrisi
khususnya lemak
-
Hasil akhir metabolik
dan bakterial
-
Sembelit
-
Infeksi, trauma,
hipersensivitas terhadap obat
TANDA DAN GEJALA
-
Nyeri
-
Anoreksia, mual, lesu
-
Penurunan berat badan
-
Pendarahan
-
Adanya pembesaran pada
organ yang ada tumor
PEMERIKSAAN PENUNJANG
-
Uji dubur digital
-
X – ray
-
Sigmoidoscope
-
Fiber optik plexible
scope
-
Ultra sonografi
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN PRE OPERASI TU-ABDOMEN
NO
|
DIAGNOSA
|
KRITERIA
|
RENCANA
TINDAKAN
|
1
|
Nyeri
b/d penekanan pada organ-organ retroperitoneal, ditandai dengan :
DS
:
- Klien
mengatakan nyeri pada daerah perut
DO
: -
- Ekspresi
wajah meringis
- Nyeri
tekan pada perut
|
Klien
mengungkapkan rasa nyeri berkurang atau hilang dengan kriteria :
- Klien
tidak mengeluh nyeri
- Ekspresi
wajah ceria
- TTV
dalam batas normal
|
- Kaji
dan catat lokasi, durasi dan lamanya nyeri.
- R/mengetahui
persepsi dan reaksi klien terhadap nyeri sebagai dasar yang efektif untuk
intervensi selanjutnya.
- Atur posisi yang menyenangkan R/ mengurangi
penekanan yang dapat menimbulkan rasa nyeri.
- Observasi TTV
- R/
dapat berubah akibat rasa nyeri dan merupakan indikator untuk menilai keadaan
perkemba-ngan penyakit
- Anjurkan klien melaku-kan relaksasi nafas
dalam R/Dapat membantu relaksasi otot sehingga suplai O2 ke jaringan lancar
––> dapat mengurangi nyeri.
- Anjurkan klien melakukan massage di sekitar
daerah nyeri.
- R/
Membantu memblok rangsangan nyeri sehingga tidak di persepsikan ke otak
- Penatalaksanaan pemberian obat analgetik
sesuai program nyeri sehingga dapat berkurang/hilang
|
NO
|
DIAGNOSA
|
KRITERIA
|
RENCANA
TINDAKAN
|
2
|
Kecemasan
berhubungan dengan dengan keeping organ retroperitoneal, ditandai dengan :
DS
:
- Klien
selalu bertanya tentang penyakitnya
DO
: -
- Ekspresi
wajah tegang
- Gelisah
|
Kecemasan
teratasi dengan kriteria :
- Ekspresi
wajah ceria
- Klien
tidak bertanya lagi tentang penyakit
- Klien
mempunyai harapan untuk sembuh
|
- Kaji tingkat kecemasan R/ memudahkan dalam
tindakan selanjutnya
- Berikan kesempatan pada klien untuk
meng-ungkapkan perasaannya kepada perawat.
- Beri dorongan spiritual (moril) R/ bahwa
segala usaha yang dilakukan baik pengobatan maupun perawatan merupakan suatu
usaha tetapi ada Tuhan YME.
|
NO
|
DIAGNOSA
|
KRITERIA
|
RENCANA
TINDAKAN
|
-
|
|||
3
|
Risiko
gangguan pemenuhan nutrisi berhubundan dengan intake yang kurang, ditandai
dengan :
DS
:
- Klien
mengeluh mual
- Klien
mengatakan kurang nafsu makan
DO
:
- Intake
kurang
- Muntah (+)
- Nampak lemah
|
Kebutuhan
nutrisi dapat terpenuhi dengan kriteria :
- Klien
tidak mual dan muntah
- Intake
adekuat
- Klien
tidak lemah
|
-
Monitor intake makanan R/ Asupan yang
adekuat mempengaruhi proses
penyembuhan.
-
Pemberian kalori yang adekuat dan
makanan seimbang R/asupan kalori membantu tubuh dalam mempertahankan
hemostasis.
-
Anjurkan klien untuk menghabiskan
porsi makanannya.
-
R/ intake yang cukup dapat membantu
dalam proses penyembuhan luka operasi dan membantu dalam memperbaiki keadaan
umum klien.
-
Anjurkan klien makan dalam porsi kecil
tapi sering
-
R/ makanan lebih mudah dicerna dan
dapat membantu intake yang adekuat.
-
Sajikan makanan dalam bentuk yang
menarik dan bervariasi sesuai kebutuhan nutrisi klien.
R/ menambah
selera makan klien untuk pemenuhan kebutuhan nutrisi.
|
RENCANA
KEPERAWATAN DAN RASIONAL
NO
|
DIAGNOSA
|
KRITERIA
|
INTERVENSI
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
Gangguan rasa nyaman
nyeri berhubungdan dengan terputusnya kontuinitas jaringan
|
Klien
mengungkapkan rasa nyaman nyeri berkurang/hilang dengan kriteria :
- Klien
mengeluh nyeri pada luka operasi
- Ekspresi
wajah ceria
- Tanda-tanda
vital (tekanan darah, suhu, nadi, pernafasan) dalam batas normal
- Hb
dalam batas normal.
|
- Kaji
dan catat lokasi, durasi dan lamanya
nyeri
Mengetahuai
persepsi dan reaksi klien terhadap nyeri sebagai dasar yang efektif untuk
intervensi selanjutnya.
- Beri
posisi yang menyenangkan.
Mengurangi
penekanan pada otot dan mencegah spasme otot yang dapat menimbulkan nyeri.
- Observasi
tanda-tanda vital tiap 2 jam
Tanda-tanda
vital dapat berubah akibat rasa nyeri dan merupakan indicator untuk menilai
keadaan perkembangan penyakit.
- Anjurkan
klien untuk melakukan relaksasi : nafas dalam.
Latihan nafas
dalam secara perlahan-lahan dan teratur akan membantu relaksasi otot sehingga
suplai O2 ke jaringan lancar, sehingga dapat mengurangi nyeri.
- Penatalaksanaan
pemberian obat analgetik sesuai program.
Antianalgetik
berfungsi untuk menghambat rangsangan nyeri agar tidak dipersepsikan,
sehingga nyeri berkurang/hilang.
|
NO
|
DIAGNOSA
|
KRITERIA
|
INTERVENSI
|
1
|
2
|
3
|
4
|
2
|
Gangguan
pola tidur berhubungan dengan nyeri luka post operasi
|
Pola
tidur teratasi dengan kriteria :
-
Klien tidur 7-8 jam.
-
Klien nampak ceria
|
-
Kaji pola tidur dan istirahat klien.
Mengetahui
gangguan istirahat/tidur klien untuk menentukan intervensi selanjutnya.
-
Ciptakan lingkungan yang menyenangkan
Lingkungan
yang tenang dapat memberikan ketenangan untuk tidur dan istirahat.
-
Anjurkan klien untuk banyak istirahat
dan tidur yang cukup.
Tidur yang cukup dapat memberi rasa
segar pada klien dan mempercepat proses penyembuhan
|
NO
|
DIAGNOSA
|
KRITERIA
|
INTERVENSI
|
1
|
2
|
3
|
4
|
3
|
Gangguan
rasa nyaman panas berhubungan dengan proses peradangan
|
Rasa
nyaman terpenuhi dengan kriteria :
-
Suhu tubuh teraba normal
-
Tanda-tanda vital dalam batas normal
|
-
Observasi tanda-tanda vital tiap 8
jam.
Vital sign
dapat berubah karena adanya proses infeksi dan sebagai pedoman untuk
menentukan intervensi selanjutnya.
-
Beri kompres dingin di dahi, ketiak
dan lipatan paha
Pada kepala
terdapat hipotalamus sebagai pusat termoregulator, sedangkan pada ketiak dan
lipatan paha terdapat pembuluh darah besar.
-
Anjurkan minum yang banyak 1500-2000
cc/hari.
Untuk
mengganti cairan yang hilang lewat penguapan/evaporasi
-
Penatalaksanaan pemberian obat
antipiretik sesuai program
Antipiretik
berfungsi untuk merangsang pusat termoregulator di hipotalamus sehingga tidak
mempersepsikan panas.
|
NO
|
DIAGNOSA
|
KRITERIA
|
INTERVENSI
|
1
|
2
|
3
|
4
|
4
|
Penurunan
kemampuan rawat diri berhubungan dengan keterbatasan aktivitas.
|
Klien
menunjukkan terpenuhinya kebutuhan rawat diri dengan kriteria.
-
Klien dapat berpakaian, mandi, BAB,
BAK sendiri
-
Klien nampak segar
|
-
Kaji kemampuan pasien dalam ADL-nya
Untuk
mengetahui sejauhmana bantuan yang diperlukan klien untuk memenuhi ADL-nya.
-
Bantu klien dalam memenuhi kebutuhan
mandi dan berpakaian.
Memungkinkan
terpenuhinya kebutuhan mandi dan berpakaian agar klien dapat memberikan rasa
segar dan nyaman.
-
Lakukan aktivitas ROM execise
Untuk melatih
seluruh pergerakan otot dan mencegah terjadinya atropi otot.
-
Anjurkan klien untuk latihan duduk dan
jalan.
Untuk melatih
pergerakan otot dan klien tidak merasa jenuh berada ditempat tidur.
-
Menganjurkan klien untuk melakukan
perawatan diri secara bertahap.
Perawatan diri
secara bertahap dapat menumbuhkan kemandirian klien dalam memenuhi kebutuhan
personal hygiene.
|
NO
|
DIAGNOSA
|
KRITERIA
|
INTERVENSI
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
Gangguan
pola eliminasi BAB : konstipasi berhubungan dengan penurunan peristaltic usus
|
Konstipasi
tidak terjadi dengan kriteria :
-
Klien mengatakan dapat BAB dengan
lancar
-
Peristaltik usus 15-35 x/mnt
|
-
Kaji pola eliminasi klien
Mengidentifikasi
kebiasaan klien untuk memudahkan tindakan selanjutnya.
-
Anjurkan klien minum air 1500-2000
cc/hari
Intake cairan
yang adekuat dapat meningkatkan keseimbangan antara absorbsi pada kolon dan
asupan cairan, sehingga mencegah terbentuknya faeces yang keras.
-
Anjurkan klien banyak bergerak sesuai
toleransi.
Pergerakan
tubuh dapat mempengaruhi peristaltic usus untuk memperlancar BAB
|
NO
|
DIAGNOSA
|
KRITERIA
|
INTERVENSI
|
1
|
2
|
3
|
4
|
6
|
Gangguan
pemenuhan ADL berhubungan dengan kelemahan fisik
|
Kebutuhan
ADL-nya dapat terpenuhi dengan kriteria :
-
Klien dapat memenuhi kebutuhan
sehari-hari tanpa bantuan orang lain
-
Keadaan umum baik
-
Kekuatan otot baik
|
-
Kaji kemampuan klien dalam memenuhi
kebutuhan sehari-hari.
Mengetahui
kemampuan klien dan dapat memenuhi kebutuhannya
-
Bantu klien dalam pemenuhan kebutuhan
sehari-hari.
Bantu dan
latihan yang teratur membiasakan klien melakukan aktivitas sehari-hari.
-
Anjurkan keluarga untuk kooperatif
dalam perawatan
Keluarga dapat
membantu dan bekerja sama memenuhi kebutuhan klien dan mempercepat proses
penyembuhan.
|
NO
|
DIAGNOSA
|
KRITERIA
|
INTERVENSI
|
1
|
2
|
3
|
4
|
7
|
Kecemasan
berhubungan dengan koping tidak efektif
|
Kecemasan teratasi dengan kriteria
:
-
Ekspresi wajah ceria
-
Klien tidak bertanya lagi tentang
penyakitnya.
-
Klien mempunyai harapan untuk sembuh.
|
-
Kaji tingkat kecemasan
Memudahkan
dalam tindakan selanjutnya.
-
Bantu klien dalam memenuhi kebutuhan
mandi dan berpakaian.
Dengan
demikian klien merasa lega karena bisa mengungkapkan perasaannya kepada
perawat.
-
Beri dorongan spiritual (moril).
Bahwa segala
usaha yang dilakukan baik pengobatan dan perawatan merupakan suatu usaha
tetapi ada yang lebih berkuasa untuk menyembuhkan yaitu Tuhan YME.
|
NO
|
DIAGNOSA
|
KRITERIA
|
INTERVENSI
|
1
|
2
|
3
|
4
|
8
|
Gangguan integritas kulit berhubungan dengan
tirah baring yang lama..
|
Gangguan
integritas kulit tidak terjadi dengan kriteria :
-
Tidak terjadi iritasi
-
Kelembaban kulit normal
|
-
Inspeksi terhadap perubahan warna,
turgor dan vaskuler.
Menandakan
area sirkuliasi buruk, kerusakan yang dapat menimbulkan decubitus
-
Jaga kebersihan kulit dan tetap
kering.
Kulit yang
kotor dapat menimbulkan rasa gatal sehingga timbul keinginan untuk menggaruk.
-
Ubah posisi klien kiri/kanan setiap
2-3 jam
Menurunkan
tekanan pada edema, jaringan dengan perfusi buruk untuk menurunkan iskemia.
-
Anjurkan menggunakan pakaian katun
longgar.
Mencegah
iritasi dermal dan meningkatkan evaporasi lembab pada kulit.
|
NO
|
DIAGNOSA
|
KRITERIA
|
INTERVENSI
|
1
|
2
|
3
|
4
|
9
|
Risiko
infeksi berhubungan dengan Proses invasih luka
|
Infeksi
tidak dapat terjadi dengan kriteria :
-
Luka kering
-
Tidak ada tanda-tanda infeksi (Dollor,
kalor, tumor, rubor dan fungsiolesa)
-
Tanda-tanda vital normal :
-
BP : 100/70 mmHg
-
Pulse : 80 x/mnt
-
Suhu : 360C
-
RR : 16-20 x/mnt
|
-
Kaji tanda-tanda infeksi.
Mendeteksi
secara dini adanya tanda-tanda infeksi untuk mengetahui perkembangan
penyakit, sehingga dapat diberikan intervensi yang cepat dan tepat.
-
Melakukan tekhnik septic dalam merawat
luka
Mencegah terkontaminasinya kuman organisme
penyebab infeksi baik melalui alat ataupun tangan petugas.
-
Pelaksanaan antibiotik
Antibiotik
bersifat menghambat/membunuh kuman dan mempercepat proses penyembuhan.
|
NO
|
DIAGNOSA
|
KRITERIA
|
INTERVENSI
|
1
|
2
|
3
|
4
|
10
|
.Risiko gangguan
pemenuhan nutrisi berhubungan dengan intake kurang..
|
Pemenuhan
nutrisi dapat teratasi dengan kriteria .
-
Klien dapat mual dan muntah
-
Intake adekuat
-
Klien tidak lemah
|
-
Memonitor intake makanan
Asupan
yang adekuat mempengaruhi proses penyembuhan.
-
Pemberian kalori yang adekuat dan
makanan seimbang.
Asupan
kalori membantu tubuh dalam mempertahankan hemostasis.
-
Anjurkan klien untuk menghabiskan
porsi makanannya.
Intake
yang cukup dapat membantu dalam proses penyembuhan luka operasi dan membantu
dalam memperbaiki keadaan umum klien.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar